Forum Diskusi Contour Segmentation

Evaluation: Otsu's Thresholding

Evaluation: Otsu's Thresholding

by IRMA AMELIA DEWI -
Number of replies: 35

Diskusikan dampak variasi kondisi pencahayaan terhadap kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Selain itu, usulkan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by Erlin Puspa Ningrum -
Perubahan dalam kondisi pencahayaan bisa berdampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan dengan menggunakan Canny Edge Detection dan Otsu Thresholding:
Penekanan tepi yang buruk: kondisi pencahayaan yang rendah cenderung menghasilkan kontras gambar yang rendah, yang dapat mencegah Deteksi Tepi Canny mendeteksi tepi dengan benar.
Thresholding yang tidak memadai: perubahan dalam pencahayaan dapat secara signifikan mengubah distribusi intensitas piksel dalam gambar, yang bisa membuat Otsu Thresholding tidak efektif. Hal ini bisa menghasilkan segmentasi yang tidak akurat.
Munculnya noise: kondisi pencahayaan yang buruk dapat menghasilkan noise, yang dapat memengaruhi kualitas segmentasi.


Strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini disajikan di sini:
Pemrosesan pencahayaan: sebelum melakukan segmentasi, variasi pencahayaan bisa dikompensasi dengan menggunakan teknik perbaikan pencahayaan, seperti normalisasi histogram dan penyesuaian gamma.
Thresholding adaptif: alih-alih thresholding Otsu statis, thresholding adaptif dapat digunakan. Dalam hal ini, ambang batas dihitung secara lokal berdasarkan area kecil di sekitar tiap piksel. Hal ini memungkinkan ambang batas disesuaikan dengan perubahan pencahayaan dalam gambar.
Filter noise: sebelum segmentasi, teknik penghalusan dan denoising, seperti Gaussian blur dan filter median dapat digunakan untuk mengurangi efek noise akibat perubahan pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by Risydah Amatillah -
Dampak pada Deteksi Tepi Canny:
Penurunan Kontras: Kondisi pencahayaan yang rendah atau tidak merata dapat menyebabkan penurunan kontras antara tepi objek dan latar belakang, yang membuat Deteksi Tepi Canny sulit untuk mengidentifikasi tepi dengan baik.

Strategi untuk Mengatasi Masalah:
Preprocessing Pencahayaan: Salah satu strategi yang efektif adalah melakukan preprocessing citra untuk meningkatkan kontras sebelum menerapkan Deteksi Tepi Canny. Ini dapat mencakup normalisasi histogram atau penyesuaian kontras.
Pengaturan Ambang Batas yang Fleksibel: Menggunakan ambang batas adaptif yang disesuaikan dengan kondisi pencahayaan saat ini dapat membantu dalam situasi di mana pencahayaan bervariasi secara signifikan.

Dampak pada Pemambangan Otsu:
Penurunan Konsistensi Ambang Otsu: Variasi pencahayaan dapat menyebabkan variasi nilai ambang yang dihasilkan oleh metode Otsu, yang dapat mengganggu segmentasi yang konsisten.

Strategi untuk Mengatasi Masalah:
Segmentasi Bertahap: Anda dapat mempertimbangkan menggunakan pendekatan segmentasi bertahap di mana Anda pertama-tama melakukan ekualisasi histogram atau penyesuaian kontras, lalu menerapkan Pemambangan Otsu. Ini akan membantu dalam menjaga konsistensi ambang batas.
Ambang Batas Adaptif: Menggunakan ambang batas yang disesuaikan dengan wilayah tertentu dalam gambar berdasarkan tingkat pencahayaan dapat membantu dalam mengatasi variasi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD ARKAN ADLI -
Untuk Deteksi Tepi Canny, perubahan intensitas pencahayaan dapat mempengaruhi ambang deteksi tepi yang optimal. Jika terlalu gelap atau terlalu terang, tepi yang sebenarnya mungkin tidak terdeteksi dengan baik atau malah dapat muncul tepi palsu. Pada metode Otsu, variasi pencahayaan juga dapat memengaruhi distribusi intensitas piksel di dalam gambar. Ambang Otsu dihitung berdasarkan distribusi intensitas, dan perubahan pencahayaan dapat mengubah distribusi ini, menghasilkan ambang yang tidak optimal untuk pemambangan.
Strategi untuk mengatasi masalah ini dapat mencakup:

Preprocessing Pencahayaan: Melakukan preprocessing pada gambar untuk mengoreksi perbedaan pencahayaan sebelum menerapkan deteksi tepi dan pemambangan. Contoh, normalisasi intensitas piksel atau penyesuaian kontras dapat memperbaiki kualitas citra bisa menggunakan metode histogram equalization.
Penggunaan Filter Penutup (Smoothing): Gunakan filter penutup untuk meratakan intensitas piksel di sekitar setiap piksel. Hal ini dapat membantu mengurangi efek variasi pencahayaan dan membuat deteksi tepi dan pemambangan Otsu dapat hasil yang lebih konsisten.

Kombinasi Metode: Gabungkan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu dengan metode lain yang lebih tahan terhadap variasi pencahayaan, seperti deteksi tepi berbasis tekstur atau segmentasi berbasis wilayah.

setiap solusi harus disesuaikan dengan karakteristik khusus dari data gambar yang ditangani. Eksperimen dengan beberapa strategi dan evaluasi kualitas segmentasi pada berbagai kondisi pencahayaan untuk menentukan pendekatan yang paling efektif adalah strategi yang harus dilakukan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD RIZKI HERDIAN -

152021006 Muhammad RIzki Herdian
152021231 Martin Halawa
992023098 Rendi Septia Rahman
992023094 Fadhil Arrijal
992023096 Kemal Farabi Habidillah

 

  • Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan terhadap Deteksi Tepi Canny
    • Deteksi Tepi Canny menggunakan filter Gaussian untuk mengurangi noise dalam gambar. Namun, filter Gaussian juga dapat mengurangi tepi yang sebenarnya. Oleh karena itu, variasi kondisi pencahayaan dapat menyebabkan algoritma Canny mendeteksi tepi palsu.
  • Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan terhadap Pemambangan Otsu
    • Pemambangan Otsu menggunakan thresholding untuk menentukan apakah suatu titik adalah tepi atau bukan. Namun, thresholding dapat menyebabkan tepi yang tipis terputus-putus. Oleh karena itu, variasi kondisi pencahayaan dapat menyebabkan algoritma Otsu menghasilkan segmentasi yang tidak akurat.
  • Strategi untuk Mengatasi Masalah Variasi Kondisi Pencahayaan
    • Pemrosesan gambar pra-segmentasi: Pemrosesan gambar pra-segmentasi dapat dilakukan untuk mengurangi noise dan meningkatkan kontras gambar. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi tepi palsu dan meningkatkan akurasi deteksi tepi.
    • Penggunaan metode deteksi tepi yang tahan terhadap noise: Metode deteksi tepi yang tahan terhadap noise dapat digunakan untuk mengurangi dampak noise terhadap deteksi tepi.
    • Penggunaan metode segmentasi yang tahan terhadap tepi palsu: Metode segmentasi yang tahan terhadap tepi palsu dapat digunakan untuk mengurangi dampak tepi palsu terhadap segmentasi.

 

In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by NADYA KHAIRUNISA LUBIS -
variasi pencahayaan yang ekstrem dapat menghasilkan tepi yang buram sedangkan dengan pemambangan Otsu yg digunakan untuk menentukan ambang batas (threshold) pada grayscale dapat terpengaruh oleh variasi pencahayaan yang signifikan. variasi pencahayaan dapat menyebabkan ambang batas yang tidak optimal dan menghasilkan segmentasi tidak akurat. untuk mengatasinya, pertama lakukan preprocessing gambar, penyetelan ambang (threshold), filtering dan smoothing, metode segmentasi lanjutan, penggunaan teknik machine learning, data augmentation, dan evaluasi kinerja.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding by keindra

by KEINDRA BAGAS MAULANA -

152021229 keindra bagas maulana

Kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu sangat tergantung pada karakteristik gambar yang diproses, termasuk tingkat kontras, distribusi intensitas, dan tingkat kompleksitasnya.

-Deteksi Tepi Canny memiliki kelebihan dalam mendeteksi tepi dengan baik pada gambar yang memiliki kontras tinggi dan menghasilkan tepi yang halus. Namun, ia sensitif terhadap noise dan kurang efektif pada kondisi pencahayaan rendah atau gambar dengan kontras rendah.

-Pemambangan Otsu adalah metode ambang sederhana dan ringan yang efektif dalam memisahkan objek dari latar belakang pada gambar dengan distribusi intensitas bimodal, namun rentan terhadap variasi intensitas yang signifikan dan tidak efektif pada gambar dengan distribusi intensitas yang tidak bimodal atau pencahayaan yang sangat tidak merata.
 
Attachment comvis2.png
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by BRAMANTIO SYAHRUL ALAM -
Algoritma Canny Edge Detection, sebuah pendekatan klasik dalam pengolahan citra digital, bertujuan untuk mengekstraksi tepi yang tajam dan mengabaikan detail yang kurang relevan. Untuk mencapai tujuan ini, proses ini dilakukan melalui beberapa tahap yang diselaraskan dengan cermat.

Tahap pertama adalah reduksi noise, yang menghilangkan gangguan dalam citra dengan mengaplikasikan filter Gaussian. Penghalusan ini berperan penting dalam meminimalkan gangguan yang dapat mengaburkan tepi.

Selanjutnya, algoritma menghitung gradien citra dengan menggunakan operator Sobel atau yang serupa. Hal ini memberikan kita pemahaman tentang sejauh mana intensitas cahaya berubah di sekitar setiap piksel, dan arah perubahan terbesar.

Non-maximum suppression adalah tahap ketiga yang bertujuan untuk menghasilkan tepi yang tajam. Ini dilakukan dengan menghilangkan piksel-piksel yang tidak berada di jalur tepi yang tajam, sehingga yang tersisa adalah piksel tepi yang signifikan.

Selanjutnya, histeresis thresholding menjadi langkah penting. Dua ambang batas digunakan: ambang batas atas dan ambang batas bawah. Piksel dengan magnitude gradien di atas ambang batas atas dianggap sebagai tepi yang kuat, sementara piksel dengan magnitude di bawah ambang batas bawah diabaikan. Piksel-piksel antara kedua ambang batas dapat dianggap sebagai tepi yang lemah.

Terakhir, pelacakan histeresis dilakukan untuk menghubungkan tepi yang kuat menjadi tepi yang panjang dan tajam. Ini memastikan bahwa tepi yang kuat terhubung secara berkelanjutan dalam citra.

Hasil akhir dari algoritma Canny adalah citra yang hanya mempertahankan tepi yang tajam, mengabaikan detail yang kurang relevan. Dengan pendekatan ini, kita dapat memperoleh hasil yang konsisten dan berguna dalam berbagai aplikasi pengolahan citra, yang mengharuskan kita untuk fokus pada fitur tepi yang penting.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD ILYAS AL-FADHLIH -
1. Penurunan Kontras: Ketika kondisi pencahayaan rendah, kontras dalam gambar menurun, yang dapat membuat tepi objek sulit untuk dikenali. Akibatnya, segmentasi tepi dengan tepi Canny mungkin menghasilkan tepi yang tidak jelas dan segmentasi Otsu mungkin menghasilkan daerah dengan ambang intensitas yang tidak tepat.

2. Noise: Kondisi pencahayaan yang buruk dapat meningkatkan noise dalam gambar, yang dapat mempengaruhi akurasi deteksi tepi dan ambang Otsu. Noise dapat dianggap sebagai tepi palsu dan mengganggu segmentasi.

3. Bayangan dan Siluet: Variasi pencahayaan dapat menghasilkan bayangan dan siluet pada gambar. Ini juga dapat mengaburkan tepi sebenarnya dan memengaruhi segmentasi.

Ada beberapa strategi untuk mengatasi masalah ini diantaranya :

1. Peningkatan Kontras : Kita dapat menggunakan teknik pemrosesan gambar, seperti peningkatan kontras atau normalisasi histogram, untuk meningkatkan kontras dalam gambar sebelum menerapkan Deteksi Tepi Canny atau Pemambangan Otsu. Ini akan membantu dalam menonjolkan tepi objek.

2. Pengurangan Noise : Untuk mengurangi dampak noise, kita dapat mempertimbangkan penggunaan filter penghalusan seperti Gaussian blur atau median blur sebelum deteksi tepi dan pemambangan. Ini akan membantu membersihkan gambar dari noise yang tidak diinginkan.

3. Penyesuaian Ambang Dinamis : Daripada menggunakan ambang tunggal dalam pemambangan Otsu, kita dapat mempertimbangkan penggunaan ambang ambang dinamis yang menyesuaikan dengan variasi kontras dalam gambar. Ini memungkinkan ambang yang lebih fleksibel untuk berbagai kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD FADLANSYAH ZIKRI AKHIRUDDIN RAWOSI -
Variasi kondisi pencahayaan dapat berdampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Dalam kondisi pencahayaan rendah, noise dapat mengganggu Deteksi Tepi Canny, sementara dalam kondisi pencahayaan tinggi, banyak tepi palsu bisa muncul. Pemambangan Otsu mungkin juga kesulitan menentukan ambang yang sesuai dalam kondisi pencahayaan rendah dan menghasilkan segmentasi yang terlalu ketat dalam kondisi pencahayaan tinggi.

Untuk mengatasi masalah ini, dapat dilakukan preprocessing untuk menstabilkan kondisi pencahayaan, menggunakan ambang dinamis, menggabungkan hasil Deteksi Tepi dengan Pemambangan Otsu, atau bahkan mencoba pendekatan berbasis jaringan saraf tiruan untuk segmentasi yang lebih adaptif. Menggabungkan berbagai strategi ini dapat membantu meningkatkan kualitas segmentasi gambar dalam berbagai kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by NI NYOMAN MERYANTI -
1. Dampak dan strategi mengatasi kondisi pencahayaan pada canny edge detection
Variasi kondisi pencahayaan bisa mempunyai efek signifikan dalam kualitas segmentasi gambar yang didapatkan memakai Deteksi Tepi Canny. Dalam menggunakan canny edge detection Kondisi pencahayaan yg tidak baik atau tidak merata bisa membuat output segmentasi yg tidak baik, pada mana tepi objek mungkin tidak terdeteksi dan terdapat banyak noise yg disertakan pada segmentasi.

Strategi Untuk Mengatasi Masalah ini adalah dengan Penghilangan Noise, Sebelum melakukan deteksi tepi Canny, sebaiknya lakukan penghilangan noise terlebih dahulu kemudian melakukan penyesuaian Ambang (Thresholding): Dalam kondisi pencahayaan yang bervariasi, mengatur ambang deteksi (threshold) secara adaptif dapat membantu.

2.Dampak dan strategi mengatasi kondisi pencahayaan pada otsu traceholding
Variasi kondisi pencahayaan bisa mempunyai efek signifikan dalam kualitas segmentasi gambar juga terjadi pada otsu . Dalam menggunakan otsu traceholding kondisi pencahayaan bisa berdampak pada Variasi Kontras,Otsu traceholding bergantung pada pemisahan antara objek dan latar belakang berdasarkan perbedaan kontras. Variasi pencahayaan dapat mengubah kontras antara objek dan latar belakang, yang dapat mempengaruhi ambang yang dihitung oleh algoritma Otsu. Dampak berikutnya yaitu Segmentasi yang Tidak Stabil: Pada kondisi pencahayaan yang bervariasi, hasil segmentasi menggunakan Otsu dapat menjadi tidak stabil dan membutuhkan penyesuaian ambang yang sering.

Strategi Untuk Mengatasi Masalah ini adalah dengan Penghilangan Noise dan Peningkatan Kontras, Sebelum melakukan pemambangan Otsu, pastikan untuk menghilangkan noise dan meningkatkan kontras pada gambar. Kemudian yang berikutnya dengan cara Pemilihan Metode Segmentasi Lain: Jika Otsu tidak memberikan hasil yang memadai dalam kondisi pencahayaan tertentu, pertimbangkan untuk menggunakan metode segmentasi lain seperti pemambangan berdasarkan tepi atau metode pemambangan berbasis warna.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by RADEN NURALIF SATRIA KUSUMAH -
Variasi kondisi pencahayaan dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar menggunakan metode Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu.

1. Dampak pada Deteksi Tepi Canny:
Pencahayaan Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, kontras antara tepi dan latar belakang mungkin rendah. Ini bisa membuat deteksi tepi menjadi kurang akurat, karena Deteksi Tepi Canny mengandalkan perubahan tajam dalam intensitas.
Pencahayaan Tinggi: Di bawah pencahayaan tinggi, gambar dapat mengandung bayangan atau refleksi yang menyulitkan pemilihan ambang batas dalam non-maximum suppression, yang digunakan dalam algoritma Canny. Hal ini dapat menghasilkan kesalahan deteksi tepi.

2. Dampak pada Pemambangan Otsu:
Pencahayaan Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, distribusi intensitas piksel mungkin menjadi lebih terdistribusi dan sulit untuk ditempati ambang batas secara akurat oleh metode Otsu, yang mengandalkan histogram intensitas piksel.
Pencahayaan Tinggi: Di bawah pencahayaan tinggi, kontras antara objek dan latar belakang bisa sangat tinggi, tetapi distribusi intensitas piksel mungkin tidak merata. Ini dapat menyebabkan Otsu menghasilkan ambang batas yang tidak memisahkan objek dan latar belakang dengan baik.
Strategi untuk Mengatasi Masalah Variasi Pencahayaan:

Praproses Citra:
Praproses citra untuk meningkatkan kontras dan mengurangi noise sebelum mengaplikasikan algoritma deteksi tepi Canny dan pemambangan Otsu. Teknik praproses seperti equalisasi histogram atau penghalusan citra (misalnya, menggunakan filter Gaussian) dapat membantu.

Adaptif Thresholding:
Menggunakan metode thresholding adaptif, di mana ambang batas disesuaikan berdasarkan lingkungan lokal piksel, dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan. Algoritma adaptif seperti Adaptive Mean Thresholding atau Adaptive Gaussian Thresholding bisa efektif dalam kondisi ini.

Normalisasi Intensitas Citra:
Melakukan normalisasi intensitas citra untuk mengubah rentang nilai piksel ke rentang yang lebih luas (misalnya, dari [0, 255] ke [0, 1]) bisa membantu menjaga kontras relatif antara objek dan latar belakang.

Penggunaan Filter dan Transformasi:
Menggunakan filter (seperti filter morfologi) untuk meratakan tekstur atau menghilangkan noise sebelum proses deteksi tepi atau pemambangan Otsu dapat meningkatkan hasil segmentasi. Demikian juga, menggunakan transformasi citra (seperti transformasi log atau transformasi kuadrat) dapat membantu meningkatkan kontras.

Penggunaan Sensor Khusus Pencahayaan:
Penggunaan sensor khusus pencahayaan atau teknologi pencerahan (seperti lampu LED yang dapat diatur intensitasnya) dapat membantu menciptakan kondisi pencahayaan yang konsisten selama pengambilan gambar, mengurangi variasi pencahayaan yang tidak diinginkan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by AJRI INDA ROBBY -
Deteksi Tepi Canny dan Otsu

Untuk Deteksi Tepi Canny, perubahan intensitas pencahayaan dapat mempengaruhi ambang deteksi tepi yang optimal. Jika terlalu gelap atau terlalu terang, tepi yang sebenarnya mungkin tidak terdeteksi dengan baik atau malah dapat muncul tepi palsu. Pada metode Otsu, variasi pencahayaan juga dapat memengaruhi distribusi intensitas piksel di dalam gambar. Ambang Otsu dihitung berdasarkan distribusi intensitas, dan perubahan pencahayaan dapat mengubah distribusi ini, menghasilkan ambang yang tidak optimal untuk pemambangan.
Strategi untuk mengatasi masalah ini dapat mencakup:

Preprocessing Pencahayaan: Melakukan preprocessing pada gambar untuk mengoreksi perbedaan pencahayaan sebelum menerapkan deteksi tepi dan pemambangan. Contoh, normalisasi intensitas piksel atau penyesuaian kontras dapat memperbaiki kualitas citra bisa menggunakan metode histogram equalization.
Penggunaan Filter Penutup (Smoothing): Gunakan filter penutup untuk meratakan intensitas piksel di sekitar setiap piksel. Hal ini dapat membantu mengurangi efek variasi pencahayaan dan membuat deteksi tepi dan pemambangan Otsu dapat hasil yang lebih konsisten.

Kombinasi Metode: Gabungkan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu dengan metode lain yang lebih tahan terhadap variasi pencahayaan, seperti deteksi tepi berbasis tekstur atau segmentasi berbasis wilayah.

setiap solusi harus disesuaikan dengan karakteristik khusus dari data gambar yang ditangani. Eksperimen dengan beberapa strategi dan evaluasi kualitas segmentasi pada berbagai kondisi pencahayaan untuk menentukan pendekatan yang paling efektif adalah strategi yang harus dilakukan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD AZIZ FIRDAUS -
Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan:

1. Deteksi Tepi Canny:
- Kurangnya Pencahayaan: Dalam kondisi pencahayaan rendah, citra mungkin memiliki tingkat noise yang tinggi. Hal ini dapat menghasilkan tepi palsu atau tepi yang kabur karena operator Sobel yang digunakan oleh Canny sangat sensitif terhadap noise.
- Pencahayaan Berlebih: Pada kondisi pencahayaan berlebih, kontras tepi bisa terlalu rendah, dan tepi yang penting mungkin sulit dideteksi.

2. Pemambangan Otsu:
- Kurangnya Pencahayaan: Dalam kondisi pencahayaan rendah, distribusi intensitas piksel bisa sangat luas, membuat ambang Otsu sulit untuk membedakan antara objek dan latar belakang.
- Pencahayaan Berlebih: Pada kondisi pencahayaan berlebih, citra mungkin memiliki tingkat saturasi yang tinggi, dan pemambangan Otsu mungkin tidak efektif dalam memisahkan objek dan latar belakang.

Strategi untuk Mengatasi Masalah:
1. Pre-processing:
- Sebelum menerapkan deteksi tepi Canny atau pemambangan Otsu, gunakan teknik pre-processing untuk mereduksi noise dan menormalkan kontras citra. Misalnya, terapkan operasi pemadaman Gaussian untuk meratakan citra dan mengurangi noise.
- Gunakan teknik normalisasi histogram untuk menyesuaikan intensitas piksel dalam kondisi pencahayaan yang berbeda.

2. Adaptasi Parameter:
- Dalam kasus deteksi tepi Canny, Anda dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan parameter, seperti ambang yang digunakan untuk menghilangkan tepi yang lemah atau noise.
- Untuk pemambangan Otsu, Anda bisa mencoba menggunakan ambang dinamis yang disesuaikan dengan citra saat ini. Ini dapat membantu dalam mempertahankan kemampuan segmentasi dalam kondisi pencahayaan yang berbeda.

3. Penggunaan Sensor Pencahayaan:
- Untuk aplikasi yang kritis terhadap perubahan pencahayaan, pertimbangkan penggunaan sensor pencahayaan atau pencahayaan terkontrol untuk mencapai kondisi pencahayaan yang stabil.

4. Kombinasi Metode:
- Dalam beberapa kasus, penggabungan hasil dari deteksi tepi Canny dan pemambangan Otsu mungkin efektif. Ini dapat meningkatkan ketepatan segmentasi dalam berbagai kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by RIAN MOCHAMAD JIBRIL -
Dampak pada Deteksi Tepi Canny:

Penurunan Kontras:
Kondisi pencahayaan yang rendah atau tidak merata dalam gambar dapat mengakibatkan penurunan kontras antara tepi objek dan latar belakang. Hal ini membuat Deteksi Tepi Canny sulit untuk mengidentifikasi tepi dengan baik karena perbedaan intensitas antara tepi dan latar belakang menjadi kabur.
Strategi untuk Mengatasi Masalah:

Preprocessing Pencahayaan:

Salah satu strategi yang efektif adalah melakukan preprocessing citra untuk meningkatkan kontras sebelum menerapkan Deteksi Tepi Canny. Ini dapat mencakup normalisasi histogram atau penyesuaian kontras untuk memastikan bahwa tepi objek lebih jelas terlihat.
Pengaturan Ambang Batas yang Fleksibel:

Menggunakan ambang batas adaptif yang disesuaikan dengan kondisi pencahayaan saat ini dapat membantu dalam situasi di mana pencahayaan bervariasi secara signifikan. Ini memungkinkan algoritma Canny untuk lebih responsif terhadap perubahan pencahayaan.
Dampak pada Pemambangan Otsu:

Penurunan Konsistensi Ambang Otsu:
Variasi pencahayaan dalam gambar dapat menyebabkan variasi nilai ambang yang dihasilkan oleh metode Otsu. Variasi ini dapat mengganggu segmentasi yang konsisten, terutama jika ambang batas yang dihasilkan tidak tepat.
Strategi untuk Mengatasi Masalah:

Segmentasi Bertahap:

Dalam situasi dengan variasi pencahayaan, Anda dapat mempertimbangkan pendekatan segmentasi bertahap. Pertama, lakukan ekualisasi histogram atau penyesuaian kontras untuk memperbaiki kontras dalam gambar. Kemudian, menerapkan Pemambangan Otsu pada citra yang telah ditingkatkan kontrasnya. Ini akan membantu menjaga konsistensi ambang batas.
Ambang Batas Adaptif:

Menggunakan ambang batas yang disesuaikan dengan wilayah tertentu dalam gambar berdasarkan tingkat pencahayaan dapat membantu dalam mengatasi variasi pencahayaan. Ini berarti Anda mengatur ambang batas berdasarkan karakteristik lokal dalam gambar, yang dapat memberikan hasil yang lebih konsisten.
Keseluruhan, dalam situasi dengan variasi pencahayaan, strategi preprocessing dan pengaturan ambang batas yang lebih cerdas dapat membantu mempertahankan kualitas deteksi tepi dan segmentasi objek dalam gambar.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by DAHYOUNG YENUARGO -
1. Kontras yang Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, kontras antara objek dan latar belakang dalam gambar mungkin menjadi rendah. Hal ini dapat membuat deteksi tepi (Canny) sulit karena tepi objek tidak begitu jelas.
2. Tingkat Noise yang Tinggi: Dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau tinggi, tingkat noise dalam gambar dapat meningkat. Noise dapat mengganggu hasil segmentasi dan membuat hasilnya tidak konsisten.
3. Ambang Batas yang Berubah: Kondisi pencahayaan yang berbeda dapat mengubah distribusi intensitas piksel dalam citra, yang pada gilirannya mempengaruhi pemilihan ambang batas dalam thresholding Otsu.

Untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh variasi kondisi pencahayaan:

1. Penyesuaian Ambang Batas: Untuk thresholding Otsu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan ambang batas secara dinamis berdasarkan statistik citra. Ini memungkinkan ambang batas untuk mengikuti perubahan kondisi pencahayaan.
2. Preprocessing Citra: Menggunakan teknik preprocessing seperti normalisasi atau ekualisasi histogram sebelum proses segmentasi dapat membantu meningkatkan kontras citra, terlepas dari kondisi pencahayaan.
3. Filtrasi untuk Reduksi Noise: Menggunakan filter penghalus (smoothing) seperti Gaussian blur atau median filter dapat membantu mengurangi noise dalam citra sebelum deteksi tepi.
4. Penggunaan Teknik Deteksi Tepi yang Lebih Kuat: Anda dapat mempertimbangkan penggunaan teknik deteksi tepi yang lebih kuat, seperti deteksi tepi berbasis deep learning, yang mungkin lebih robust terhadap variasi pencahayaan.
5. Segmentasi Berdasarkan Fitur Tambahan: Jika deteksi tepi atau thresholding tidak memberikan hasil yang baik, Anda dapat mencoba metode segmentasi berdasarkan fitur tambahan, seperti segmentasi berwarna atau segmentasi berbasis tekstur.
6. Penggunaan Citra Multispektral: Menggunakan beberapa citra multispektral dengan berbagai panjang gelombang dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan dengan lebih baik.
7. Kalibrasi Pencahayaan: Dalam aplikasi yang memerlukan ketepatan tinggi, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan sumber pencahayaan terkontrol atau sensor pencahayaan untuk mengkalibrasi kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by TIANI AYU LESTARI -
1. Kontras yang Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, kontras antara objek dan latar belakang dalam gambar mungkin menjadi rendah. Hal ini dapat membuat deteksi tepi (Canny) sulit karena tepi objek tidak begitu jelas.
2. Tingkat Noise yang Tinggi: Dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau tinggi, tingkat noise dalam gambar dapat meningkat. Noise dapat mengganggu hasil segmentasi dan membuat hasilnya tidak konsisten.
3. Ambang Batas yang Berubah: Kondisi pencahayaan yang berbeda dapat mengubah distribusi intensitas piksel dalam citra, yang pada gilirannya mempengaruhi pemilihan ambang batas dalam thresholding Otsu.

Untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh variasi kondisi pencahayaan:
1. Penyesuaian Ambang Batas: Untuk thresholding Otsu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan ambang batas secara dinamis berdasarkan statistik citra. Ini memungkinkan ambang batas untuk mengikuti perubahan kondisi pencahayaan.
2. Preprocessing Citra: Menggunakan teknik preprocessing seperti normalisasi atau ekualisasi histogram sebelum proses segmentasi dapat membantu meningkatkan kontras citra, terlepas dari kondisi pencahayaan.
3. Filtrasi untuk Reduksi Noise: Menggunakan filter penghalus (smoothing) seperti Gaussian blur atau median filter dapat membantu mengurangi noise dalam citra sebelum deteksi tepi.
4. Penggunaan Teknik Deteksi Tepi yang Lebih Kuat: Anda dapat mempertimbangkan penggunaan teknik deteksi tepi yang lebih kuat, seperti deteksi tepi berbasis deep learning, yang mungkin lebih robust terhadap variasi pencahayaan.
5. Segmentasi Berdasarkan Fitur Tambahan: Jika deteksi tepi atau thresholding tidak memberikan hasil yang baik, Anda dapat mencoba metode segmentasi berdasarkan fitur tambahan, seperti segmentasi berwarna atau segmentasi berbasis tekstur.
6. Penggunaan Citra Multispektral: Menggunakan beberapa citra multispektral dengan berbagai panjang gelombang dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan dengan lebih baik.
7. Kalibrasi Pencahayaan: Dalam aplikasi yang memerlukan ketepatan tinggi, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan sumber pencahayaan terkontrol atau sensor pencahayaan untuk mengkalibrasi kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by HARDI ANTO -
1. Kontras yang Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, kontras antara objek dan latar belakang dalam gambar mungkin menjadi rendah. Hal ini dapat membuat deteksi tepi (Canny) sulit karena tepi objek tidak begitu jelas.
2. Tingkat Noise yang Tinggi: Dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau tinggi, tingkat noise dalam gambar dapat meningkat. Noise dapat mengganggu hasil segmentasi dan membuat hasilnya tidak konsisten.
3. Ambang Batas yang Berubah: Kondisi pencahayaan yang berbeda dapat mengubah distribusi intensitas piksel dalam citra, yang pada gilirannya mempengaruhi pemilihan ambang batas dalam thresholding Otsu.

Untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh variasi kondisi pencahayaan:
1. Penyesuaian Ambang Batas: Untuk thresholding Otsu, Anda dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan ambang batas secara dinamis berdasarkan statistik citra. Ini memungkinkan ambang batas untuk mengikuti perubahan kondisi pencahayaan.
2. Preprocessing Citra: Menggunakan teknik preprocessing seperti normalisasi atau ekualisasi histogram sebelum proses segmentasi dapat membantu meningkatkan kontras citra, terlepas dari kondisi pencahayaan.
3. Filtrasi untuk Reduksi Noise: Menggunakan filter penghalus (smoothing) seperti Gaussian blur atau median filter dapat membantu mengurangi noise dalam citra sebelum deteksi tepi.
4. Penggunaan Teknik Deteksi Tepi yang Lebih Kuat: Anda dapat mempertimbangkan penggunaan teknik deteksi tepi yang lebih kuat, seperti deteksi tepi berbasis deep learning, yang mungkin lebih robust terhadap variasi pencahayaan.
5. Segmentasi Berdasarkan Fitur Tambahan: Jika deteksi tepi atau thresholding tidak memberikan hasil yang baik, Anda dapat mencoba metode segmentasi berdasarkan fitur tambahan, seperti segmentasi berwarna atau segmentasi berbasis tekstur.
6. Penggunaan Citra Multispektral: Menggunakan beberapa citra multispektral dengan berbagai panjang gelombang dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan dengan lebih baik.
7. Kalibrasi Pencahayaan: Dalam aplikasi yang memerlukan ketepatan tinggi, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan sumber pencahayaan terkontrol atau sensor pencahayaan untuk mengkalibrasi kondisi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by ALMA RONDENG -
Variasi kondisi pencahayaan dapat berdampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Kedua metode ini rentan terhadap perubahan cahaya yang dapat mengakibatkan segmentasi yang kurang akurat. Perubahan pencahayaan dapat memengaruhi distribusi intensitas piksel di dalam gambar, yang pada gilirannya mempengaruhi ambang batas (threshold) yang digunakan dalam Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Variasi cahaya yang signifikan dapat menyebabkan batas yang tidak konsisten atau kesalahan segmentasi pada gambar. Dengan penggunaan Multiple Thresholds Daripada hanya menggunakan satu nilai ambang (threshold), pertimbangkan pendekatan dengan menggunakan beberapa ambang (multi-thresholding) untuk mengakomodasi variasi intensitas piksel yang lebih besar.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by ADRICO ALEXANDER PURBA -
Dampak dari variasi kondisi pencahayaan kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi tepi Canny pada saat pencahayaan yang terlalu cerah atau terlalu gelap menyebabkan masalah Over Segmentation tapi jika mendapatkan pencahayaan yang baik akan membuat tepi objek terdeteksi dengan sempurna strategi yang saya sarankan untuk proses ini yaitu, sebelum melakukan proses deteksi tepi Canny citra diterapkan proses pre-processing tergantung dari image nya jika citra awal gelap lakukan histogram equalization / contrast streching jika terlalu terang lakukan proses high pass filter agar tepi terlihat lebih tajam , sama juga kasus nya untuk citra yang terlalu blur
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by ARIQ BAGUS SUGIHARTO -
Variasi kondisi pencahayaan dapat berdampak besar pada kualitas segmentasi gambar saat menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu.

Dalam konteks Deteksi Tepi Canny, perubahan dalam intensitas pencahayaan dapat memengaruhi ambang deteksi tepi yang optimal. Ketika pencahayaan terlalu redup atau terlalu terang, tepi yang sebenarnya mungkin tidak terdeteksi dengan baik atau, sebaliknya, tepi palsu mungkin muncul. Untuk metode Otsu, variasi pencahayaan juga dapat mempengaruhi distribusi intensitas piksel dalam gambar. Ambang Otsu dihitung berdasarkan distribusi intensitas ini, dan perubahan pencahayaan dapat mengubah distribusi ini, menghasilkan ambang yang tidak optimal untuk pemambangan.

Untuk mengatasi tantangan ini, ada beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan:

1. Preprocessing Pencahayaan: Terapkan teknik preprocessing untuk mengoreksi perbedaan pencahayaan sebelum menerapkan deteksi tepi dan pemambangan Otsu. Sebagai contoh, normalisasi intensitas piksel atau penyesuaian kontras dapat meningkatkan kualitas gambar, dan metode seperti histogram equalization dapat digunakan untuk mencapainya.

2. Penggunaan Filter Smoothing: Manfaatkan filter Smoothing untuk meratakan intensitas piksel di sekitar setiap piksel. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak variasi pencahayaan dan menghasilkan hasil yang lebih konsisten baik dalam deteksi tepi maupun pemambangan Otsu.

3. Kombinasi Metode: Gabungkan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu dengan teknik lain yang lebih baik dalam mengatasi variasi pencahayaan, seperti deteksi tepi berbasis tekstur atau segmentasi berdasarkan wilayah. Pilihan metode harus sesuai dengan karakteristik khusus dari data gambar yang sedang diolah.

Hal yang perlu dicatat adalah setiap solusi harus disesuaikan dengan karakteristik unik dari data gambar yang sedang dihadapi. Melakukan eksperimen dengan berbagai strategi dan evaluasi kualitas segmentasi di bawah berbagai kondisi pencahayaan untuk menentukan pendekatan yang paling efektif. Pendekatan berulang ini sangat penting dalam mencapai hasil yang optimal.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by ARIB ARKAAN FADHLULLAH -
Variasi kondisi pencahayaan dapat mempengaruhi kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Hal ini karena kedua metode tersebut bergantung pada nilai intensitas piksel dalam citra, yang dapat berubah-ubah akibat pencahayaan yang tidak seragam atau berlebihan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:

- Deteksi Tepi Canny dapat menghasilkan tepi palsu atau terputus jika ada perubahan intensitas yang tajam atau tidak konsisten dalam citra. Misalnya, jika ada bayangan, pantulan cahaya, atau area gelap dalam citra, maka algoritma Canny dapat menganggapnya sebagai tepi dan menghasilkan respon yang tidak diinginkan¹.
- Pemambangan Otsu dapat menghasilkan nilai ambang yang tidak optimal jika distribusi intensitas piksel dalam citra tidak bimodal atau memiliki dua puncak². Misalnya, jika ada noise, kontras yang rendah, atau variasi warna dalam citra, maka algoritma Otsu dapat menghasilkan nilai ambang yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga menghasilkan segmentasi yang buruk³.

Beberapa strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah:

- Melakukan pra-pemrosesan citra sebelum menerapkan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Pra-pemrosesan dapat meliputi operasi seperti normalisasi, peningkatan kontras, pengurangan noise, atau penyesuaian warna⁴. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas citra dan mengurangi efek pencahayaan yang tidak diinginkan.
- Menggunakan metode adaptif atau lokal untuk Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Metode adaptif atau lokal berarti menggunakan nilai ambang yang berbeda untuk setiap bagian citra, bukan satu nilai ambang global untuk seluruh citra⁵. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan nilai ambang dengan karakteristik lokal citra, seperti kontras, tekstur, atau gradien⁶.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by LAZUARDI AKBAR SOPIAN -
Variasi kondisi pencahayaan dapat berdampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang diperoleh melalui Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Dalam kondisi pencahayaan tinggi, tepi mungkin kurang terlihat karena perbedaan intensitas piksel yang tidak cukup kontras, sedangkan pada kondisi pencahayaan rendah, noise dapat terdeteksi sebagai tepi, menghasilkan segmentasi yang tidak akurat. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa strategi efektif dapat diusulkan. Normalisasi kontras sebelum deteksi tepi dapat meningkatkan perbedaan intensitas piksel, sedangkan filter pra-pemrosesan, seperti Gaussian atau median, dapat digunakan untuk mengurangi noise sebelum pemambangan Otsu atau deteksi tepi. Penggunaan metode ambang yang adaptif dapat membantu menangani variasi intensitas piksel, sementara pemilihan algoritma yang sesuai dengan kondisi pencahayaan dapat diterapkan. Evaluasi berkala terhadap kualitas segmentasi perlu dilakukan untuk memonitor performa dan memperbarui strategi jika diperlukan. Dengan menggabungkan berbagai strategi ini, kita dapat meningkatkan ketahanan terhadap variasi kondisi pencahayaan dan meningkatkan kualitas hasil segmentasi gambar.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by DHEVAN FASYA REVANGGA -

Variasi kondisi pencahayaan dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Ini terjadi karena metode ini sangat sensitif terhadap perubahan intensitas cahaya dalam gambar. Berikut adalah dampak utama variasi kondisi pencahayaan:

  • Kehilangan Informasi Tepi: Saat kondisi pencahayaan rendah, tepi gambar mungkin kurang jelas, dan dalam kondisi pencahayaan tinggi, tepi gambar dapat terlalu terang. Ini dapat mengakibatkan hilangnya informasi tepi yang diperlukan untuk segmentasi yang akurat.
  • Variabilitas Ambang Otsu: Algoritma Pemambangan Otsu bergantung pada histogram intensitas piksel untuk menentukan ambang optimal. Variasi kondisi pencahayaan dapat menyebabkan pergeseran signifikan dalam histogram intensitas, yang dapat menghasilkan ambang yang tidak sesuai, menghasilkan segmentasi yang kurang akurat.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MARTIN HALAWA -

Deteksi Tepi Canny :

  • Dampak: Pada gambar dengan variasi pencahayaan yang tinggi, tepi yang seharusnya terdeteksi mungkin tidak jelas terlihat karena perbedaan intensitas di sekitar tepi menjadi kurang signifikan.
  • Strategi: Penggunaan teknik pra-pemrosesan seperti normalisasi kontras atau histografi (histogram equalization) bisa membantu meningkatkan kontras di seluruh gambar. Hal ini dapat membuat tepi lebih terlihat sekaligus memperjelas hasil deteksi tepi.

Otsu Thresholding :

  • Dampak: Variasi pencahayaan dapat menyebabkan distribusi intensitas piksel menjadi lebih luas dan tidak terpusat di sekitar dua kelas (objek dan latar belakang).
  • Strategi: Pra-pemrosesan seperti normalisasi intensitas piksel atau kontras dapat membantu membuat distribusi intensitas piksel menjadi lebih terfokus, memudahkan Pemambangan Otsu dalam menemukan ambang (threshold) yang optimal.

Strategi untuk mengatasi masalah seperti diatas adalah melakukan Normalisasi Kontras, Pra-Pemrosesan Histogram, menyesuaikan nilai ambang, menggunakan morfologi.

In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by FIRHAN HAFIANSYAH -
152021004 Firhan Hafiansyah


Dalam menghadapi variasi kondisi pencahayaan saat menggunakan deteksi tepi Canny untuk segmentasi gambar, pendekatan yang disarankan adalah melakukan pre-processing pada citra sebelumnya. Jika citra terlalu gelap, gunakan teknik histogram equalization atau contrast stretching untuk meningkatkan kontras gambar. Sementara itu, untuk citra yang terlalu terang, terapkan high pass filter untuk membuat tepi objek terlihat lebih tajam.

Setelah melakukan pre-processing, gabungkan hasil dari kedua teknik ini untuk mendapatkan gambar dengan kontras yang baik dan tepi objek yang jelas. Selanjutnya, sesuaikan parameter deteksi tepi Canny dengan hati-hati, seperti thresholding, untuk memilih tepi objek yang relevan dan menghindari noise yang tidak diinginkan.

Setelah mendapatkan hasil segmentasi, lakukan evaluasi dan, jika diperlukan, terapkan metode pemantulan seperti morfologi matematika untuk memperbaiki hasil segmentasi yang kurang akurat. Lakukan pemantauan berkala terhadap kualitas segmentasi gambar pada berbagai kondisi pencahayaan dan sesuaikan strategi pre-processing serta parameter deteksi tepi Canny sesuai kebutuhan untuk meningkatkan akurasi segmentasi gambar.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by GERY AKBAR FIRMANSYAH -
Dampak variasi kondisi pencahayaan :
1. Canny edge detection : Pengaruh Variasi Kondisi Pencahayaan:
Variasi pencahayaan dapat mengubah distribusi intensitas piksel dalam gambar. Dalam Deteksi Tepi Canny, variasi ini dapat menyebabkan ambang batas yang tidak tepat. Tepi yang penting dapat hilang jika intensitasnya terlalu rendah, atau detail yang tidak relevan dapat dianggap sebagai tepi jika intensitasnya terlalu tinggi.
Dampak pada Hasil:
Pada kondisi pencahayaan rendah, tepi yang lemah atau kabur mungkin tidak terdeteksi. Sebaliknya, pada kondisi pencahayaan tinggi, deteksi tepi palsu atau noise mungkin muncul.
2. Pengembangan otsu : Pengaruh Variasi Kondisi Pencahayaan:
Variasi pencahayaan dapat mempengaruhi distribusi intensitas piksel, yang digunakan oleh metode Otsu untuk memilih ambang batas.
Dampak pada Hasil:
Pada kondisi pencahayaan rendah, ambang Otsu mungkin terlalu rendah, menyebabkan segmentasi yang buruk dengan terlalu banyak piksel yang dianggap sebagai latar belakang. Sebaliknya, pada kondisi pencahayaan tinggi, ambang Otsu mungkin terlalu tinggi, menyebabkan objek yang tidak tersegmentasi dengan baik.
Strategi untuk Mengatasi Masalah Variasi Kondisi Pencahayaan:
1. Normalisasi Intensitas Piksel:

Sebelum menerapkan metode Deteksi Tepi Canny atau Pemambangan Otsu, normalisasi intensitas piksel dalam gambar dapat membantu mengurangi dampak variasi pencahayaan. Metode normalisasi, seperti normalisasi kontras atau histogram equalization, dapat digunakan untuk membawa distribusi intensitas piksel ke kisaran yang diinginkan.
2. Adaptasi Ambang Dinamis:

Menggunakan ambang dinamis yang dapat beradaptasi dengan distribusi intensitas piksel dalam gambar dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan. Misalnya, metode adaptif seperti ambang batas adaptif lokal (Local Adaptive Thresholding) dapat digunakan untuk menghitung ambang batas berdasarkan statistik lokal di sekitar setiap piksel.
3. Penggunaan Fitur Tambahan:

Menggunakan fitur tambahan seperti tekstur dan warna bersamaan dengan intensitas piksel dapat membantu memperbaiki segmentasi dalam kondisi pencahayaan yang bervariasi. Penggunaan fitur tambahan ini dalam algoritma segmentasi dapat meningkatkan ketepatan segmentasi terutama ketika distribusi intensitas piksel tidak cukup informatif.
4. Deep Learning untuk Segmentasi Otomatis:

Menggunakan pendekatan deep learning, seperti Convolutional Neural Networks (CNNs), untuk segmentasi gambar dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan dengan memungkinkan model untuk mempelajari representasi fitur yang kompleks. Model yang dilatih dengan data yang bervariasi dapat menghasilkan segmentasi yang lebih baik dalam kondisi pencahayaan yang berbeda.
5. Kombinasi Metode:

Menggabungkan hasil dari berbagai metode segmentasi, termasuk Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu, dengan mempertimbangkan berbagai kondisi pencahayaan, dapat menghasilkan hasil segmentasi yang lebih stabil. Penggabungan cerdas dari hasil-hasil ini dapat dilakukan dengan teknik seperti pemilihan berbasis konteks atau pengambilan keputusan berbasis aturan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMAD TAOPIK HIDAYATTULLOH -
Variasi kondisi pencahayaan dalam citra dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Berikut adalah beberapa dampak dan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut:
Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan:a. Over-segmentation, Under-segmentationKontras
Strategi untuk Mengatasi Masalah Ini: Preprocessing Pencahayaan, Pemrosesan Multi-resolusi, Segmentasi Berdasarkan Fitur Tambahan, Convolutional Neural Networks (CNN) untuk segmentasi gambar dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan dengan baik
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMMAD BINTANG FIRDAUS WILDAN -
Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan:
1. Penekanan Tepi yang Tidak Konsisten: Variasi pencahayaan dapat menyebabkan deteksi tepi yang tidak konsisten. Terlalu banyak atau terlalu sedikit pencahayaan dapat mengaburkan tepi atau menyebabkan tepi palsu muncul.
2. Thresholding yang Tidak Tepat: Pemambangan Otsu sangat sensitif terhadap perubahan dalam distribusi intensitas piksel. Variasi pencahayaan dapat mengubah distribusi intensitas dan mengakibatkan thresholding yang tidak optimal.

Strategi :
1. Preprocessing Pencahayaan: Sebelum menjalankan deteksi tepi atau thresholding, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan preprocessing pada citra untuk mengkompensasi variasi pencahayaan. Ini bisa mencakup teknik seperti normalisasi intensitas atau pemberian filter penghalusan untuk menghilangkan noise akibat pencahayaan yang tidak merata.
2. Adaptasi Tresholding: Alih-alih menggunakan thresholding Otsu yang statis, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan thresholding adaptif yang beradaptasi dengan kondisi pencahayaan lokal di sekitar setiap piksel. Ini memungkinkan segmentasi yang lebih baik dalam berbagai kondisi pencahayaan.
3. Deteksi Tepi Lebih Lanjut: Anda dapat menggabungkan Deteksi Tepi Canny dengan teknik deteksi tepi lanjutan yang lebih toleran terhadap variasi pencahayaan. Metode seperti Deteksi Tepi Berbasis Struktur atau Transformasi Wavelet dapat menghasilkan hasil yang lebih konsisten.
4. Pemilihan Model dan Fitur yang Tepat: Dalam beberapa kasus, model atau fitur yang berbeda mungkin lebih cocok untuk tugas segmentasi tertentu. Pemilihan model yang tepat dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan.
5. Data Augmentation: Jika Anda memiliki akses ke dataset pelatihan yang mencakup variasi pencahayaan, Anda dapat menggunakan data augmentation untuk melatih model yang lebih tahan terhadap perubahan pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by MUHAMAD IKSAN RIFA'I -
Pencahayaan yang tidak seragam pada citra dapat memiliki dampak signifikan terhadap kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan deteksi tepi Canny dan pemambangan Otsu. Kondisi pencahayaan yang buruk dapat menyebabkan variasi intensitas piksel yang signifikan di berbagai area citra, sehingga mempengaruhi hasil deteksi tepi dan pemambangan ambang Otsu.
Pengatasan masalah:
-Normalisasi pencahayaan
-Filtering
-Prosesing
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by DIKNA DWI SUCI -
1. Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan:
a. Terlalu Terang: Jika kondisi pencahayaan gambar terlalu terang, maka tepi yang dihasilkan oleh Deteksi Tepi Canny mungkin menjadi kurang terlihat, dan segmen gambar yang dihasilkan oleh Pemambangan Otsu mungkin terlalu luas.
b. Terlalu Gelap: Sebaliknya, jika kondisi pencahayaan terlalu gelap, maka deteksi tepi Canny mungkin menghasilkan banyak noise, dan pemambangan Otsu mungkin tidak dapat menghasilkan segmen yang tepat.

2. Strategi untuk Mengatasi Masalah Kondisi Pencahayaan:
a. Pengaturan Ambang Dinamis: Ketika mengggunakan Deteksi Tepi Canny, pengaturan ambang yang adaptif dapat digunakan. Ini berarti bahwa ambang yang digunakan untuk deteksi tepi disesuaikan dengan tingkat pencahayaan lokal dalam gambar. Metode ini memungkinkan untuk deteksi tepi yang lebih baik dalam berbagai kondisi pencahayaan.
b. Normalisasi Pencahayaan: Untuk mengatasi variasi pencahayaan, Anda dapat mencoba untuk melakukan normalisasi terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan dengan mengubah gambar ke skala keabuan dan menyesuaikan tingkat pencahayaan sehingga gambar memiliki kontras yang serupa.
c. Pemilihan Metode Alternatif: Terkadang, metode deteksi tepi lain seperti LoG atau Sobel bisa lebih tahan terhadap variasi kondisi pencahayaan. Cobalah beberapa metode dan evaluasi mana yang memberikan hasil terbaik untuk gambar dengan kondisi pencahayaan yang bervariasi.
d. Pemrosesan Pra-segmentasi: Sebelum menjalankan Pemambangan Otsu, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan pemrosesan pra-segmentasi. Ini bisa mencakup peningkatan kontras, penerapan filter, atau pemadatan citra untuk mengurangi efek dari variasi pencahayaan sebelum pemambangan Otsu.
e. Penggunaan Citra Multi-saluran: Jika memungkinkan, menggunakan citra multi-saluran (seperti citra berwarna RGB) dapat membantu dalam mengurangi dampak variasi pencahayaan karena informasi dari saluran berbeda dapat digunakan untuk meningkatkan deteksi tepi dan segmentasi.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by FARHAN AL FARISI -
Variasi kondisi pencahayaan dapat memiliki dampak signifikan terhadap kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Kondisi pencahayaan yang berbeda dapat mengubah distribusi intensitas piksel dalam citra, yang pada gilirannya mempengaruhi deteksi tepi dan pemambangan ambang Otsu. Berikut adalah beberapa dampak dan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah ini:

Dampak Variasi Kondisi Pencahayaan:

Kontras yang Berbeda: Kondisi pencahayaan yang rendah atau tinggi dapat menghasilkan perubahan kontras dalam citra. Ini dapat membuat deteksi tepi sulit karena tepi mungkin tidak begitu jelas di bawah kondisi pencahayaan yang rendah.

Distribusi Intensitas yang Berubah: Perubahan pencahayaan dapat mempengaruhi distribusi intensitas piksel dalam citra. Ini dapat memengaruhi ambang pemambangan Otsu yang optimal.

Strategi yang Efektif untuk Mengatasi Masalah ini:

Pra-pemrosesan Citra: Sebelum menerapkan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu, lakukan pra-pemrosesan citra untuk mengatasi variasi pencahayaan. Beberapa teknik pra-pemrosesan yang berguna meliputi:

Normalisasi Kondisi Pencahayaan: Terapkan teknik normalisasi untuk memastikan bahwa kondisi pencahayaan seragam di seluruh citra. Ini dapat membantu mengimbangi kontras yang berubah akibat perubahan pencahayaan.

Histogram Equalization: Penerapan teknik histogram equalization dapat membantu memperbaiki distribusi intensitas piksel dalam citra, yang bisa menjadi berguna sebelum pemambangan Otsu.

Pengaturan Ambang (Threshold) yang Dinamis: Daripada menggunakan ambang pemambangan Otsu yang tetap, pertimbangkan untuk menggunakan ambang yang disesuaikan secara dinamis berdasarkan statistik citra atau ROI (Region of Interest). Ini dapat membantu mengatasi variasi pencahayaan karena ambang akan disesuaikan dengan citra tertentu.

Tambahan Filter: Terkadang, menggunakan filter pra-pemrosesan seperti filter adaptif (seperti filter Gaussian adaptif) atau filter medis dapat membantu memperbaiki kualitas segmentasi di bawah variasi pencahayaan.

Deteksi Tepi Berbasis Fitur: Pertimbangkan untuk menggunakan teknik deteksi tepi yang lebih canggih seperti deteksi tepi berbasis fitur (misalnya, deteksi tepi berbasis tekstur) yang lebih tahan terhadap variasi pencahayaan.

Penggunaan Pemrosesan Warna: Jika citra berwarna dan variasi pencahayaan adalah masalah, pertimbangkan untuk mempertimbangkan kanal warna yang paling cocok untuk tugas segmentasi tertentu.

Pemilihan strategi tergantung pada konteks spesifik dari tugas segmentasi yang dihadapi, jenis citra, dan jenis variasi pencahayaan yang dihadapi. Kombinasi dari beberapa teknik ini seringkali dapat membantu meningkatkan kualitas segmentasi dalam situasi dengan variasi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by ZIDAN AZRA KRAMADIBRATA -
Kondisi cahaya mempengaruhi detail dari objek. Semakin terang atau semakin gelap, akan terjadi pengurangan detail saat kedua hal terjadi. Strategi yang paling efektif adalah preprocessing manual dengan pengaturan highlight dan shadow melalui aplikasi photoediting. Strategi lain yang bisa dipakai adalah Histogram EQ atau Editing automatis menggunakan AI.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by DELLIANA PUTRI SALSABILA -
Variasi kondisi pencahayaan dalam citra dapat memiliki dampak pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan. Pengunaan deteksi tepi canny, variasi pencahayaan dapay mempengaruhi hasil deteksi tepi, jika pencahayaan rendah tepi mungkin tidak dapat terdeteksi dengan bak, dan jika pencahayaan tinggi noise dan tepi palsu dapat muncul dalam citra hasil. Untuk penggunaakn pemamdangan otsu, variasi pencahayaan juga dapat merubah distribusi intensitas piksel dalam citra, yang dapat menghasilkan segmentasi yang tidak akurat.

Strategi yang dapat mengatasi variasi kondisi pencahayaan ini adalah dapat menggunakan pengelompokan piksel (clustering) seperti menggunakan algoritma pengelompokan seperti k-means; pemantauan ambang dinamis; melakukan pra-processing untuk menyesuaikan kontras atau mengurangi efek pencahayaan sebelum melakukan deteksi tepi dan pemambangan otsu.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by LUTHFY FAHLEVI AMARULLAH -
Variasi kondisi pencahayaan dalam citra dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. Dampaknya dapat terlihat dalam beberapa aspek:
1. Kualitas Deteksi Tepi Canny:
Kurangnya Kontras: Pencahayaan yang rendah atau berlebihan dapat mengurangi kontras dalam citra, sehingga membuat deteksi tepi Canny lebih sulit. Tepi yang seharusnya tajam mungkin menjadi kabur atau sulit dikenali.
Tepi Palsu: Variasi pencahayaan yang ekstrem dapat menyebabkan munculnya tepi palsu dalam citra. Ini terjadi ketika perubahan tajam dalam intensitas warna tidak benar-benar mencerminkan tepi objek yang sebenarnya.
2. Segmentasi dengan Pemambangan Otsu:
Ambang Biner: Variasi pencahayaan juga dapat mempengaruhi ambang biner yang digunakan dalam Pemambangan Otsu. Pencahayaan rendah dapat menggeser histogram intensitas ke kiri, sementara pencahayaan tinggi dapat menggesernya ke kanan, yang berarti ambang yang optimal mungkin berubah.

Untuk mengatasi masalah dampak variasi kondisi pencahayaan pada segmentasi gambar, berikut beberapa strategi yang efektif:
1. Peningkatan Kualitas Citra: Sebelum melakukan deteksi tepi Canny dan pemambangan Otsu, perbaiki kualitas citra dengan teknik peningkatan pencahayaan, kontrast, atau pemadaman noise sesuai kebutuhan. Ini bisa membantu dalam mengurangi efek pencahayaan yang tidak diinginkan.
2. Adaptasi Ambang: Selain menggunakan ambang Otsu konstan, pertimbangkan untuk menggunakan ambang yang disesuaikan dengan citra, terutama jika Anda tahu bahwa variasi pencahayaan adalah masalah.
3. Praproses Citra: Terapkan praproses citra yang sesuai sebelum melakukan deteksi tepi. Ini bisa mencakup normalisasi intensitas warna, kontrast stretching, atau filtering yang sesuai untuk mengurangi efek pencahayaan.
4. Segmentasi Berbasis Fitur: Pertimbangkan untuk menggunakan metode segmentasi yang lebih lanjut, seperti segmentasi berbasis fitur (misalnya, segmentasi berdasarkan warna atau tekstur) yang dapat lebih kuat terhadap variasi pencahayaan daripada segmentasi berdasarkan deteksi tepi.
5. Machine Learning: Dalam kasus citra yang sangat bervariasi dan kompleks, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan berbasis machine learning, seperti jaringan saraf tiruan, untuk segmentasi. Model-machine learning dapat belajar untuk mengatasi variasi pencahayaan.
In reply to IRMA AMELIA DEWI

Re: Evaluation: Otsu's Thresholding

by FADHIL ARRIJAL -
Variasi kondisi pencahayaan dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas segmentasi gambar yang dihasilkan menggunakan Deteksi Tepi Canny dan Pemambangan Otsu. dampak tersebut diantaranya variasi yang kabur saat kondisi pencahayaan buruk, tepi gambar dapat menjadi kurang tajam dan kurang terdefinisi, membuat Canny cenderung menghasilkan tepi yang kabur atau tidak jelas. Penekanan Noise dimana kondisi pencahayaan yang buruk dapat menyebabkan peningkatan noise dalam gambar, yang dapat memengaruhi proses deteksi tepi dan menghasilkan tepi palsu.
Dampak pada Pemambangan Otsu seperti ambiguitas dengan Kondisi pencahayaan yang bervariasi dapat menyebabkan ambiguitas dalam menentukan ambang yang tepat untuk pemambangan Otsu, karena distribusi intensitas warna dapat berubah secara signifikan.

Strategi untuk Mengatasi Masalah Ini antara lain:

Preprocessing Gambar
Sebelum menjalankan algoritma deteksi tepi Canny dan pemambangan Otsu, Anda dapat menerapkan teknik preprocessing seperti konversi ke skala abu-abu, filtering (seperti Gaussian blur), dan normalisasi histogram untuk mengurangi dampak variasi pencahayaan dan noise.

Kompensasi Pencahayaan
Jika Anda memiliki informasi tentang perubahan pencahayaan dalam gambar (misalnya, dari sensor cahaya), Anda dapat mencoba mengkompensasinya dengan mengubah tingkat kecerahan secara dinamis sebelum menjalankan algoritma.

Pemilihan Metode yang Tepat
Pertimbangkan untuk mengganti metode deteksi tepi dan pemambangan ambang jika kondisi pencahayaan sangat bervariasi. Misalnya, teknik berbasis warna atau metode pemambangan berbasis struktur seperti hough transform mungkin lebih cocok dalam beberapa situasi.

Penggunaan Pencitraan Multispektral
Pencitraan multispektral dapat membantu mengurangi dampak perubahan pencahayaan dengan menggunakan informasi dari berbagai saluran warna.

Evaluasi dan Penyetelan
Evaluasi hasil segmentasi secara teratur dan lakukan penyetelan ambang atau parameter algoritma sesuai dengan perubahan pencahayaan dalam dataset gambar Anda.

Machine Learning
Gunakan pendekatan machine learning, seperti jaringan saraf tiruan (neural network), yang dapat belajar untuk mengatasi variasi kondisi pencahayaan dengan lebih baik daripada algoritma klasik.

Penggunaan Sensor Pencahayaan
Jika memungkinkan, penggunaan sensor pencahayaan atau penerangan tambahan dapat membantu memastikan kondisi pencahayaan yang stabil.