6.2. Komponen Variasi Mengajar

VI. 2. Bagian 1

Tidak tiga komponen pokok penggunaan variasi dalam mengajar, yaitu: 

1. Variasi dalam gaya mengajar guru

Variasi dalam gaya mengajar ini  meliputi :

  1. Variasi suara yaitu perubahan nada suara keras lemah, tinggi-rendah, cepat lambat atau besar-kecilnya suara. 
  2. Pemusatan perhatian, pemusatan perhatian ini dapat dilakukan oleh guru untuk hal-hal yang dianggap penting dengan kata-kata, ungkapan atau kalimat, seperti “Perhatikan baik-baik”, “Dengarkan baik-baik”, “Bagian ini penting” dan sebagainya. Cara pemusatan perhatian secara lisan (secara verbal) ini biasanya diikuti dengan isyarat, misalnya menunjukkan gambar, menunjukkan tulisan di papan tulis, menggunakan model dan lain-lain.
  3. Kesenyapan, pada saat guru menerangkan, sering melakukan kegiatan “berhenti sejenak secara tiba-tiba” yang memang disengaja oleh guru. Hal ini dimaksudkan untuk meminta perhatian siswa, misalnya kesenyapan yang dilakukan guru bila akan berpentas dari bagian pendahuluan ke bagian inti dan dari bagian inti ke bagian penutup. Pada waktu mengajukan pertanyaan guru menggunakan kesenyapan atau waktu tunggu. Untuk memberi kesempatan berfikir siswa dalam menyusun jawaban. Adakalanya kesenyapan ini dilakukan oleh guru bila akan berpindah dari satu pokok masalah lain, untuk memberikan kesempatan siswa menghendakkan pengetahuan yang baru saja diperoleh atau mencatat hal-hal yang penting.
  4. Variasi dalam kontak pandang. Untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan menghindarkan hal-hal yang bersifat infersional, maka kontak pandang perlu dikerjakan, selama proses mengajar. Dalam berbicara atau berinteraksi guru perlu mengarahkan pabdangannya menjelajahi keseluruhan kelas dengan melihat/mengadakan kontak pandang kepada siswa yang berada di depan, di tangah, di belakang, di samping kiri maupun siswa di samping kanan.
  5. Gerakan badan dan mimik. Perubahan ekspresi wajah, gerakan kepala atau gerakan badan merupakan aspek penting dalam proses komunikasi. Ekspresi wajah itu misalnva tersenyum, mengerutkan dahu, cemberut, menaikkan alis, dan lain-lain. Gerakan kepala dapat dilakukan misalnya: mengangguk, menggeleng-gelengkan kepala atau menundukkan kepala Gerakan badan/anggota badan misalnya dengan jari/tangan untuk menunjuk, tangan mengepal, berdiri siap di muka  papan tulis, berdiri santai dan sebagainya 
  6. Perubahan posisi guru untuk mempertahankan atau meningkatkan perhatian siswa dapat pula dilakukan dengan pergantian posisi guru yang dilakukannya secara wajar dan tidak berlebih-lebihan. Misalnya dari posisi berdiri, lalu duduk, berdiri di sebelah kiri/kanan, berjalan ke papan tulis, ke belakang, mendekati siswa atau berdiri di samping siswa dan sebagainya.
You have completed 0% of the lesson
0%