Tantangan Generasi Milenial dalam Membangun Teamwork di Era Digital

Milenial merupakan generasi yang terlahir antara awal 1980an hingga awal 2000an. Sementara generasi yang terlahir sejak pertengahan kedua 1990an hingga sekarang disebut post-milenial atau Generasi Z (Gen Z). Sebagaimana disampaikan pada modul Komunikasi, bahwa terdapat sejumlah perbedaan di antara dua generasi ini, tetapi keduanya sama-sama lebih banyak menggunakan teknologi digital dan jaringan internet dalam kehidupan sehari-hari jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya.

 

Kecanggihan teknologi di era digital memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk melakukan banyak hal secara jarak jauh maupun menggunakan mesin. Tetapi hal ini juga menimbulkan dampak terhadap pola berpikir dan bertindak manusia. Teknologi yang menjadikan metode komunikasi menjadi lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan dari jarak jauh. Tetapi bersamaan dengan itu, Akses terhadap informasi yang masif dan bertubi-tubi menyebabkan banyak orang kesulitan untuk menyaringnya, sehingga mereka dapat dengan mudah diprovokasi.

 

Tantangan bagi generasi milenial dalam membangun teamwork adalah dengan membangun komunikasi yang efektif dengan sesama anggota tim dengan penuh penghargaan. Manusia memiliki kecenderungan untuk membawa asumsi ketika bertemu dengan orang baru, menilai orang tersebut dari penampilannya, caranya berbicara, serta tingkat sosial ekonominya yang seringkali menjerumuskan pada pemahaman yang salah. Penting untuk selalu berpikir positif dan terbuka terhadap siapapun, baik orang yang sudah dikenal, terlebih lagi orang yang baru ditemui.

 

Teknologi yang sudah semakin canggih akan memberikan kesempatan bagi generasi milenial untuk dapat berkoordinasi, mencari ide, bahkan mempresentasikan ide tim nya dengan lebih efisien. Pertemuan-pertemuan tidak lagi diselenggarakan secara fisik, melainkan secara virtual. Akan tetapi tentunya, mereka harus terlebih dulu menguasai penggunaan teknologi sebelum benar-benar memanfaatkannya. Mereka yang gagap akan teknologi secara otomatis akan tertinggal. Jangan sampai tragedi yang menimpa Nokia dialami oleh generasi milenial. Ada yang tahu Nokia itu apa? 

 

Budaya kerja yang lebih fleksibel dan terbuka menuntut adanya kolaborasi yang efektif untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tetapi generasi milenial juga perlu menyadari bahwa tidak semua tugas bisa dilakukan secara fleksibel. Ada tugas-tugas yang memang membutuhkan kehadiran fisik dan waktu penyelesaian yang rigid. Kemampuan beradaptasi pada akhirnya akan menjadi kunci dari keberhasilan generasi milenial dalam berkolaborasi di era digital. 

Last modified: Friday, 29 October 2021, 10:22 PM