Diskusi tentang Kasus Andika dan Kesulitan Berbicara
Andika adalah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun. Meskipun ia telah tumbuh dalam lingkungan keluarga yang komunikatif, orang tuanya, Bapak Hendra dan Ibu Rina, menyadari bahwa perkembangan keterampilan berbicaranya tampak lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak sebayanya. Di usianya yang ke-4, Andika masih kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata dengan benar dan seringkali menggantinya dengan gestur atau isyarat.
Saat bermain dengan teman sebayanya di taman bermain, Andika sering kali menunjukkan keinginan atau ketidaksetujuannya dengan tindakan fisik seperti menarik atau mendorong, daripada menggunakan kata-kata. Teman-temannya yang lain sering bingung dengan reaksinya dan terkadang merasa takut bermain dengannya. Hal ini seringkali membuat Andika frustasi, karena ia merasa kesulitan menyampaikan apa yang ia inginkan atau rasakan.
Di rumah, Ibu Rina sering mencoba mengajak Andika berbicara dan menstimulasinya dengan berbagai cara, seperti membacakan cerita atau bernyanyi bersama. Namun, Andika lebih sering memberikan respons dengan isyarat daripada kata-kata. Bapak Hendra khawatir jika Andika mungkin memiliki gangguan bicara atau gangguan pendengaran. Kedua orang tuanya merasa perlu untuk mencari bantuan profesional untuk memahami dan mendukung perkembangan keterampilan berbicara Andika.
Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang mungkin menjadi penyebab kesulitan Andika dalam berbicara?
2. Bagaimana cara terbaik untuk mendukung Andika dalam mengembangkan keterampilan berbicaranya?
3. Apa langkah yang sebaiknya diambil oleh Bapak Hendra dan Ibu Rina untuk memastikan bahwa Andika mendapatkan dukungan yang diperlukan?