Diskusi Pertemuan 7

Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

Number of replies: 15


Ikutilah forum diskusi untuk memperdalam pemahaman Anda!


Apabila Anda seorang investor, pendekatan apakah yang Anda sukai ketika akan menentukan nilai valuasi suatu saham?


In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by GABRIELLE ONASSIS -
Apabila saya seorang investor, pendekatan yang mungkin saya sukai ketika akan menentukan nilai valuasi suatu saham yaitu multiple of earnings approach atau sering disebut dengan pendekatan Price Earnings Ratio (P/E). P/E Ratio adalah rasio antara harga saham dengan laba per lembar saham (EPS). Pendekatan ini membantu dalam memahami seberapa mahal atau murah saham tersebut berdasarkan tingkat laba yang dihasilkan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by FELICIANA NATALI -
Apabila saya seorang investor maka saya akan menentukan nilai valuasi suatu saham yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif yang dimana faktor kualitatif ini akan berfokus pada manajemen perusahaan, merek, keunggulan kompetitif, dan tren industri. Pendekatan kualitatif ini bisa digunakan untuk saham perusahaan dengan bisnis yang sulit diukur dengan angka-angka.
2. Perbandingan Pasar, dimana perbandingan saham ini merupakan perbandingan valuasi saham dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama. Dalam hal ini bisa melibatkan perbandingan rasio valuasi, seperti P/E, dengan pesaing sektor.
3. Melakukan analisis grafik harga saham dan volume perdagangan historis untuk mengidentifikasi tren dan pola harga. Dan teknik ini cenderung akan lebih berfokus pada perilaku pasar dan sejarah harga saham.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by MARCELLA ANGELICA -
Pendekatan yang saya sukai ketika akan menentukan nilai valuasi suatu saham adalah pendekatan Price Earning Ratio (PER). Alasannya karena lebih mudah dipahami dan menurut saya pribadi lebih mencerminkan nilai earningnya dalam satu harga saham. Pendekatan ini juga lebih efisien untuk melakukan perbandingan harga antar satu saham dengan saham lainnya
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by RENDY ANANDA MERYNDINATA -
Jika saya adalahseorang investor, pendekatan yang saya sukai ketika akan menentukan nilai valuasi suatu saham adalah Rasio P/E. dimana cara inilah yang praktis untuk mengukur nilai sebuah perusahaan. Dalam metode ini, yang dimaksud dengan harga adalah harga saham sementara laba adalah laba per saham yang dihitung dari laba sesudah pajak dibagi dengan jumlah saham perusahaan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by MELVERNARDO MELVERNARDO -
Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar merupakan metode perhitungan valuasi usaha yang paling mudah. Cara menghitung kapitalisasi pasar adalah dengan mengalikan harga saham per lembar di saat itu dengan total jumlah saham yang dipegang oleh shareholders. Karena bursa saham bersifat dinamis, kapitalisasi pasar pun akan berubah dengan sangat cepat.Meskipun kapitalisasi pasar sering digunakan untuk mendeskripsikan valuasi perusahaan, metode ini tidak memberikan estimasi nilai ekuitas dari perusahaan tersebut. Bisa dikatakan bahwa metode ini memberikan gambaran awal mengenai situasi perusahaan, karena perusahaan yang berpotensi untuk tumbuh akan mengalami kenaikan harga saham.Kelemahan lain dari metode ini adalah perusahaan harus melakukan initial public offering (IPO) untuk bisa mengukur diri dengan metode ini. Hal ini berarti bahwa perusahaan swasta perlu mencari metode lain untuk mengukur valuasi dirinya.

Metode Times Revenue
Metode ini cocok untuk diterapkan oleh bisnis skala apa pun asalkan sudah menghasilkan pendapatan. Tujuannya adalah untuk melihat nilai maksimal dari sebuah perusahaan. Cara penghitungannya adalah membagi harga jual perusahaan (ekuitas dan nilai hutang) dengan banyaknya pendapatan dalam kurun waktu setahun.Perusahaan menerapkan metode ini untuk melakukan perencanaan finansial maupun mempersiapkan penjualan perusahaan. Metode ini bisa memberikan informasi mengenai performa perusahaan atau memproyeksi pendapatan perusahaan di masa depan. Perhitungannya sangat beragam tergantung dari industri usaha sendiri.Kelemahan dari perhitungan ini adalah terbatasnya data yang digunakan karena hanya memperhitungkan pendapatan, dan bukan pendapatan bersih dari sebuah proses usaha.

Earnings Multiplier
Perusahaan dengan skala besar dan sudah IPO bisa menggunakan cara ini untuk mendapatkan perhitungan valuasi yang lebih akurat. Pertama-tama perusahaan harus mengetahui harga saham dan juga earnings per share atau pendapatan per lembar saham. Cara perhitungan EPS adalah dengan membagi harga total saham perusahaan dengan pendapatan perusahaan.Perhitungan earnings multiplier kemudian dilakukan dengan cara membagi harga saham dengan EPS. Data yang didapatkan menggambarkan berapa lama perusahaan akan membutuhkan waktu untuk mencapai harga sahamnya dengan tingkat pendapatan saat ini Karena harga saham mencerminkan ekspektasi nilai perusahaan di masa depan, data ini memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan mencapai tujuan tersebut. Selain itu, data ini lebih akurat dibandingkan kapitalisasi pasar karena didasarkan pada pendapatan perusahaan yang tentunya berbeda-beda.
Metode Discounted Cash Flow (DCF)
Analisis ini menggunakan pendekatan nilai intrinsik dari perusahaan. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan perkiraan cash flow perusahaan di masa depan dan melakukan penyesuaian nilai tersebut dengan kondisi di masa kini berdasarkan weighted average cost of capital (WACC).Ketika melakukan analisis DCF, perusahaan harus memasukkan berbagai macam data. Selain itu, banyak komponen data dalam analisis ini yang berupa asumsi atau estimasi karena konsep utamanya adalah proyeksi di masa depan. Model DCF mungkin memberikan nilai valuasi yang kurang akurat karena banyaknya input dan estimasi dalam komponennya. Meskipun begitu, model ini memungkinkan perusahaan memperkirakan nilainya berdasarkan macam-macam skenario kejadian yang mungkin terjadi di masa depan. Bahkan, perusahaan bisa mengukur sensitivitas bisnisnya terhadap tantangan-tantangan di masa depan.

Nilai Likuidasi
Jika menghitung valuasi perusahaan dengan metode ini, perusahaan dapat memperkirakan nilai bersih aset fisiknya jika tiba-tiba mengalami kegagalan bisnis dan semua asetnya dijual. Aset yang dimaksud di sini adalah real estate, peralatan, inventori, dan sebagai macamnya. Intangible assets seperti properti intelektual tidak dihitung di sini. Cara perhitungannya adalah dengan mengurangi harga total seluruh aset tersebut dengan liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Biasanya nilai likuidasi akan lebih rendah dibandingkan dengan nilai pembukuan.

Nilai Pembukuan
Valuasi dengan menggunakan perhitungan ini dilakukan dengan cara mengurangi total aset yang dimiliki dengan aset yang sifatnya tidak tampak (misalnya paten) dan juga liabilitas perusahaan (misalnya hutang). Nilainya cenderung lebih kecil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar.Sifat nilai pembukuan lebih stabil dibandingkan dengan metode valuasi yang lain. Meskipun begitu, nilai pembukuan perusahaan akan berkembang jika perusahaan bisa meningkatkan pendapatan dengan menggunakan asetnya sendiri. Terdapat dua manfaat yang bisa didapatkan dari perhitungan valuasi dengan metode ini. Pertama, perusahaan bisa memperkirakan nilai aset yang akan diterima pemegang saham jika perusahaan mengalami likuidasi. Kedua, jika dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan, investor bisa menilai apakah harga saham perusahaan tersebut terlalu tinggi atau rendah.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by ERIC GORDON NATHANAEL -
Jika saya adalah seorang investor, saya lebih menyukai pendekatan Rencana Investasi Jangka Panjang: Saya akan memiliki rencana investasi jangka panjang dan tidak akan terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek. Fokus saya adalah pada pertumbuhan jangka panjang dan mencapai tujuan keuangan saya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by KEVAN NATANAEL NAPITUPULU -
apabila saya seorang investor, pendekatan yang akan saya pilih adalah
Analisis Fundamental: Metode ini menilai kinerja fundamental bisnis dengan menganalisis laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Price-to-Earnings (P/E) ratio, Price-to-Sales (P/S) ratio, dan evaluasi Discounted Cash Flow (DCF) adalah beberapa metode yang umum digunakan. Metode ini mempertimbangkan elemen penting dari bisnis, seperti pendapatan, laba bersih, pertumbuhan, dan potensi masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by RIUMEN TAN -
saya akan menggunakan pendekatan nilai sekarang karena tujuan saya lebih ke berinvestasi jangka panjang yang dengan mengharapkan keuntungan dividen yang didapatkan selama saya memiliki saham perusahaan tersebut
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by FERNANDO JUSTIN HERMAN -
Apabila saya seorang investor, saat akan menentukan nilai valuasi saham saya lebih menyukai untuk menganalisis grafik dari emiten saham tersebut. Dari grafik historis tersebut akan tercermin pola/tren yang dapat memberikan kesimpulan apakah nilai saham tersebut baik apa tidak.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by CHRISTIAN RICHLY DEWANTO -
Sebagai seorang investor, saya mungkin akan memilih pendekatan valuasi yang mencakup analisis fundamental, melibatkan evaluasi kesehatan keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, dan faktor-faktor fundamental lainnya. Pendekatan ini memberikan pandangan yang komprehensif terhadap nilai intrinsik suatu saham dan membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang berlandaskan faktor-faktor fundamental perusahaan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by SHINTIA SHINTIA -
apabila saya seorang investor saya akan melakukan pendekatan dengan cara :

Analisis Risiko:
Model Risiko dan Pengembalian: Memperhitungkan risiko yang terlibat dalam investasi saham dan menilai apakah valuasi sekarang sebanding dengan potensi pengembalian dan risiko yang terlibat.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by ANGGI PRATAMA GUNAWAN -
Sebagai seorang investor, pendekatan yang saya terapkan dalam menentukan nilai valuasi suatu saham akan melibatkan kombinasi analisis fundamental dan analisis teknis. Berikut adalah pendekatan yang akan saya terapkan:
1. Analisis Fundamental:
- Laporan Keuangan:
- Menilai laporan keuangan perusahaan, termasuk laba rugi, neraca, dan arus kas, untuk memahami kesehatan finansial dan pertumbuhan.
- Rasio Keuangan:
- Menganalisis rasio keuangan seperti P/E (Price/Earnings), P/B (Price/Book), dan ROE (Return on Equity) untuk menilai valuasi relatif dan efisiensi perusahaan.
2. Analisis Teknis:
- Grafik Harga:
- Menggunakan grafik harga saham untuk mengidentifikasi tren, level dukungan dan resistensi, serta sinyal teknis yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan perdagangan.
- Indikator Teknis:
- Menerapkan indikator teknis seperti moving averages, RSI (Relative Strength Index), dan MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk membantu identifikasi potensi momentum atau pembalikan harga.
3. Sentimen Pasar:
- Analisis Sentimen:
- Memperhatikan sentimen pasar dan berita terkini yang dapat mempengaruhi harga saham.
- Analisis Industri:
- Mengkaji kondisi industri dan prospek pertumbuhan untuk memahami konteks makroekonomi dan potensi dampak terhadap valuasi saham.
4. Perbandingan dengan Sektor dan Pesaing:
- Membandingkan valuasi saham dengan perusahaan sektor yang serupa dan pesaing untuk mendapatkan gambaran relatif tentang valuasi.
5. Prospek Pertumbuhan dan Strategi Perusahaan:
- Memahami prospek pertumbuhan jangka panjang dan strategi perusahaan untuk menilai apakah valuasi saat ini sebanding dengan potensi pertumbuhan masa depan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by ANDREAS OUWSIE ALDI -
Pilihan pendekatan valuasi saham dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan strategi investasi individu. Beberapa pendekatan valuasi yang umum digunakan oleh investor melibatkan kombinasi analisis fundamental dan teknis.

Analisis Fundamental:

P/E Ratio (Price Earnings Ratio): Menganalisis P/E Ratio untuk memahami seberapa mahal atau murah saham tersebut relatif terhadap laba per lembar.
DCF (Discounted Cash Flow): Mengevaluasi nilai saham berdasarkan arus kas masa depan yang diestimasi dan mengdiskonto nilainya ke nilai saat ini.
Dividend Discount Model (DDM): Menilai saham berdasarkan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan diterima oleh pemegang saham.

Pendekatan yang saya akan gunakan ketika akan menentukan nilai valuasi suatu saham adalah Rasio P/E. dimana cara inilah yang praktis untuk mengukur nilai sebuah perusahaan. Dalam metode ini, yang dimaksud dengan harga adalah harga saham sementara laba adalah laba per saham yang dihitung dari laba sesudah pajak dibagi dengan jumlah saham perusahaan.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by FAHRENTZ ANTONIO TANUDJAJA -
Sebagai seorang investor, saya mungkin akan memilih pendekatan kombinasi antara valuasi fundamental dan valuasi relatif. Pendekatan valuasi fundamental melibatkan analisis berbagai faktor seperti laba bersih, pertumbuhan laba, arus kas, dan kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Sementara itu, valuasi relatif melibatkan perbandingan harga saham dengan metrik seperti rasio harga-ke-laba (P/E), harga terhadap penjualan (P/S), atau rasio harga terhadap nilai buku (P/B) dengan industri sejenis atau indeks pasar. Kombinasi kedua pendekatan ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang apakah saham tersebut dihargai dengan wajar atau tidak, memungkinkan saya untuk membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan cermat.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 6 (copy)

by LI IA FABIOLA -
Sebagai investor, pendekatan yang saya sukai ketika menentukan nilai valuasi suatu saham akan bergantung pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan strategi investasi yang saya pilih. Beberapa pendekatan umum dalam menilai valuasi saham termasuk:

Analisis Fundamental: Melibatkan penilaian terhadap kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, seperti laporan keuangan, pertumbuhan laba, rasio keuangan, dan faktor-faktor fundamental lainnya. Dengan menggunakan pendekatan ini, investor mencoba menilai nilai intrinsik saham.

Analisis Teknikal: Melibatkan analisis historis harga saham dan volume perdagangan untuk mengidentifikasi pola-pola atau tren tertentu. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa perilaku pasar dapat memberikan petunjuk tentang pergerakan harga di masa depan.

Analisis Sentimen: Melibatkan pemantauan sentimen pasar dan opini investor terhadap saham atau sektor tertentu. Pendekatan ini menganggap bahwa emosi dan sikap pasar dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

Metode Valuasi Relatif: Melibatkan perbandingan valuasi suatu saham dengan saham sejenis atau dengan indikator pasar, seperti Price-to-Earnings (P/E) ratio, Price-to-Book (P/B) ratio, dan lainnya.

Analisis Kualitatif: Melibatkan penilaian terhadap faktor-faktor kualitatif, seperti manajemen perusahaan, strategi bisnis, dan prospek industri. Pendekatan ini sering digunakan bersamaan dengan analisis fundamental.

Pilihan terbaik seringkali adalah menggabungkan beberapa pendekatan di atas untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang nilai suatu saham. Dengan mengkombinasikan analisis fundamental dan teknikal, serta mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif dan sentimen pasar, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan dapat dipertanggungjawabkan.