• MUQODDIMAH

    Assalamu'alaikum wr.wb.

    Ahlan wa sahlan kawan-kawan mahasiswa!

    Perkenalkan, matakuliah Agama Islam (AIK) I yang merupakan salah satu matakuliah AIK yang ditetapkan oleh Majelis Dikti PP Muhammadiyah dan wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah. Yak, matakuliah ini ada diseluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesiadan juga dunia, bahkan matakuliah ini juga terbuka untuk seluruh mahasiswa yang hendak belajar agama Islam. Kita akan melaksanakan perkuliahan Agma Islam dengan sistem online. yang semangat ya...!. Pada matakuliah ini mahasiswa diajak untuk bersama-sama memahami agama Islam secara menyeluruh (kaffah). Matakuliah AIK I ini membahas tentang agama Islam dan fokus pada proses memahami dan mengamalkan agama Islam bagi kawan-kawan mahasiswa sesuai dengan dalil al Qur'an dan As Sunah.

    Bobot matakuliah ini adalah 2 SKS untuk AIK I jadi mari pergunakan waktu kita untuk belajar dengan terbaik utuk hasil yang terbaik pula. Jangan lupa niat ikhlas agar apa yang kita pelajari menjadi berkah untuk kita semua!

    Siap membersamai teman-teman mahasiswa untuk matakuliah ini sebagai dosen pengampu matakuliah agama Islam.

    Nama Dosen Bambang Wahrudin, M.Pd.

    Alamat Krajan 2 RT.02 RW. 01 Ds. Tanjungsari Kec. Jenangan Kab. Ponorogo Jawa Timur Indonesia

    Nomor HP. WA 0821 4565 6485

    Nah, itulah deskripsi singkat matakuliah kita pada semester ini, bagi mahasiswa yang sudah membaca chat ini selamat teman-teman sudah berhasil bergabung bersama di matakuliah agama Islam. Semoga Allah swt meridhoi kegiatan belajar mengajar kita sehingga menjadi pundi-pundi pahala yang mengantarkan kita kepada kebahagiaan di dunia dan akherat. amin yaa rabbal a''alamiin.


  • Pert. 5 : Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

    Assalamu'alaikum wr.wb.

    Teman-teman mahasiswa yang berbahagia,

    Pada pertemuan ini kita akan membahas tentang Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Mahasiswa diharapkan mampu memahami materi dan mampu mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari-hari.

    Mari kita mulai dengan membaca bacaan bismillahirrahmaanirrahiim dari tempat masing-masing. selanjutnya silahkan pelajari materi berikut ini;

    Hakekat Iman

    Menurut definisinya, kata iman berarti membenarkan, mempercayai.Artinya, membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikandengan perbuatan. Dasarnya adalah hadits riwayat Ibnu Majah dari Ali R.A,bahwa iman itu ma‟rifat  di hati, pengakuan dengan lisan, dan pekerjaan dengananggota tubuh.Ibnu Taimiyah ketika ditanya tentang iman, beliau menjawab: Ucapanyang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat, dan dilandasidengan Sunnah. Sebab, iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatanadalah kufur, apabila hanya ucapan dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niatadalah nifaq, sedang apabila hanya ucapan, perbuatan dan ketulusan niat, tanpadilandasi dengan sunnah adalah bid‟ah  (Al-Islam, 1999a).

    Dari pengertian iman secara syari’at dan hakikat ini, imam Ghazali membagi iman manusia kepada tiga tingkatan:
    Iman tingkat pertama adalah imannya orang-orang awam yaitu imannyakebanyakan orang yang tidak berilmu. Mereka beriman karena taklid semata.Sebagai perumpamaan iman tingkat pertama ini, kalau kamu diberi tahu olehorang yang sudah kamu uji kebenarannya dan kamu mengenal dia belum pernahberdusta serta kamu tidak merasa ragu atas ucapannya, maka hatimu akan puasdan tenang dengan berita orang tadi dengan semata-mata hanya mendengar saja.
    Iman yang semacam ini tidak jauh berbeda dengan imannya orang-orangYahudi dan Nasrani yang juga merasa tenang dengan hal-hal yang mereka dengardari ibu, bapak dan guru-guru mereka. Bedanya adalah mereka memperoleh ajaran yang salah dari orang tua dan guru-guru mereka, sedangkan orang-orangIslam mempercayai kebenaran itu bukan karena melihat kebenaran karenapenyaksiannya terhadap Allah, tetapi karena mereka telah diberikan ajaran yanghaq, yang benar.
    Iman tingkat kedua yaitu imannya orang-orang ahli IlmuKalam yaitu dimana mereka beriman cukup berdasarkan dalil aqli dan naqli, dan mereka merasa puas dengan itu. Iman tingkat kedua ini tidak jauh berbedaderajatnya dengan iman tingkat pertama. Sebagai contoh, apabila ada orang yangmengatakan kepadamu bahwa Zaid itu di rumah, kemudian kamu mendengarsuaranya, maka bertambahlah keyakinanmu, karena suara itu menunjukkanadanya Zaid di rumah tersebut. Lalu hatinya menetapkan bahwa suara orangtersebut adalah suara si Zaid.
    Iman pada tingkat ini adalah iman yang bercampur baur dengan dalil dankesalahan pun juga mungkin terjadi karena mungkin saja ada yang berusahamenirukan suara tadi, tetapi yang mendengarkan tadi merasa yakin dengan apayang telah di dengarnya, karena ia tidak berprasangka buruk sama sekali dan iatidak menduga ada maksud penipuan dan peniruan. Jadi imannya orang-orang ahliilmu kalam masih terdapat kesalahan dan kekeliruan padanya.
    Adapun Iman tingkat ketiga yaitu imannya orang-orang ahli makrifat yangtelah mempelajari tarekat. Mereka beriman kepada Allah dengan pembuktianmelalui penyaksian kepada Allah. Sebagai perumpamaan: Apabila kamu masukke dalam rumah, maka kamu akan melihat dan menyaksikan Zaid itu denganpandangan mata kamu. Inilah makrifat yang sebenarnya dan inilah yang dikatakaniman yang sebenarnya. Karena mereka beriman dengan pembuktian melaluipenyaksian mata hatinya, maka mustahil mereka terperosok ke jurang kesalahan

    Hubungan Iman, Ilmu, dan Amal

    Ketika membahasa masalah hubungan antara suatu hal dengan hal yanglainnya, maka tentunya pertama kita harus memahami hal tersebut satu persatu,agar bisa menemukan kesamaan yang bisa menghubungkan hal-hal tersebut.Begitu pula dalam mencari hubungan antara Iman, Ilmu, dan Amal.
    1. Iman
    Seperti yang telah penulis bahas diatas, Iman artinya percaya atauyakin. Sedangkan menurut istilah Iman adalah membenarkan dan meyakinidengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan amal.Sehingga, iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati kalau AllahSWT itu ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan yang melekat kepada-Nya, mengakuinya dengan ikrar secara lisan, dan memwujudkannya dengan bukti secara amal atau tindakan.
    Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan diatas. Apabila seseorangmengaku dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkandengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidakdapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur tersebutmerupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan
    2. Ilmu
    Kata ilmu berasal dari kata kerja dalam Bahasa Arab yaitu alima yangartinya memperoleh hakikat imu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalambentuk jamak adalah
    „ulum, artinya ialah memahami sesuatu denganhakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Dengan keyakinaninilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia memiliki ilmuyang kaya, namun miskin dalam mengamalkannya manak, ilmunya itu sia-sia.Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusustentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatudapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu, banyakdipengaruhi oleh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
    3. Amal
    Secara bahasa Amal berasal dari Bahasa Arab yang berarti perbuatanatau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurutistilah, amal saleh adalah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepadapelakunya di dunia dan balasan pahala di akhirat. Pengertian amal dalam Islamadalah setiap amal saleh, atau setiap tindakan kebajikan yang diridhahi AllahSWT. dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadahseperti shalat dan puasa semata.
    Mulai dari berdagang, belajar, bahkanberpolitik merupakan tindakan amal selama semua itu dijalakan selaras denganridha Allah SWT.Islam memandang bahwa amal adalah manifestasi keimanan seseorangkepada Allah SWT. Islam bukan sekedar keyakinan, melainkan amalan salehmenegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-aturan Allah SWT. Sedangkan amal saleh yang dilakukan tampa keimanan kepada AllahSWT akan tidak bernilai disisi-Nya.Dari penjelasan diatas mengenai Iman, Ilmu, dan Amal, dapat ditarikbenang merah yang bisa menghubungkan mereka. Sehingga bisa membuktikankalau Iman, Ilmu, dan Amal merupakan tiga kesatuan yang utuh yang tida bisadipisahkan satu sama yang lainnya.
    Beriman yang berarti meyakini kebenaran Allah SWT dan Rasulullah SAW, harus dijalani dengan penuh ketaatan untuk melaksanakan ajaran Islam.Untuk menjalankan ajaran Islam, terlebih dahulu kita perlu memahami ajaranIslam tersebut dengan benar, sehingga tidak menyimpang dari apa yangdikehendaki Allah dan Rasul-Nya.Sehingga kemudian muncul keterkaitan antaraIman dan Ilmu yang dimana dengan adanya Ilmu, Iman kita akan lebih mantap,dan dengan adanya Iman, Ilmu kita bisa lebih terkontrol dan tidak membuat kitamenjadi orang yang sombong akan Ilmu kita.Sama hal Iman dan Ilmu, Iman dan Amal juga memiliki keterkaitan yangerat, dimana Amal merupakan wujud dari keimanan seseorang yang dilakukandengan penuh hati.
    Sehingga orang yang beriman harus menjalankan amalankeislaman, seperti shalat, puasa, haji, zakat, dan lain-lain.Namun, untuk mejalankan amalan islam, tentunya kita perlu ilmu tentangajaran islam tersebut. Sehingga, amalan yang kita lakukan akan berjalan sesuaidengan hukum yang telah ditetapkan Allah SWT, dan akan menekan yang namanya Bid’ah dalam ibadah. Selain itu juga, amalan yang dilandasi dengan ilmu akan
    lebih bernilai, begitu pula sebaliknya ketika ilmu itu diamalkan akan lebih bernilai kepada kita dan orang lain disekitar kita.

    Karakteristik dan Sifat Orang Beriman

    Orang yang beriman kepada Allah swt memiliki ciri ciri tersendiri. Samahalnya dengan rusa yang diburu tanduknya, gajah yang diincar gadingnya sertabadak yang diambil culanya. Tanpa tanda tersebut, maka hilanglah keindahanyang dimiliki oleh binatang tersebut.Begitu pula dengan manusia yang beriman. Dalam Al-Qur an Surah Al-Anfal ayat 2, dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman yang Artinya: Sesungguhnya orang -orang yang beriman ialah mereka yang biladisebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepadaTuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalatdan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
    Dalam ayat di atas dikatakan bahwa ciri orang yang beriman ialah,pertama bergetar hatinya, apabila disebut nama Allah. Bagaimana hati manusiabisa bergetar saat disebut nama Allah? Dalam hidup Allah hanya memberikansatu hati kepada manusia. Di hati itu terkumpul sejuta rasa. Apa yang mengambiltempat terbesar di hati, maka itulah yang membuat hati kita bergetar kepada haltersebut.
    Jadi apabila hati sebagian besar diisi dengan harta, atau diisi dengankekuasaan dan jabatan, maka itulah yang akan membuat hati bergetar, sementara orang yang beriman sebagian besar hatinya diisi oleh Allah, sehingga pabiladisebut nama Allah, maka bergetarlah hatinya.Realita yang terjadi adalah, manusia terkadang mengetahui kesalahan yangdiperbuatnya dan cenderung merasa takut perbuatannya diketahui oleh sesamamanusia sendiri ketimbang diketahui oleh Allah swt.
    Pejabat yang melakukan korupsi lebih takut akan hukuman yang akan iatimpa ketika di dunia dibandingkan hukuman yang akan ia timpa di akhiran kelak.Hal ini dikarenakan hati manusia tidak terpengaruh atau tidak tergugah jika namaAllah disebutkan kepadanya. Mereka berpikiran jika Allah tahu mereja melakukankorupsi Allah tidak ribut, sedangkan jika manusia yang mengetahuinya, makagegernya minta ampun.
    Beginilah jadinya jika sebagian besar hati hanya diisidengan harta dan kekusaan
    Yang kedua ciri orang yang beriman ialah, apabila dibacakan kepadanyaayat-ayat Allah, maka bertambah keimanannya. Ayat seperti apa yang dimaksud?Ada dua ayat yang dimaksud, yaitu ayat yang diucapkan oleh Allah dan ayat yang diciptakan Allah melalui alam. Jika ayat ini dibacakan kepadanya, makabertambahlah keimanannya.
    Laut yang membentang luas dengan ombak yang bergulung-gulung begituindah dipandang mata, jikalau laut itu begitu indah, begitu luas, maka bagaimana dengan yang menciptakan laut? Kita tidak mengagumi laut melainkan mengagumiyang menciptakan laut.
    Manusia sering khatam Al-Qur an membaca ayat-ayat yang diucapkanAllah, namun pernakah kita membaca ayat-ayat yang terdapat pada alam ciptaanAllah?Bumi ini ayat Allah begitu pula dengan bulan dan matahari, itu semuaialah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.
    Yang ketiga, ciri-ciri orang beriman ialah dia berserah diri hanya kepada Allah, berserah diri artinya ialah menyerahkan hasil usahanya kepada Allah,bukan menyerahkan diri, pasrah terhadap apa saja hasil usahanya kepada Allah.Tawakkal ialah berserah diri setelah semua yang kita lakukan sudah maksimal.Kita sudah berusaha sebaik mungkin, mengenai hasil berdoalah kepada Allah
    .Yang keempat, ciri-ciri orang yang beriman ialah ia mendirikan shalat.Mendirikan shalat maksudnya melakukan shalat dengan syarat dan rukunnyakemudian mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.Implementasi dari shalat yang dimaksudkan ialah dengan sikap danperbuatan. Manusia akan dipertanyakan shalatnya jika dalam hidup hanya bisamencuri harta orang lain. Seusai shalat sifat tamaknya jalan lagi. Bukan shalatseperti ini yang dimaksud. Shalat tidak semata-mata menyembah Allah tanpa adamaksud lain dari hal tersebut. Dirikanlah shalat sehingga shalat itu dapatmembekas dalam kehidupan sehari-hari.
    Yang kelima, orang yang beriman ialah orang yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Harta dan segalanya yang kita milikisesungghunya bukan milik kita sebenarnya. Namun, bagi manusia yang beriman harta bisa menjadi milik manusia seutuhnya yaitu dengan menginfakkan hartanyadi jalan Allah.Harta yang ada di bank, uang yang ada di dompet hanya bersifatsementara, besok-besok pindah lagi ke tangan orang lain, namun harta yang kitabelanjakan ke jalan Allah, maka itulah harta kita yang sebenarnya. Mari kitarenungkan bersama, berapa banyakkah kekayaan kita yang sesungguhnya?.
    Dari materi-matei diatas berilah kesimpulan bagaimana karakteristik pribadi muslim dan atau ciri-ciri kepribadian muslim yang memiliki iman yang benar sesuai dengan tuntunan syariat islam. Pendapat saudara silahkan disampaikan melalui menu tanggapan di forum diskusi.

    demikianlah materi hari ini semoga dapat diambil hikmah dan pelajaranya dan juga semoga Allah swt selalu memberikan keberkahan dalam hidup kita. amin
Previous section
PERT. 4 AQIDAH ISLAM
Next section
PERT.6 TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA