Data Processing
Menghitung jumlah spesies yang ditemukan (spesies obyek) pada setiap plot dengan kemungkinan sbb:
a. Spesies A ada dan
spesies B ada
b. Spesies A ada dan
spesies B tidak ada
c. Spesies A tidak ada
dan spesies B ada
d. Spesies A dan
spesies B tidak ada
Asosiasi diantara spesies
dapat ditentukan berdasarkan pengukuran secara kuantitatif ada tidaknya spesies
di petak contoh. Ada tidaknya spesies ditentukan dengan tabel kontingensi 2 X
2.
Spesies |
Spesies A |
Jumlah |
||
ada |
tidak ada |
|||
Spesies B |
Ada |
a |
c |
a + c |
|
Tidak Ada |
b |
d |
b + d |
Jumlah |
a + B |
c + d |
n = a + b + c + d |
Keterangan:
a : Jumlah petak contoh yang mengandung
spesies A dan B
b : Jumlah petak contoh yang mengandung
spesies A
c : Jumlah petak contoh yang mengandung
spesies B
d : Jumlah petak contoh yang tidak
mengandung spesies A dan B
n : Jumlah petak contoh yang dibuat
Sebelum
dihitung nilai asosiasinya, terlebih dahulu dibuat hipotesis sebagai berikut :
H0 : Tidak ada asosiasi di antara
spesies A dan B
H1 : Ada asosiasi di antara
spesies A dan B
Mencatat dalam data
pengamatan dan menghitung asosiasi antara spesies dengan menggunakan
metode X2, sbb:
Nilai 0,5 n merupakan faktor
koreksi kontinyuitas (koreksi yate), hal ini diperlukan apabila petak contoh
yang dibuat tidak banyak, selanjutnya nilai;
X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel dengan α = 5 % atau 1 % dan derajat bebas = 1.
Jika X2 hitung > X2 tabel, maka H0 ditolak
Artinya di antara dua spesies yang dibandingkan terdapat asosiasi yang nyata (bila α = 5 %) atau sangat nyata (bila α = 1 %).
Jika X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima
Artinya di antara dua spesies yang dibandingkan tidak terdapat asosiasi yang nyata (bila α = 5 %) atau sangat nyata (bila α = 1 %).
Menganalisis hasil perhitungan X2 hitung terhadap X2 tabel.
Jika X2 hitung lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat interaksi antara spesies A dan spesies B.
Apabila di antara spesies tersebut terdapat asosiasi yang nyata atau sangat nyata, maka untuk mengetahui keeratan asosiasi (derajat asosiasi) perlu diakukan pengujian lebih lanjut dengan menentukan koefisien asosiasi (C), dengan rumus:
Nilai koefisien asosiasi yang mendekati 1 atau –1 menunjukkan bahwa derajat asosiasi di antara spesies yang dibandingkan makin kuat. Asosiasi biasanya akan mempunyai nilai positif apabila banyak petak contoh berada di antara a dan d, sebaliknya asosiasi mempunyai nilai negatif bila petak contoh banyak di b dan c. Asosiasi positif menggambarkan bahwa kedua spesies membutuhklan persyaratan hidup yang serupa, sedangkan asosiasi negatif menggambarkan bahwa kedua spesies bersifat antagonis.Selanjutnya anda dapat menghitung korelasi antar jenis. Analisis ini bertujuan untuk menganalisis kesamaan antara 2 jenis mengenai sebarannya dalam berbagai komunitas. Bentuk analisisnya dapat anda lihat pada bacaan berikut ini pada halaman 250 dan 251.
Download