5.2 Pola Konsumsi Makanan

Makanan merupakan kebutuhan pokok konsumen. Konsumsi makanan seringkali dijadikan indikator untuk menentukan kesejahteraan konsumen dan keluarga. Beberapa konsep kesejahteraan menggunakan makanan sebagai determinan dari kesejahteraan konsumen. Teori Engel yang sangat terkenal itu menyatakan bahwa semakin tinggi pendapatan konsumen, semakin kecil proporsi pendapatannya yang dikeluarkan untuk makanan.


Konsumen akan mendiversifikasikan makanannya kepada jenis makanan yang lebih mahal jika tingkat pendapatannya semakin meningkat. Konsumen yang meningkat pendapatannya akan mengkonsumsi lebih banyak pangan hewani, sumber lemak hewani dan gula.

             

Dari hasil survey diketahui bahwa  48% dari pengeluaran konsumen di kota dibelanjakan untuk makanan. Sedangkan di pedesaan, persentase pengeluaran makanan mencapai 63%. Data ini menunjukkan bahwa makanan merupakan konsumsi yang sangat penting bagi penduduk kota maupun desa. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergelut untuk memenuhi kebutuhan makan, terutama bagi masyarakat pedesaan.

            

Masyarakat di negara maju dicirikan oleh kecilnya persentase pengeluaran untuk makanan. Persentase pengeluaran untuk makanan cenderung enurun baik bagi masyarakat di kota maupun di desa. Dan sebaliknya, persentase pengeluaran untuk bukan makanan menunjukkan. kenaikan. Ini juga merupakan cermin bahwa jika kesejahteraan penduduk semakin membaik, mereka mulai mendiversifikasikan konsumsinya kepada produk bukan makanan.


Last modified: Thursday, 30 July 2020, 12:33 PM