Weekly outline

  • Kimia Lingkungan

    Assalammualaikum.

    Selamat pagi para pelestari lingkungan.
    Kita merupakan entitas yang tidak dapat lepas dari lingkungan. Menjadi pelestari lingkungan bukan lagi pilihan tapi kewajiban sehingga perlu mengetahui tentang dampak aktivitas manusia. Sebagai bekal melakukan tugas mulia ini, yuk membekali diri dengan pengetahuan bagaimana membuat lingkungan kita lestari.

    Identitas Mata Kuliah

    Mata Kuliah
    ¦
    Kimia Bahan Alam
    Kode
    ¦
    KIM623060
    Program Studi
    ¦
    S1 Pendidikan Kimia

    Dosen Pengampu

    Nama : DINI HADIARTI
    Email: dinihadiarti@unmuhpnk.ac.id
    Nama : NURHADYATI
    Email: nurhadyati@gmail.com

    Diskripsi Mata Kuliah 

    Mata Kuliah Kimia Lingkungan bertujuan untuk mendukung capaian pembelajaran lulusan berupa kemampuan mahasiswa dalam memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah dalam lingkup pekerjaannya. Mata kuliah ini membahas tentang reaksi kimia yang ada di lingkungan seperti kimia air, udara, dan tanah. Selanjutnya, mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahan ini dapat lebih bijak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tujuan mata kuliah ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa tentang berbagai kompartemen lingkungan baik lingkungan perairan, udara dan tanah dari segi tinjauan kimia. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai proses transformasi kimia yang berlangsung di lingkungan dan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan serta penanggulangannya. Softskill yang masuk dalam matakuliah ini adalah problem solving. Penyisipan softskill dapat menumbuhkan dan mendasari keinginan mahasiswa dalam menyikapi masalah lingkungan.

    Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

    1. Mengkomunikasikan standar baku mutu air, udara, dan tanah berdasarkan peraturan yang berlaku (S1, S3, P1, P2, P7, KU1, KU3, dan KK2). 
    2. Mengkatagorikan air, udara, dan tanah yang terkontaminasi polutan berdasarkan peraturan yang berlaku (S1, S3, P1, P2, P7, KU1, KU3, dan KK2).
    3. Mengkomunikasikan tahapan analisis sampel berupa air, udara, dan tanah yang merujuk pada artikel (S1, S3, P1, P2, P7, KU1, KU3, dan KK2).
    4. Menganalisis permasalahan isu global lingkungan, penyebab, dan solusi jangka pendek dan panjang yang mungkin dilakukan (S1, S3, P1, P2, P7, P12, KU3, dan KK2).
    5. Mampu merancang teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (S1, S3, P1, P2, P7, P12, KU3, dan KK2).

    Sistem Penilaian

    1. Tugas kelompok dengan bobot 35 %
    2. Ujian Tengah Semester dengan bobot 15 %
    3. Projek Prototipe teknologi tepat guna (TTG) dengan bobot 50 %

    Rencana Pembelajaran Semester atau RPP mata kuliah Kimia Bahan Alam dapat didownload pada file berikut:

  • Pertemuan 1-Kimia Air

    Assalammualaikum, Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Kimia Air.
    Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia dan terbesar ketiga di dunia. Sungai Kapuas memiliki berawal dari Pegunungan Kapuas Hulu di perbatasan dengan Malaysia dan melintasi banyak kota dan desa penting di Kalimantan Barat seperti Sanggau, Pontianak, dan Sintang. 

    Pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak di 27 titik sampel Sungai Kapuas, 14 sampel ditemukan cemar ringan. Pencemaran berasal dari limbah domestik seperti tampungan septic tank yang bocor, sampah seperti pampers dan plastik yang dibuang langsung masyarakat ke Sungai. 

    Berdasarkan pemantauan pada stasiun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 40 di jalan Imam Bonjol No 430 Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Kalimantan Barat menunjukkan Status mutu Sungai Kapuas berada pada Cemar Sedang. Indeks Pencemar Sungai Kapuas 6.57 merujuk rasio konsentrasi parameter terhadap baku mutu air sungai kelas II Lampiran VI Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Dari 8 parameter yang diukur berupa ammonia, BOD, COD, DO, Nitrat, PH, TDS, dan TSS, ammonia melebihi ambang batas dengan indeks 8.97.

    Sub CPMK pada materi Kimia Air:

    1. Mampu mengkatagorikan  kualitas air berdasarkan peraturan yang berlaku (A1, A3, C3, P1, dan P2).
    2. Mampu mengkomunikasikan tahapan analisis kualitas air (A1, A3, C1, C2, P1, dan P2).

    Setelah membaca modul dan menyimak video silahkan mengerjakan kuis dan tugas yang diberikan.

  • Pertemuan 2-Kimia Udara

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Udara bersih dan sehat merupakan kebutuhan pokok manusia. Tergangunya udara akibat polutan membuat kita tidak nyaman beraktivitas. Produsen polutan udara salah satunya kebakaran hutan.
    Hutan di Kalimantan Barat seluas 8.389.600 ha merupakan produsen yang dapat menghasilkan hampir 900 Kilogram oksigen dan menyerap 30 Ton karbon dioksida per hektar per tahun. Namun sayangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kalbar sejak tahun 2019 hingga 2022 seluas 129.980 hektar dari sebelumnya mencapai 151.819 hektar membuat fungsi hutan terganggu. Fenomena ini memperparah polusi udara yang terjadi akibat aktvitas transportasi, pembangkit listrik, pabrik, pertambangan, pertanian, dan rumah tangga seperti membakar sampah, menggunakan AC dan hair dryer, serta pengecatan.

    Sub CPMK pada materi Kimia Udara:
    1. Mampu mengkatagorikan  kualitas udara berdasarkan peraturan yang berlaku (A1, A3, C3, P1, dan P2).
    2. Mampu mengkomunikasikan tahapan analisis kualitas udara (A1, A3, C1, C2, P1, dan P2).
    Sebagai pelestari lingkungan kita perlu tahu standar baku udara, jenis polutan, dampak pencemaran, dan upaya apa saja yang dapat kita lakungan untuk mengurangi perncemaran udara.
    Simak videonya, baca modulnya, kerjakan kuis dan tugasnya ya.
     

  • Pertemuan 3-Kimia Tanah

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Tanah merupakan satu-satunya ciptaan Allah yang tidak dapat diperbahurui namun nilainya samakin bertambah tiap tahunnya. Tanah merupakan tempat yang sangat penting untuk mendukung aktivitas kita. Namun keberadaan tanah baik kuantitas maupun kualitasnya terus berkurang, salah satunya akibat pencemaran.
    Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, terdapat peningkatan kasus pencemaran tanah di berbagai wilayah di Indonesia akibat aktivitas industri dan pertanian yang tidak berkelanjutan. BPS mencatat bahwa jumlah limbah industri yang dibuang ke tanah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, menyebabkan tingginya tingkat pencemaran tanah di sejumlah daerah.
    Sub CPMK materi Kimia Tanah:
    1. Mampu mengkatagorikan  kualitas tanah berdasarkan peraturan yang berlaku (A1, A3, C3, P1, dan P2).
    2. Mampu mengkomunikasikan tahapan analisis kualitas tanah (A1, A3, C1, C2, P1, dan P2).
    Sebagai pelestari lingkungan kita perlu tahu standar baku tanah, dampak pencemaran, dan upaya apa saja yang dapat kita lakungan untuk mengurangi perncemaran tanah.
    Simak videonya, baca modulnya, kerjakan kuis dan tugasnya ya.
     

  • Pertemuan 4-Deforestasi

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Tahukah kamu jika deforestasi yang terjadi di Kalimantan Barat per tahunnya mencapai 68.840 ha per tahun?
    Tidak hanya terjadi akibat pembakaran hutan untuk pertanian, deforestasi juga dikarenakan pengalihan fungsi hutan oleh aktivitas manusia seperti pemukiman. 
    Yuk simak berita berikut ini dan cari tahu tentang deforestasi dan upaya untuk menguranginya pada kuliah berikut ini.

    PONTIANAK, KOMPASSejumlah wilayah Kalimantan Barat masih dibayangi kebakaran hutan dan lahan. Tim gabungan menemukan asap seusai hujan beberapa hari ini pada sejumlah kabupaten.
    Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat Daniel, Selasa (12/9/2023), menuturkan hampir semua kabupaten/kota berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Masih ada asap menyelubungi Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah.
    Berdasarkan aplikasi Info BMKG, kualitas udara di Kabupaten Kubu Raya pada Selasa (12/9/2023) pukul 01.00 kategori sangat tidak sehat hingga pukul 03.00. Kemudian, pada 04.00, kualitas udara di Kabupaten Kubu Raya tidak sehat dan pukul 09.00 pada kategori sedang. 
    Sub CPMK materi Deforetation:
    Mampu mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengatasi Deforetation di Indonesia (A1, A3, C5, P1, dan P2).

    Kali ini kita akan belajar tentang Deforetation dengan Ibu Subekti Rahayu, seorang peneliti senior di ICRAF. 
    Simak podcastnya ya. Jangan luapa kerjakan kuis dan tugas yang diberikan.

  • Pertemuan 5-Energy Cricis

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Pemadaman listrik atau kelangkaan Bahan Bakar Minyak masih sering terjadi di sekitar kita. Berkurangnya sumber energi yang bersal dari fosil tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk menyebabkan hal ini terjadi. Sebenarnya keadaan bagaimanakah yang dapat dikategorikan sebagai krisis energi? Apa penyebab dan dampaknya? Serta upaya apa aja yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya?
     
    Yuk cari tahu lebih banyak tentang krisis energi pada pertemuan kali ini. Simak berita berikut ini ya.

    Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan Indonesia rawan terancam krisis energi. Penyebabnya, ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil saat ini yang cukup besar.
    Menurutnya, saat ini 42,4 persen energi tanah air dipasok oleh batu bara dan 31,4 persen dari minyak bumi. Tapi, di tengah tingginya porsi itu, produksi minyak justru kurang. 
    "Produksi minyak bumi nasional tidak akan mencukupi kebutuhan nasional. Padahal, konsumsi energi terus meningkat sehingga ketahanan energi akan semakin kritis," ungkap Arifin dalam Green Economy Forum 2023, Selasa (6/6).

    Siaran pers Kementrian ESDM menunjukkan transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Dalam perhelatan Presidensi G20 tahun lalu, Pemerintah juga telah menghasilkan sejumlah kerja sama pembiayaan dan investasi di sektor energi. Hal ini terlihat dari kerja sama Partnership for Global Infrastructure and InvestmentAsia Zero Emission Community (AZEC), Just Energy Transition Partnership (JETP), dan Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact.
    “Transisi energi menjadi upaya sekaligus komitmen Pemerintah untuk mengantisipasi krisis energi ke depan, dan Pemerintah telah meningkatkan bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025, hingga 31% di tahun 2030,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dari Kantor Kemenko Perekonomian dalam acara Ruang Diskusi Harian Kompas, Selasa (24/01).
    Sub CPMK materi Energy Cricis:
    Mampu mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengatasi Energy Cricis (A1, A3, C5, P1, dan P2).
    Energy Cricis merupakan isue yang menjadi salah satu prioritas di Indonesia. Kita simak yuk video Ibu Khoria Oktoviani M.Eng, KoordinatorKomunikasi dan layanan Informasi Publik, Kementrian ESDM.
    Jangan lupa baca juga modulnya serta kerjakan kuis dan tugasnya ya.

  • Pertemuan 6-Plastic Polutan

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Pernahkah kamu menginap di sebuah hotel yang tidak menyediakan air minum kemasan botal namun hanya tersaji teko yang digunakan untuk isi ulang? Atau datang ke sebuah seminar yang mewajibkan pesertanya membawa tumbler untuk minum? Atau datang berbelanja ke minimarket yang mengharuskan kamu membayar untuk kantong plastik yang digunakan sebagai wadah belanjaan?
    Ini merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. 
    Yuk cari tahu lebih banyak tentang sampah plastik pada pertemuan kali ini. Simak berita berikut ini ya.

    Bahaya Polusi Plastik

    Data United Nations (PBB) mengungkapkan bahwa 500 Milyar kantong plastik digunakan setiap tahunnya oleh penduduk dunia, dan 1 Juta botol plastik menjadi limbah plastik setiap menit. Manusia memproduksi 430 juta ton plastik setiap tahunnya, dan dua per tiga plastik adalah plastik untuk penggunaan sekali pakai dan menjadi limbah. Sekitar 13 Juta ton sampah plastik tersapu masuk ke laut setiap tahunnya, yang berdampak pada 100 ribu binatang laut mati karena sampah plastik setiap tahunnya. Sampah plastik membutuhkan waktu sekitar 100 tahun atau lebih untuk terdegradasi secara alamiah di alam.
    Sampah plastik yang telah lama berada dialam selama berpuluh tahun atau ber-abad sesudah digunakan, telah terdegradasi menjadi mikroplastik (microplastic)- partikel plastik atau fiber dengan ukuran < 5 mm dan dapat mencemari lingkungan. Mikroplastik yang berasal dari degradasi sampah khususnya sampah dilautan, mudah ditelan oleh organisme-organisme laut, yang akhirnya mengalami bioakumulasi pada predator puncak rantai makanan yakni pada manusia.  Penelitian dari Universiteit Amsterdam juga menemukan bahwa mikroplastik juga telah terkandung dalam darah manusia. Data lain terkait mikroplastik dari UN menyebutkan bahwa diperkirakan 90% air dalam kemasan botol mengadung partikel plastik, dan 83% dari air bersih untuk rumah tangga juga mengandung partikel plastik. Ketidaksadaran dan ketidakpedulian akan bahaya polusi plastik, tentunya akan membawa dampak negatif bagi kualitas alam dan lingkungan, perubahan iklim, kesehatan manusia, dan tentunya keberlangsungan kehidupan di bumi dalam jangka panjang.
    Sub CPMK materi Plastic Polution:
    Mampu mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengatasi Plastic Polution (A1, A3, C5, P1, dan P2).
    Mikroplastik merupakan polutan yang sangat berbahaya bagi kesehatan bukan hanya karena tidak tampak oleh mata, namun juga dampak jangka panjang yang ditimbulkan.
    Simak videonya dan bacalah modulnya untuk tahu informasi tentang mikroplasatik.
    Jangan lupa kerjakan kuis dantugasnya ya.

  • Pertemuan 7-Future Farming

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Akhir-akhir ini pertanian dengan menggunakan hidroponik menjadi tren di masyarakat. Hidroponik merupakan solusi bagi warga perkotaan yang tidak mempunyai cukup tanah untuk berkebun namun menyukai bercocok tanam. Hidroponik merupakan salah satu tehnik dalam Future Farming.
    Yuk cari tahu lebih banyak tentang Future Farming pada pertemuan kali ini. Simak artikel berikut ini ya.

    Menciptakan Pertanian Masa Depan dengan Teknologi untuk Ketahanan Pangan

    Dunia sedang menghadapi situasi yang mengerikan. Pada tahun 2050, kebutuhan pangan diperkirakan akan berlipat ganda karena populasi diperkirakan akan mencapai 9,7 miliar. Jika kita tidak mengubah sistem pertanian global, dunia mungkin akan kehabisan pangan hanya dalam 27 tahun, menurut The World Count.
    Ini adalah salah satu bagian dari kenyataan menakutkan yang harus kita hadapi. Dunia sedang menghadapi banyak tantangan, termasuk perubahan iklim, yang menyebabkan penurunan hasil pertanian dan meningkatnya kelaparan di dunia.
    Di Asia Tenggara, situasinya bahkan lebih memprihatinkan. Menurut laporan penelitian dari Asian Development Bank (ADB) 2021, wilayah ini mengalami kerugian sebesar US$21 miliar dari tahun 2008 hingga 2018 dalam produksi tanaman dan ternak akibat bencana yang disebabkan iklim. Penduduk Asia Tenggara sudah berjuang untuk menghasilkan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan perubahan iklim yang merusak tanaman dan ternak, semakin sulit untuk bertahan hidup.
    Sub CPMK materi Future Farming:
    Mampu mempertimbangkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan Future Farming (A1, A3, C5, P1, dan P2).
    Berkurangnya lahan pertanian akibat ahli fungsi menyebabkan menurunnya pasokan makan bagi manusia.
    Hal ini diperparah dengan keengganan untuk menjadi petani yang dianggap tidak dapat mensejahterakan.
    Bagaimana mengatasi masalah ini terutama di wilayah yang kekurangan lahan.
    Mari simak videonya dan baca juga modulnya untuk tahu apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi malah ini. Jangan lupa kerjakan kuis dan tugasnya ya.

     

  • Pertemuan 8-UTS

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Kita sudah mempelajari tentang Kimia Air, Udara, dan Tanah serta isu-isu lingkungan seperti deforestasi, plastic polution, energy cricis, dan future farming. Ujian ini dimaksudnkan untuk melihat seberapa dalam pemahaman kamu tentang materi-materi yang sudah kita pelajari. Ujian bersifat open book namun diharuskan mengerjakan secara individu. 
    Selamat mengerjakan.
  • Pertemuan 9-Observasi Pencemaran Lingkungan

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Langkah awal untuk menganalisis polusi air, udara, dan tanah yang terjadi dilingkungan adalah dengan melakukan observasi. Bersama-sama dengan kelompok yang sudah kamu pilih diskusikan tempat yang akan diobervasi. Sebelumnya susun pedoman wawancara dan lembar observasi. Temui kepala desa untuk berdiskusi lebih lanjut.
    Sub CPMK
    Mampu menganalisis mengatasi polusi air, udara, dan tanah di lingkungannya (A4, C6, dan P4).
    Sampaikan hasil observasi yang dilakukan dalam bentuk video, sertai dengan wawancara kepala desa, dan foto-foto.

  • Pertemuan 10-Identifikasi Alternatif Solusi TTG

    Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

    Setelah melalukan observasi dan mengidentifikasi masalah lingkungan yang terjadi di lokasi, kamu perlu berdiskusi dengan kelompok untuk memilih masalah prioritas yang perlu diatasi. Selanjutnya cari referensi cara untuk mengatasi masalah tersebut di daerah lain. Libatkan potensi lokal di wilayah tersebut untuk mengatasi masalah lingkungan yang dihadapi melalui teknologi tepat guna (TTG) .
    Sub CPMK
    Mampu memproyeksikan teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).
    Hasil diskusi disampaikan dalam zoom meeting yang akan dilakukan bersama dosen pengampu mata kuliah.
    • Pertemuan 11-Desain Rencana Prototipe TTG

      Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

      Pada pertemuan ini kamu dan kelompok berdiskusi dengan dosen pengampu untuk mempersiapkan persiapan prototipe.
      Selanjutnya kamu mendesain cara menyelesaikan proyek, termasuk membuat kerangka kerja perancangan.
      Sub CPMK
      Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).
      Buatlah kerangka kerja penyelesaian protipe di canva dan upload dilink pengumpulan tugas.
    • Pertemuan 12-Prototipe

      Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

      Pada pertemuan ini kamu dan kelompok berdiskusi penyusunan jadwal penyelesaian prototipe.
      Selanjutnya kamu membuat timeline dan persiapan untuk pengerjaan tahap awal prototipe.
      Sub CPMK
      Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).
      Buatlah timeline penyelesaian protipe di canva dan upload dilink pengumpulan tugas.

    • Pertemuan 13-Prototipe TTG (onprogress)

      Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

      Pada pertemuan ini kamu akan diminta untuk mempresentasikan rancangan yang telah dibuat (on-progress).

      Dosen akan menjelaskan dan memberikan contoh cara membuat TTG untuk mengatasi polusi di lingkungannya, berdiskusi mengenai contoh rancangan salah satu kelompok, meminta mahasiswa mengevaluasi contoh rancangan tersebut, dan menyimpulkan hal penting dalam merancang TTG untuk mengatasi polusi di lingkungannya

      Sub CPMK
      Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).

      • Pertemuan 14-Prototipe TTG (onprogress)

        Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

        Kegiatan pada pertemuan ini adalah pemaran hasil prototipe TTG yang telah dibuat untuk mengatasi polusi di lingkungan.

        Dosen akan memberikan instruksi mengenai pengumpulan dan penyajian rancangan TTG untuk mengatasi polusi di lingkungannya di expo.

        Sub CPMK

        Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).

        • Pertemuan 15-Prototipe TTG (onprogress)

          Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

          Kegiatan pada pertemuan ini adalah mengevaluasi pengalaman.
          Dosen membagikan lembar refleksi penyelesaian proyek dengan metode SWOT analisis disertai tindakan.
          Kamu akan melakukan simulasi presentasi prototipe TTG untuk persiapan expo.
          Sub CPMK
          Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).

          • Pertemuan 16-Presentasi Prototipe TTG

            Assalammualaikum Sahabat Pelestari Lingkungan.

            Pertemuan ini disetting dalam bentuk expo yang akan diadakan di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak. Kamu akan diminta untuk melakukan presentasi di depan dosen pengampu mata kuliah serta undangan seperti dosen-dosen dari prodi lainnya, kaprodi, wakil dekan, dekan, Lembangan Penjamin Mutu yang memonitoring pembelajaran, kepada desa tempat observasi, dan undangan lainnya.
            Expo juga dapat disaksikan secara streaming di Youtube UM Pontianak.
            Sub CPMK
            Mampu membuat prototipe teknologi tepat guna (TTG) untuk mengatasi polusi di lingkungannya (A4, C6, dan P4).