Forum Diskusi Pertemuan 8

Forum Diskusi Pertemuan 8

Number of replies: 5


Ikutilah forum diskusi untuk memperdalam pemahaman Anda!


Berikan pandangan Anda: apakah di masa pandemi dan pasca-pandemi, brosur, flyer, poster, dan booklet yang dicetak masih tetap efektif dan bermanfaat dalam penyebaran informasi?

In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 8

by THERESIA ARIANI PUTRIASIH BUTAR BUTAR -
Theresia Ariani - 2022041143

Di masa-masa pandemi booklet mengenai protokol kesehatan yang ditempatkan diseluruh titik sangatlah efektif, karena minimnya informasi terkait protokol kesehatan di masa pandemi, maka masyarakat masih tertarik dan membutuhkan booklet mengenai protokol kesehatan tersebut. Berbeda pada masa ini, booklet mengenai protokol kesehatan dapat dikatakan sudah tidak menarik lagi bagi masyarakat. Sedangkan untuk flyer tertentu yang berkaitan dengan promo seperti brosur PHD yang dicontohkan dalam video masih bermanfaat dan menarik perhatian masyarakat terutama masyarakat Indonesia yang mudah tergiur dengan kata-kata diskon dan promo, apalagi jika desainnya menarik. Begitu juga dengan poster, saat ini penggunaan poster masih sangat relevan untuk menyebarkan informasi ataupun pengumuman kepada target tujuan. Dan yang terakhir ialah brosur, di masa ini brosur masih sangat berguna untuk memberikan informasi lebih lanjut. Contohnya seperti brosur Universitas yang menuliskan jurusan apa saja yang tersedia pada universitas tersebut, sksnya, ukt, dan informasi mendetail lainnya.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 8

by MAIA KHOIRUNNISA -
Maia Khoirunnisa - 2022041139

Brosur, flyer, poster, dan booklet cetak masih efektif dan bermanfaat meskipun penggunaannya berkurang dibandingkan media digital selama masa pandemi dan setelah pandemi. Dalam beberapa situasi, konten media cetak berguna untuk menjangkau audiens yang sulit diakses melalui internet, terutama di wilayah pedesaan atau komunitas yang memiliki keterbatasan teknologi. Selain itu, konten media cetak yang diletakkan di tempat strategis seperti pusat kesehatan, sekolah, atau tempat umum lainnya lebih menarik dan tahan lama secara visual daripada konten digital yang mudah terlewat. Meskipun media digital semakin populer, bahan cetak tetap penting dalam strategi distribusi informasi yang lengkap dan beragam.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 8

by MAYRITZA AUREL -
Mayritza Aurel - 2022041141

Menurut saya, penggunaan brosur, flyer, poster dan booklet di masa pandemi sedikit menjadi tidak relevan karena pada saat pandemi itu sendiri masyarakat di larang untuk berpergian apabila tidak perlu dan meminimalisir kontak secara langsung dengan orang-orang atau benda-benda di luar rumah karena potensinya menjadi perantara penularan virus Covid-19. Sumber-sumber informasi tersebut jadinya tampak percuma dicetak, karena akan sangat sedikit yang menerimanya. Kecuali, sumber-sumber informasi tersebut ditaruh langsung di pagar rumah masyarakat. Namun tetap saja, biasanya masyarakat tidak akan langsung memegang media cetak tersebut karena alasan yang telah disebutkan di atas.

Sedangkan pada pasca-pandemi, tidak semua dapat diterima seperti saat-saat media sosial dan internet berkembang pesat seperti saat ini. Masyarakat akan lebih cepat menerima informasi dari internet. Jadi, untuk flyer, poster dan booklet akan lebih efektif di pasca-pandemi jika disebarkannya melalui media sosial dan internet. Terlepas apapun itu kontennya, yang terpenting tetaplah "hook" atau bagaimana pesan dapat menarik target dengan mudah berdasarkan penempatan tulisan dan/atau desain. Jika kontennya adalah promosi, masyarakat akan tetap berlomba-lomba mengikuti instruksi flyer.

Namun tetap tidak menutup kemungkinan bahwa brosur dan booklet cetak juga akan lebih efektif dalam konteks pembagian informasi secara offline. Misalnya, ketika sebuah kampus mengutus perwakilan untuk mengunjungi sebuah sekolah dan mempromosikan institusi mereka di sana, akan lebih efektif memberikan brosur/flyer/booklet cetak karena akan menjadi bantuan mereka atau guide mereka dalam mempresentasikan brand kampus tersebut. Selain itu, brosur/flyer/booklet cetak akan mengurangi distraksi karena tidak berada dalam gawai/gadget yang disatukan dengan internet.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 8

by SILVANUS ALVIN -
Dear rekan-rekan,
: Pada situasi di mana interaksi tatap muka masih terjadi, seperti di klinik, pusat vaksinasi, atau lokasi layanan masyarakat, media cetak ini dapat langsung diakses oleh masyarakat. Terutama di area-area dengan tingkat digitalisasi yang rendah, media cetak masih penting.

Selain itu, untuk kalangan disabilitas maka material cetak memiliki daya tarik visual dan kesan fisik yang lebih kuat. Hal ini penting untuk memperkuat pesan yang membutuhkan dampak visual.

Namun, memang tidak dapat dihindari bahwa produksi dan distribusi media cetak membutuhkan biaya yang tidak sedikit, serta berpotensi meningkatkan limbah. Di masa pasca-pandemi, organisasi lebih terdorong untuk menghemat anggaran dan mengadopsi praktik ramah lingkungan dengan mengurangi material cetak.
In reply to First post

Re: Forum Diskusi Pertemuan 8

by CAROLINE MARGARETHA SIMANJUNTAK -
Caroline Margaretha - 2022041152

Meskipun media cetak seperti brosur, flyer, poster, dan booklet lebih jarang digunakan di era digital pasca-pandemi, mereka tetap efektif dalam beberapa konteks tertentu. Media cetak sangat berguna untuk menjangkau audiens yang tidak terjangkau oleh teknologi digital, seperti di daerah pedesaan atau untuk kelompok tertentu, seperti penyandang disabilitas. Selain itu, media cetak tetap relevan dalam situasi tatap muka, seperti promosi kampus atau informasi di klinik dan tempat pelayanan masyarakat. Namun, biaya produksi dan dampak lingkungan menjadi pertimbangan penting di masa kini. Oleh karena itu, penggunaan media cetak harus disesuaikan dengan konteks dan audiens yang tepat, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan dan efisiensi anggaran.