Sejarah fotografi dimulai dengan penemuan kamera obscura pada abad ke-11 oleh seorang ilmuwan Arab bernama Ibn al-Haytham. Alat ini merupakan dasar untuk perkembangan teknologi fotografi. Namun, fotografi modern yang kita kenal sekarang ini dimulai pada abad ke-19. Pada tahun 1826, Joseph Nicéphore Niépce menciptakan foto tertua yang masih ada hingga saat ini, yang disebut "View from the Window at Le Gras". Teknologi fotografi terus berkembang sejak itu, dengan kontribusi besar dari tokoh-tokoh seperti Louis Daguerre dan William Henry Fox Talbot.
Pada pertengahan abad ke-19, teknologi fotografi menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat umum. Hal ini memungkinkan fotografi menjadi alat dokumentasi yang kuat selama Perang Saudara Amerika dan Perang Dunia I. Selain itu, perkembangan film fotografi oleh George Eastman pada tahun 1888 membuka pintu bagi fotografi amatir yang lebih luas.
Dalam perkembangannya, fotografi telah mengalami transformasi signifikan dengan adopsi teknologi digital pada akhir abad ke-20. Ini mengubah cara kita mengambil, mengedit, dan menyebarkan gambar. Fotografi digital telah membuka peluang baru dalam bidang ini, dan sejarahnya terus berkembang seiring dengan teknologi yang terus berkembang. Fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, memungkinkan orang untuk berbagi cerita, merekam kenangan, dan mengekspresikan diri melalui gambar.