Topic outline
Rancangan Umum Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Komunitas 2
Mata kuliah ini memberikan pemahaman dan penguasaan dasar pada mahasiswa tentang proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas, asuhan keperawatan kesehatan komunitas pada kelompok khusus di komunitas, asuhan keperawatan komunitas dengan masalah khusus, determinan sosial kesehatan, dan pelayanan kesehatan dan keperawatan di situasi khusus, institusional dan pelayanan kesehatan primer.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada Keperawatan Kesehatan Komunitas 2, mahasiswa diharapkan dapat menguasai prinsip dan teknik asuhan keperawatan kesehatan komunitas dan konsep dan prinsip manajemen asuhan keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan primer di masyarakat .
Setiap tatap muka pada perkuliahan ini akan tersusun ke dalam 4 komponen utama:
- 1. Pre-test
- 2. Materi Perkuliahan
- 3. Forum
- 4. Post-test
Setiap mahasiswa hanya akan dapat mengikuti topik perkuliahan di tatap muka selanjutnya jika telah dinyatakan lulus post-test pada topik minggu yang sedang diikuti. Adapun nilai minimal kelulusan pada post-test adalah 70%. Setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus, diperbolehkan mengikuti forum diskusi yang diasuh oleh fasilitator topik. Namun, keikutsertaan forum diskusi bersifat wajib bagi mahasiswa yang tidak mampu mencapai nilai kelulusan, sebelum mengulang Post-test.
Topik 1: Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan untuk mampu:
- 1. menganalisis proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas
- 2. menetapkan prioritas pada asuhan keperawatan kesehatan komunitas
Sebelum mengikuti perkuliahan pada topik ini, setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti pre-test sebagai evaluasi kesiapan mempelajari materi. Pre-test ini tidak menjadi penentu kelayakan setiap mahasiswa untuk mengikuti topik perkuliahan. Setiap mahasiswa hanya akan memiliki satu (1) kesempatan untuk mengerjakan soal-soal di dalam pre-test package dengan durasi pengerjaan yang dibatasi selama 7 menit.
Selamat mengerjakan!
Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987). Materi pada tatap muka ini akan menjelaskan bagaimana perawat komunitas dapat memberikan serangkaian asuhan keperawatan kepada klien pada tatanan individu, kelompok, maupun masyarakat.
Setelah mengikuti perkuliahan pada topik ini, setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti post-test sebagai evaluasi kesiapan mempelajari materi selanjutnya. Post-test ini menjadi penentu kelayakan setiap mahasiswa untuk mengikuti topik perkuliahan berikutnya. Setiap mahasiswa hanya akan memiliki satu (1) kesempatan untuk mengerjakan soal-soal di dalam post-test package dengan durasi pengerjaan yang dibatasi selama 17 menit.
Topik 2: Keperawatan dalam Bencana: Definisi, Kelompok Rentan, dan Peran Perawat dalam Siklus Bencana
Pendahuluan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2002, mendefinisikan bencana sebagai kerusakan serius pada fungsi komunitas atau sosial masyarakat yang menyebabkan kehilangan material, jiwa dan kemanusiaan, kerusakan lingkungan, dan gangguan stabilitas ekonomi yang melebihi kemampuan komunistas terdampak untuk mengatasi kondisi tersebut dengan sumber dayanya sendiri (Dar et al. 2014). McEntire et al. (2002) merekomendasikan bahwa pemahaman terhadap konteks bencana yang luas, mengharuskan penanganan terhadap bencana yang komprehensif (upaya mitigasi, kewaspadaan, penanganan saat bencana, dan fase pemulihan) tidak dapat dibebankan kepada salah satu pihak saja. Penanganan kebencanaan membutuhkan peran semua elemen baik profesional, masyarakat secara awam, bahkan pada tatanan elit sebagai penyusun kebijakan dan eksekutif sebagai pelaksana kebijakan.
Dampak bencana terhadap kesehatan merupakan salah satu bagian integral fase bencana yang tidak dapat terpisahkan (Veenema 2012). Trauma, perlukaan, kematian, wabah, kerusakan akses ke fasilitas layanan kesehatan, keterbatasan sumber daya dan persediaan peralatan kesehatan adalah beberapa determinan dalam bencana yang dapat diminimalisir melalui manajemen bencana yang baik. Pada minggu ini, Anda akan mempelajari bagaimana peranan profesional keperawatan dalam setiap siklus bencana.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran mandiri dalam minggu ini, Anda diharapkan mampu untuk:
· Menunjukkan pemahaman terhadap dasar keperawatan bencana
· Menunjukkan pemahaman terhadap kelompok rentan dalam situasi bencana
· Menunjukkan pemahaman terhadap kelompok resilience community dalam siklus bencana
· Mengeksplorasi peran perawat terhadap setiap siklus bencana
Topik 3: Asuhan Keperawatan Pada Kelompok Ibu dan Anak
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan untuk mampu:
menyusun perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan pada kelompok khusus di komunitas: Ibu dan Anak
Topik 4: Asuhan Keperawatan pada Kelompok Anak Usia Sekolah
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan untuk mampu:
Menyusun perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan pada kelompok khusus di komunitas: Anak Usia Sekolah
Topik 5: Asuhan Keperawatn Komunitas pada Kelompok Remaja
Pada akhir pertemuan ini, mahasiswa diharapkan untuk mampu:
menyusun perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan pada kelompok khusus di komunitas: Remaja
Topik 6: Asuhan Keperawatan pada Kelompok Lansia
Komposisi penduduk lansia di Dunia dan Indonesia semakin bertambah pesat karena penurunan mortalitas, serta peningkatan angka harapan hidup. Selain menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kesehatan secara umum, peningkatan populasi lansia perlu disikapi sebagai pertambahan populasi berisiko. Pada topik ini, kita akan membahas bagaimana proses asuhan keperawatan komunitas pada kelompok lansia.
Topik 7: Determinan Sosial Kesehatan
Determinan (faktor yang mempengaruhi) kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat beragam dan kadang tidak dikenali sebagai penentu kesehatan oleh paradigma kesehatan yang ada. Beberapa faktor dapat dikonseptualisasikan dalam domain individu, (seperti faktor biomedis dan perilaku kesehatan) sementara yang lain berada dalam konteks sosial-ekonomi yang lebih luas. Dalam sudut pandang yang lebih luas, determinan perilaku dan faktor biomedis pada tingkat masyarakat menjadi elemen penting dalam pertimbangan penentuan kebijakan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemahaman perawat komunitas terhadap determinan kesehatan sangat penting. Pada minggu ini, anda akan mempelajari tentang determinan kesehatan dan bagaimana determinan sosial dapat mengubah derajat kesehatan pada individu, keluarga dan kelompok yang lebih besar.
Topik 8: Travel-Related Disease: Ekspansi Area Praktik Keperawatan
Pendahuluan
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015 telah membuka peluang selebar-lebarnya terhadap arus barang dan jasa secara internasional, masuk ke dan keluar dari Indonesia. Pada tahun 2020, peluang ini akan semakin terbuka dengan dimulainya era ASEAN Free Trade Area (AFTA). Di sisi lain juga membuka potensi yang juga berimplikasi pada kesehatan. Pada minggu ini, Anda akan mempelajari dampak globalisasi terhadap kesehatan dan area praktik keperawatan.
Tujuan
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran mandiri pada minggu ini, Anda diharapkan mampu untuk:
· Menjelaskan dampak globalisasi terhadap kesehatan
· Mengidentifikasi area praktik kesehatan potensial bagi profesi keperawatan
Topik 9: Asuhan Keperawatan dengan pendekatan Transkultural
Asuhan keperawatan transkultural didefinisikan sebagai ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984). Pada topik ini, para mahasiswa akan mempelajari bagaimana asuhan keperawatan lintas budaya dapat diaplikasikan.
Topik 10: Asuhan Keperawatan pada Penyakit Kronis
Penyakit kronis adalah jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Banyak di antaranya menetap sampai dengan akhir kehidupan penderitanya. Pertemuan kali ini akan membahas hal ini lebih lanjut.
Topik 11: Asuhan Keperawatan pada Penyakit Tropis
Hingga saat ini Indonesia masih juga mengalami double-burden dari penyakit tidak menular dan penyakit menular. Salah satu sub-bagian dari penyakit menular adalah penyakit tropis yang khas di negara-negara tropik seperti Indonesia. Tatap muka kali ini akan membahas bagaimana asuhan keperawatan komunitas diberikan kepada kelompok penderita penyakit tropis di Indonesia.
Topik 12: Kesehatan Lingkungan
Peningkatan jumlah penduduk dan industrialisasi menyebabkan dampak pencemaran pada lingkungan. Di Indonesia pengelolaan sampah menjadi masalah utama bagi kesehatan lingkungan. Data terakhir Sustainable Waste Indonesia (SWI) menyebutkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola, dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sedangkan, 7 persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir /TPA. Minggu ini kita akan membahas beberapa permasalahan yang berkaitan dengan masalah sampah dan kesehatan lingkungan secara umum
Topik 13: Pusat Kesehatan Masyarakat
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Unit ini menjadi titik berat pelayanan kesehatan primer yang mendorong peningkatan peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan. Karenanya, materi pada topik ini menjadi penting untuk diperhatikan mahasiswa keperawatan.
Topik 14: Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesehatan
Perubahan sudut pandang saat ini menyebabkan kesehatan saat ini dipandang sebagai asset, bagian integral dari ketahanan masyarakat sekaligus sebagai tanggung jawab pribadi. Hal ini berimbas pada status kesehatan menjadi luaran utama kuatnya determinan sosial kesehatan pada tingkatan masyarakat.
FINAL TEST
Mahasiswa peserta mata kuliah daring Keperawatan Komunitas 2 dinyatakan lulus dan berhak atas sertifikat kelulusan jika berhasil mengerjakan aktifitas final test dan mendapatkan nilai >70%