Weekly outline

  • Pengantar Umum Mata Kuliah

    Halo, Para Mahasiswa Baru Prodi Studi Humanitas Angkatan 2024/2025...

    Selamat datang di mata kuliah ini, Komunikasi Visual: Desain dan Produksi dengan kode SH 1045. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah Berpraktikum dengan bobot 5 SKS yang diampu oleh ibu Dra. Alviani Permata, M.Hum dan pengajar tamu, yaitu ibu Galuh Sekartaji, M.Sn. Pengajar akan mendampingi mahasiswa di kelas Teori, baik secara daring maupun luring. Beberapa Sesi yang dilakukan secara daring adalah sebagai berikut.

    1. Pengantar dan Sejarah DKV

    2. Tipografi

    3. Logo

    4. Desain Poster

    Mata kuliah ini melatih mahasiswa dalam memahami design dan visual thinking. Pengenalan tentang bidang desain komunikasi visual merupakan hal penting dalam memahami cara berkomunikasi di era budaya digital. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mengkomunikasikan ide dan proses secara lebih efektif dalam bentuk visual, mahasiswa mampu melanjutkan kemampuan mereka ke tahap yang lebih tinggi, yaitu melakukan proses desain yang terdiri atas riset, penggalian ide kreatif, dan memproduksi karya desain grafis sebagai sarana dalam menerapkan teori, konsep, dan teknik dasar bidang komunikasi visual itu. 

    TUGAS: Adapun bentuk tugas ada 2 (dua) macam, yaitu tugas berupa sketsa dan tugas berupa karya digital yang merupakan penyempurnaan dari sketsa yang dibuat. 

    PENILAIAN:

    1. Bentuk Tugas: Penilaian dilakukan melalui berbagai bentuk penugasan, seperti pembuatan sketsa, presentasi sketsa, kerja sama kelompok, dan karya digital baik karya individual maupun kelompok berupa proyek.
    2. Aspek yang Dinilai: Adapun hal-hal yang dinilai adalah harmoni, kesan yang ingin dibentuk, kerapian, orisinalitas, kreativitas, dan visibilitas. Penerapan kesemua hal itu disesuaikan dengan jenis tugasnya.

    PROSES PEMBELAJARAN: Mata kuliah ini disebut Mata Kuliah Berpraktikum (MKB), maka mahasiswa juga akan mengerjakan proyek desain di laboratorium Komputer sepanjang 2x170 menit atau pun di rumah secara daring.

    Dalam kesempatan itu, mahasiswa akan didampingi oleh kakak Asdos (Asisten Dosen) di Laboratorium Komputer dan kesempatan untuk berkonsultasi dengannya. Asdos kita bernama kak Dhika (M. Adhika Satria Damarsasi- NIM 62210234). Tugas Asdos adalah membantu mahasiswa dalam proses pengerjaan proyek desain sesuai dengan topik pertemuan yang bersangkutan. Dengan dampingan Asdos, mahasiswa diharapkan dapat mengerjakan tugas dari dosen sesuai dengan yang telah dijelaskan di kelas. Selain Asdos ada juga kakak Admin yang akan mendampingi mahasiswa dalam menggunakan LMS ini selain eclass yang dimiliki kampus.

    Pada bagian akhir, dicantumkan juga video tutorial penggunaan aplikasi perangkat lunak desain grafis untuk pengerjaan karya digital, yaitu Corel Draw dan Adobe Illustrator. Jangan lupa untuk mengecek RPS untuk mengetahui pembelajaran yang diberikan setiap minggunya.

    Jika ada kesulitan, jangan ragu untuk bertanya, ya. Terima kasih. smile

  • Sesi I: Pengantar dan Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual

    Salam kreatif!

    Setelah kita saling berkenalan, saya akan menjelaskan silabus mata kuliah ini yang dilanjutkan dengan materi kuliah.

    Di Sesi Pertama ini, mahasiswa akan belajar tentang Pengantar dan Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual. Dalam pertemuan ini, utamanya, mahasiswa diberikan pemahaman dasar visual thinking process. 

    Apakah proses berpikir visual (visual thinking process) itu? Proses ini sebetulnya adalah sebuah metode untuk menyampaikan gagasan secara visual melalui penggunaan gambar dan foto. Ia memanfaatkan semua potensi kognitif yang ada dalam proses visualisasi. Muatan dari proses berpikir semacam ini menggabungkan bahasa non-verbal (warna-warna, gambar, bentuk, pola) dengan bahasa verbal, yaitu kata-kata dan teks untuk memungkinkan penerimaan informasi secara lebih baik dibandingkan dengan penggunaan teknik tradisional.

    Mahasiswa perlu mempelajari karya-karya DKV yang sering dijumpai dalam keseharian yang memiliki relasi ke masa-masa awal munculnya. Bagaimana sebuah gaya desain muncul? Apa yang menjadi awalnya? Sejarah perkembangan Desain Komunikasi Visual yang dimulai dari zaman Prasejarah, berlanjut ke zaman Revolusi Industri, hingga zaman Moderen menjadi penting untuk dijelaskan. Melalui Video berikut, mahasiswa diberikan materi tentang sejarah munculnya komunikasi visual yang kemudian berkembang menjadi gaya desain.

    Capaian Pembelajaran: Mahasiswa memahami konsep dasar dan teknik DKV sebagai strategi berkomunikasi dan mampu membuat tinjauan melalui observasi untuk menciptakan proyek sederhana.

    Bahan ajar: Video Sejarah Desain Komunikasi Visual

    Latihan: Mahasiswa diberi tugas membuat sketsa visualisasi peta konsep diri di kelas. Setelah itu, mahasiswa melanjutkan perancangan Moodboard sebagai PR atau dapat juga dikerjakan di Laboratorium Komputer dengan program desain sederhana.

    Berikut ini adalah linimasa perkembangan gaya desain yang pernah ada.                                                                                                                                                                            

    Timeline Gaya Desain

    https://www.onlinedesignteacher.com/2016/05/graphic-design-timeline.html 

  • Sesi 2: Prinsip Dasar Desain: Warna dan Sifatnya

    Halo, apa kabar? Apakah ada kesulitan dengan tugas minggu lalu? Jika ada, jangan ragu untuk bertanya, ya.smile

    Pada Sesi ini, mahasiswa mempelajari konsep warna dalam konteks cetak maupun digital, warna sebagai simbol budaya, dan paduan palet warna dalam rangka membentuk pesan tertentu.

    Dengan demikian, mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran tentang warna sebagai unsur penting design dan visual thinking. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memraktikkan pemaduan warna pada gambar yang disediakan dengan tujuan menghasilkan kesan tertentu, seperti kesedihan, keceriaan, romantisme, dan lain-lain. 

    Contoh Latihan: mewarnai gambar yang menghasilkan kesan tertentu baik secara manual di kelas maupun secara digital di lab komputer.

  • Sesi 3: Prinsip Dasar Desain: Bidang dan Komposisi

    Dalam Sesi ini, mahasiswa diajak untuk mempelajari dan memahami berbagai bentuk bidang dasar rupa dan perpaduannya untuk membentuk komposisi tertentu, serta mempelajari penyusunan dan penerapannya pada jenis-jenis komposisi yang banyak diterapkan dalam karya DKV yang baik. Proses pemahaman visual thinking dengan penyelarasan elemen visual seperti penataan bidang, paduan warna, huruf dan objek akan menghasilkan alur baca yang baik, nyaman, dan indah.

    Sebagai latihan, mahasiswa membuat komposisi berbagai bidang dasar rupa dan perpaduannya secara manual untuk dipindahkan ke dalam karya komposisi digitalnya di laboratorium Komputer dan di rumah.

    Penggunaan elemen dan alat bantu visual memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi yang kompleks, seperti cara menggunakan suatu alat atau menjelaskan secara rinci sebuah proyek baru, melalui upaya yang lebih fokus, menarik, dan mudah dipahami. Hal ini akan membantu menyederhanakan alur kerja dan proses pengambilan keputusan kita.

    Tujuh Elemen Visual (https://www.thoughtco.com/what-are-the-elements-of-art-182704)

     

  • Sesi 4: Prinsip Dasar Desain: Tipografi

    Aksara merupakan elemen penting dalam desain komunikasi visual dan menjadi sarana ekspresi maupun pesan. Jadi, Font atau aksara tidak hanya sekedar bentuk, namun juga dapat menimbulkan kesan tertentu. 

    Dalam Sesi ini, mahasiswa diajak untuk mengeksplor kemampuannya dalam menuliskan berbagai bentuk aksara dan menghubungkannya dengan kesan yang ingin dihasilkan dari aksara-aksara yang digabungkan membentuk kata sifat.

    Kegiatan diawali dengan praktik membuat kalimat dengan huruf-huruf yang dikreasikan, sehingga menghasilkan kesan tertentu sesuai dengan pesan kalimatnya. Mahasiswa mencoba menggambar manual berbagai macam kata yang digabungkan dengan bentuk huruf dan objek yang memperkuat makna kata yang bersangkutan. 

    Penyelarasan antara huruf, elemen rupa dan makna kata adalah salah satu proses visual thinking berupa penggambaran konsep (what to say) dengan how to say melalui pengembangan aksara dan kesesuaian visual dengan gagasannya (makna).  Kegiatan tersebut dilanjutkan di Laboratorium dan di rumah dengan mengolah kalimat yang dihasilkan di kelas dengan menggunakan font-font yang tersedia di program desain.

  • Sesi 5: Lay Out

    Di Sesi ini, mahasiswa mempelajari prinsip-prinsip merancang tata letak grafis dan komposisi dalam karya desain. Lay out menjadi penyempurnaan dari topik Bidang dan Komposisi yang menitikberatkan pada penataan huruf dan bidang.

    Lay out merupakan seni tata letak yang diaplikasikan ke dalam berbagai karya DKV (majalah, poster, infografis, buku, atau user interface). Lay out memiliki beberapa prinsip dasar dan komposisi untuk menghasilkan karya grafis yang komunikatif. Proses pemahaman visual thinking dengan penyelarasan elemen visual seperti penataan bidang, paduan warna, huruf dan objek akan menghasilkan alur baca yang baik, nyaman, dan indah.

    Untuk kegiatan latihan, mahasiswa membuat komposisi layout tertentu secara manual dan membuat infografis secara manual di kelas dan dilanjutkan di lab untuk menciptakan infografis digital tentang sejarah desain sesuai dengan era gaya desain yang dipilih secara mandiri.

     

  • Sesi 6: Ikon dan Simbol

    Mahasiswa mematangkan kemampuan dan pemahamannya tentang visual thinking melalui praktik membuat ikon dengan menggambarkan objek dan aktivitas yang ditemui dalam keseharian dan membuat simbol, yaitu proses memadukan gambar dan memberi makna baru terhadap paduan gambar tersebut. Ikon dan Simbol pada dasarnya adalah proses penyederhanaan bentuk objek maupun kegiatan tertentu. Keduanya adalah dasar dari bahasa visual yang banyak dijumpai dan dibutuhkan untuk keseharian karena dapat menjembatani berbagai kebutuhan informasi lintas bahasa. Sementara itu, komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang sederhana dan mudah diterjemahkan. Karena ikon adalah karya DKV yang sudah banyak beredar di internet, maka diperlukan eksplorasi ide gambar untuk mengasah orisinalitas mahasiswa dalam menghasilkan ikon dan juga simbol. 

    Dalam latihan, mahasiswa diajarkan untuk menyederhanakan bentuk dan menangkap kesan bentuk sebuah objek maupun kegiatan yang kemudian diolah menjadi informasi visual, yaitu ikon. Dalam pembahasan tentang simbol, mahasiswa mencoba menggabungkan maupun membentuk gambar dengan unsur filosofis.

    Dalam pertemuan ini, mahasiswa dilatih untuk merancang komunikasi visual yang efektif tanpa unsur kata sebagai pendukung dan memahami perbedaan fungsi gambar untuk informasi dengan gambar untuk identitas.

  • Sesi 7: Metode Desain dan Pengantar Grafis Info

    Mata kuliah ini juga mempelajari desain sebagai proyek kreatif yang melibatkan berbagai metode dan riset untuk menghasilkan desain dengan dasar konsep tertentu. Pemahaman tentang desain dan relasinya terhadap klien dan target audiens perlu dimiliki oleh mahasiswa dalam menciptakan sebuah karya desain.

    Pada Sesi ini akan dijabarkan proyek desain dari proses observasi, konsep, sampai desain final. Prosesnya akan diawali dengan perancangan desain yang sifatnya informatif, yaitu grafis informasi. 

    Telah dikemukakan di atas, bahwa desain merupakan tugas bersama yang didasarkan pada proses memahami kebiasaan dan kecenderungan manusia dalam mengolah informasi. Oleh karenanya, penting bagi mahasiswa untuk berlatih menyelaraskan ide dan eksekusi yang optimal dan mempelajari cara membaca kebutuhan komunikasi visual (observasi), mendapatkan insight, dan eksekusi ide yang bersifat informatif. Dengan demikian, dalam proyek desain ini, mahasiswa diajarkan untuk bekerja sama dalam tim atau kelompok dan mempresentasikan gagasannya, sekaligus menerima masukan.

  • Sesi 8: Grafis Informasi Final

    Topik ini adalah UTS yang berupa presentasi karya grafis informasi yang merupakan pilihan mahasiswa dalam kelompoknya. Pada tahap ini, penilaian dititikberatkan pada eksekusi karya desain, kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan gagasan dan konsep desain, dan revisinya.

    UTS diawali dengan kunjungan mahasiswa ke Museum untuk memulai proses risetnya. Di Museum yang bersangkutan, secara berkelompok mahasiswa mempelajari cara sebuah informasi tentang benda bersejarah dapat disajikan dalam berbagai media DKV. Setiap kelompok diharapkan melakukan observasi tentang benda bersejarah tertentu di museum untuk dijadikan subjek perancangan kelompok.  Proses observasi ini diharapkan menjadi proses pemahaman tentang sejarah Nusantara dengan cara yang kreatif.

  • Sesi 9: Logo sebagai Identitas Visual

    Kegiatan merancang Logo sebagai identitas visual merupakan kegiatan setelah UTS.

    Perancangan Logo meliputi aktivitas riset, eksplorasi ide, dan penyelarasan pada visi misi sebuah organisasi yang dipilih mahasiswa. 

    Pada perancangan logo ini DKV bukan saja dipahami sebagai pengemasan informasi, namun dipahami lebih dalam sebagai pembentukan identitas yang mencakup kultur, visi misi, dan persepsi. Logo ibarat wajah sebuah brand, usaha, dan atau organisasi yang memiliki kriteria, anatomi, dan prinsip-prinsip yang perlu dipahami untuk menghasilkan logo yang baik.

    Subjek yang akan dijadikan pilihan mahasiswa dalam latihan dalam Sesi kali ini adalah usaha kecil kaki lima di sekitar lingkungan mahasiswa yang belum memiliki logo. Contoh penjual cilok, angkringan, burjo, atau laundry. Mahasiswa dilatih untuk menentukan keywords bagi subjek terpilih dan melakukan penjaringan ide dan eksplorasi visual dengan menciptakan simbol, menentukan warna dan font yang sesuai dengan keywords.

    Dengan mendalami pemahaman tentang usaha kecil di sekitar mahasiswa, dan mencoba mengkreasikan sesuatu diharapkan mahasiswa dapat mempertajam empatinya dan melatihnya dalam proses kreatif sebagai bagian dari design thinking.

  • Sesi 10: Pengembangan Logo pada Berbagai Media Pendukung Identitas Visual

    Dalam Topik ini, mahasiswa diharapkan memiliki keterampilan mengembangkan logo pada media-media pendukung untuk memperkuat pembentukan identitas visual sebuah lembaga. Tatap muka ini diawali dengan presentasi karya logo yang dirancang di pertemuan sebelumnya dan dilanjutkan dengan mengembangkan karya logo yang terpilih pada media-media pendukung sebuah organisasi.

    Kegiatannya berupa pengembangan pengaplikasian logo sebagai identitas visual pada media-media pendukung subjek. Dalam memahami logo sebagai identitas visual, mahasiswa diajak untuk melihat subjek lebih dalam dan menggali gagasan yang berdampak positif bagi perkembangan subjek itu sendiri. Mahasiswa diajak untuk menciptakan citra baru dan positif bagi subjek yang dipilih. Mahasiswa dilatih mengaplikasikan identitas visual dengan warna, bentuk, dan simbol yang sudah dirancangnya untuk usaha kecil yang dipilih oleh tim masing-masing. 

    Di dalam kegiatan latihan tersebut, mahasiswa juga akan mempresentasikan konsep identitas visual yang dirancangnya dan selanjutnya, dilakukan evaluasi bersama hal-hal yang perlu ditonjolkan atau dikurangi. Kemudian, dilakukan eksplorasi bentuk dan warna logo untuk dikembangkan dalam media pendukung bagi subyek.

    Dalam proses di Pertemuan ini, mahasiswa diajak memahami kebutuhan komunikasi visual antara subjek dengan target pasar dan dilatih untuk membentuk konsistensi, harmoni, sekaligus batas pada penerapan desainnya.

    Contoh Logo dan media pendukungnya.

             https://bantulcreativecity.id/aplikasi-logo-branding-bantul-di-berbagai-media/ 

                      https://www.otakatikide.com/2013/08/desain-icon-logo.html    

  • Sesi 11 dan 12: Desain Poster

    Kali ini mahasiswa mempelajari poster dan unsur-unsur pembentuknya dari sudut pandang sosial budaya berdasarkan berbagai gaya desain sebagai media propaganda, dan media komersial. 

    Sesi ini membahas tentang DKV yang bersifat persuasif. Desain poster memiliki sejarah panjang dan berbagai elemen rupa, merupakan gabungan dari layout, tipografi, dan olah gambar (ilustrasi). 

    Mahasiswa akan dilatih dalam merancang sebuah poster untuk usaha yang menjadi subjek desainnya. Dalam latihan, mahasiswa menyusun kalimat persuasif yang baik, membuat sketsa ide poster dan desain alternatifnya secara digital. Dengan demikian, mahasiswa belajar membentuk kesesuaian dan keselarasan kalimat dalam copywriting dengan gambar objek yang ditampilkan di poster.

    Mahasiswa perlu merefleksikan bahwa desain  tidak lepas dari konteks dan konten: kepada siapa kita berbicara, mau membicarakan apa, dan dimana desain diletakkan. Poster promosi mengenalkan mahasiswa pada DKV dalam konteks komunikasi periklanan atau pemasaran.

  • Sesi 13: Desain Situs Daring (1)

    Mahasiswa mempelajari dan merancang User Interface atau Web untuk organisasi yang dipilih secara mandiri.

    Sesi ini akan diampu oleh seorang praktisi yang akan melanjutkan dampingannya di Lab dan presentasi secara daring pada pertemuan berikutnya.

    User Interface merupakan salah satu jenis desain digital yang sering dijumpai pada smartphone maupun internet. Dalam perancangan Web maupun UI UX dibutuhkan pemahaman tentang keselarasan antara desain- program digital- kebiasaan pengguna.

    Latihan : Mahasiswa melakukan observasi tentang kebiasaannya menggunakan smartphone dan mencoba menciptakan desain web atau user interface sesuai dengan kenyamanan pengguna. Desain web atau aplikasi tersebut adalah salah satu branding untuk usaha kecil yang dipilih sebelumnya.

    Dalam kegiatan di Sesi ini, mahasiswa perlu merefleksikan bahwa rangkaian desain- teknologi- perilaku merupakan hal yang tidak terpisahkan. Desain bisa terbentuk dari kebiasaan, namun juga dapat membentuk kebiasaan baru.

  • Sesi 14: Desain Situs Daring (2)

    Presentasi desain web dengan didampingi praktisi. 

    Presentasi dan revisi dari seorang Praktisi menjadi salah satu etika profesi dari seorang desainer. Point pentingnya adalah bagaimana mahasiswa mampu meyakinkan orang lain tentang idenya, bagaimana menyusun sebuah konsep kreatif, dan menanggapi maupun menerima masukan.

  • This week

    Sesi 15: Media Kit

    Mahasiswa membuat rangkuman media DKV dari sebuah organisasi atau kampanye yang dipilih secara mandiri. Rangkuman media DKV ini merupakan tugas akhir mata kuliah Komunikasi Visual: Desain dan Produksi (UAS).

    Media Kit merupakan kumpulan seluruh media DKV yang sudah dirancang oleh mahasiswa untuk kebutuhan branding. Berisi company profile, produk, dan marketing kit yang biasanya dibagikan dan disebarluaskan di dunia digital. 

    Dalam Sesi ini, mahasiswa memahami konsep branding dengan konsistensi dan pengembangan desain.

    Sebagai kegiatan latihan, mahasiswa menyeleksi dan mengevaluasi media, bahasa persuasif, dan advertorial untuk mempromosikan usaha yang dipilihnya pertemuan lalu.

    Dengan melakukan latihan tersebut, mahasiswa mampu memahami DKV sebagai media yang sifatnya saling terhubung untuk menciptakan positioning di benak target sasaran. Pertemuan ini merupakan penyatuan dan pematangan proses mahasiswa dalam memahami seluruh aspek DKV.

  • Sesi 16: Ujian Akhir Semester

    Presentasi Media Kit yang telah dirancang pada minggu sebelumnya.

    Dosen akan mengevaluasi Media Kit yang dihasilkan dan mahasiswa akan merevisi karya mereka.

    Tahap selanjutnya, mahasiswa akan mencetak karya-karya mereka yang telah melalui proses evaluasi dan revisi.

  • Video Tutorial Program Desain

    Bagian ini adalah pelengkap bagi mahasiswa untuk melaksanakan tugas-tugas di kelas. Corell Draws adalah aplikasi penting yang biasa digunakan dalam membuat desain grafis, sehingga perlu dikuasai oleh mahasiswa jika ingin memiliki kompetensi dalam bidang ini. Di samping itu, adapula Adobe Illustrator sebagai pelengkap dan alternatif mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya.