Published using Google Docs
Pertemuan 2 Sejarah Perkembangan Busana.docx
Updated automatically every 5 minutes

Pertemuan 2 Sejarah Perkembangan Busana

  1. CPMK
  1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan
  2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi busana berdasarkan fungsi kegunaan, bahan yang digunakan, dan bentuk busana dari beberapa periode zaman
  3. Mahasiswa dapat membandingkan macam-macam penggolongan busana dari beberapa periode zaman

  1. Indikator
  1. Menganalisis sejarah perkembangan busana dari beberapa zaman periode
  2. Mengidentifikasi jenis tata busana berdasarkan fungsi, bahan, dan bentuk busana dari beberapa periode zaman
  3. Menjelaskan, memahami, macam-macam penggolongan busana dari beberapa periode zaman
  4. Menyimpulkan tahapan-tahapan perkembangan busana dari beberapa periode zaman

Sejarah Singkat Busana

Taukah bahwa awal perkembangan busana bermacam-macam hingga sekarang? Jaman dahulu manusia belum mengenal busana. Pada waktu itu manusia hanya berusaha menghindari diri dari pengaruh lingkungan seperti panas, dingin, gigitan serangga, dll. Menurut catatan sejarah, manusia berbulu, namun semakin lama bulu tersebut semakin menipis sehingga manusia harus berusaha melindungi diri. Awalnya mereka menggunakan tanah liat, daun-daunan, kulit binatang dan kulit kayu. Serta bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan busana didapatkan dari lingkungan sekitar, baik berupa kulit binatang, kulit batang bahkan daun. Pembuatan busana dari kulit kayu memerlukan keahlian tertentu, sebab harus mengetahui jenis kulit kayu yang dapat digunakan untuk bahan busana.

Sebelum mengenal tenunan, manusia pada zaman dahulu mengenakan pakaian hanya pada bagian-bagian tertentu saja, seperti pada bagian dada atau pada lingkar pinggang atau panggul. Fungsinya juga hanya sebagai penutup bagian tertentu pada tubuh. Walaupun sudah mengenal bentuk tapi bentuknya sederhana dengan wujud geometris yaitu segiempat atau segiempat panjang. Cara pakai ada yang dililitkan, ada pula yang dilubangi untuk memasukkan kepala. Nama busana pada awalnya adalah celemek panggul mempunyai bentuk seperti rok yang biasanya dipakai oleh wanita-wanita Yap dan Guamatela di kepulauan Caroline. Bentuk busana ini berasal dari daun pohon kelapa yang dianyam dipakai pada bagian pinggang sampai panggul, sehingga disebut celemek panggul. Selain dari daun kelapa bisa juga berasal dari kulit binatang. Perkembangan selanjutnya adalah Poncho. Bentuknya hampir sama dengan celemek panggul. Bedanya Poncho hanya berbentuk segiempat dan mempunyai lubang di tengah yang berfungsi untuk memasukkan kepala.

Pada perkembanganya, bentuk maupun cara penggunaannya digolongkan menjadi bentuk dasar busana, yaitu:

  1. Busana Bungkus atau Celemek Panggul

https://riwayatanaktatabusana.wordpress.com/2012/12/21/sejarah-bentuk-dasar-tata-busana/

Busana bungkus atau celemek panggul adalah bentuk pakaian yang paling sederhana dibuat dari sehelai kain panjang yang dililitkan satu atau beberapa kali pada tubuh bagian bawah dari pinggang sampai lutut atau sampai menutup mata kaki. Busana atau pakaian ini sering disebut dengan pakaian bungkus. Pada perkembangannya pakaian ini dikenal dengan nama kain panjang atau sarung. Bahkan dengan nama “Sari” yang sering kita temui di daerah India, busana ini menjadi busana tradisional bagi masyarakat India pada umumnya. Hal ini disebabkan karena manusia pada zaman dulunya belum mengenal mesin jahit, sehingga mereka menggunakan pakaian hanya dengan membelit-belitkannya pada tubuh.

  1. Kutang

Kutang berarti tidak memiliki belahan. Kutang adalah perkembangan dari busana bungkus yang sisinya disatukan. Contoh busana ini adalah kaos yang sering kita gunakan. Setiap busana bagian atas yang tidak memiliki belahan, bentuk dasarnya adalah kutang.

http://nurfaidajamal.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-busana.html

  1. Ponco

http://ucizota.blogspot.co.id/2010/12/sejarah-busana.html

Ponco adalah bentuk dasar busana yang dibuat dari kain segiempat dan diberi lubang ditengah untuk memasukkan kepala. Sisi baju tidak dijahit.

  1. Tunik

Pengembangan bentuk dasar ponco adalah tunika. Dibuat dari kain segiempat, berukuran dua kali panjang antara bahu sampai mata kaki atau sampai batas panggul. Kain dilipat dua menurut panjangnya, dengan lipatan disebelah atas. Pada pertengahan dibuat lubang leher dengan belahan pendek pada bagian tengah muka. Sisi -sisinya dijahit dari bawah hingga + 25cm sebelum lipatan. Bagian yang tidk dijahit dipakai untuk memasukkan lengan. Di Indonesia peninggalan bentuk ini disebut baju bodo dan baju kurung.

  1. Kaftan

http://kumpulanmodelbajumuslim.blogspot.co.id/2015/03/koleksi-busana-muslim-kaftan-abaya.html

Perkembangan selanjutnya adalah Kaftan, semuan busana bagian atas yang memiliki belahan hingga bagian bawah, bentuk dasarnya adalah kaftan, contoh busana ini adalah kemeja. Kaftan merupakan perkembangan bentuk dasar tunika. karena dibuat dari kain berbentuk segiempat. Bagian tengah muka dibuat belahan sampai bawah, hingga cara mengenakannya tidak perlu melalui kepala. Bentuk dasar busana ini di Indonesia dikenal dengan nama baju kebaya.

  1. Celana

Celana muncul untuk melengkapi Kaftan. Celana berfungsi menututupi bagian tubuh bagian bawah. Awalnya celana terdiri dari kain berbentuk sarung atau rok yang kemudian dibentuk menjadi celana dengan cara menarik bagian tengahnya, hingga terciptalah berbagai model celana hingga sekarang. Dari 4 bentuk busana di atas, banyak model yang berkembang hingga saat ini.

http://disgiovery.com/10-kebiasaan-orang-kerala/

Tahun 1920 merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit agak lambat hingga akhirnya memasuki perang dunia kedua (1940-1946). Dari yang tadinya hanya bersifat fungsional, sebuah pakaian juga punya sisi estetik atau sisi ‘cantik’. Oleh karena itu, dunia di luar fashion pun  punya pengaruh hebat, terutama dunia perfilman di awal tahun ’50an hingga ’60an.