Seiring berjalannya waktu, fotografi menjadi semakin penting dalam dokumentasi sejarah dan budaya. Pada abad ke-20, fotografi dianggap sebagai salah satu alat utama untuk jurnalisme dan media. Fotografi perang dan foto-foto ikonik seperti "Bendera di Iwo Jima" selama Perang Dunia II, atau "Kembalinya Tentara Tua" selama Perang Vietnam, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perang dan konflik internasional.
Selain itu, fotografi juga telah berkembang menjadi seni yang memadukan teknik dan ekspresi kreatif. Banyak fotografer terkenal seperti Ansel Adams, Dorothea Lange, dan Steve McCurry telah menciptakan karya-karya yang tidak hanya memotret realitas, tetapi juga menghadirkan pesan dan emosi yang mendalam melalui gambar mereka. Fotografi sebagai seni juga menjadi dasar bagi berbagai aliran artistik, seperti fotorealisme dan fotografi abstrak.
Terakhir, dengan kemajuan teknologi dan penyebaran media sosial, fotografi telah menjadi alat utama untuk berbagi momen sehari-hari. Setiap harinya, jutaan gambar diunggah ke platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, menciptakan jejak visual dari kehidupan sehari-hari orang di seluruh dunia. Fotografi telah menjadi bahasa universal yang memungkinkan kita untuk terhubung, berbagi, dan menginspirasi satu sama lain melalui gambar. Sejarah fotografi adalah cerita tentang inovasi teknologi, perubahan sosial, dan ekspresi kreatif yang terus berkembang seiring berjalannya waktu.