Nilai dan Prinsip Etika: Analisis dimulai dengan mempertimbangkan nilai-nilai etika yang mendasari situasi tersebut. Nilai-nilai seperti keadilan, kebenaran, integritas, dan hormat terhadap otonomi individu dapat membentuk dasar pemikiran.
Pertimbangan Budaya dan Sosial: Budaya dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat tempat situasi tersebut terjadi memiliki pengaruh besar terhadap batasan etika. Pertimbangan etika harus mencakup nilai-nilai dan norma-norma lokal.
Hak Asasi Manusia: Batasan etika seringkali berkaitan dengan hak asasi manusia, seperti hak privasi, kebebasan berpendapat, dan perlakuan adil. Situasi yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia sering kali dianggap tidak etis.
Implikasi Sosial dan Lingkungan: Analisis juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari keputusan atau tindakan yang diambil. Dampak ini bisa melibatkan efek pada masyarakat luas atau lingkungan alam.
Keseimbangan Manfaat dan Risiko: Penilaian etika sering mencakup penilaian manfaat yang mungkin dihasilkan oleh tindakan atau keputusan tertentu, sejalan dengan risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. Pertanyaan yang penting adalah sejauh mana manfaatnya sebanding dengan risikonya.
Hukum dan Regulasi: Pertimbangan juga melibatkan hukum dan regulasi yang berlaku. Suatu tindakan mungkin sah secara hukum tetapi tetap dapat dianggap tidak etis, atau sebaliknya, suatu tindakan mungkin ilegal tetapi dianggap etis dalam situasi tertentu.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Melibatkan pemangku kepentingan, seperti ahli etika, pakar industri, pengguna, dan masyarakat umum, untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam dan memahami konsekuensi potensial dari keputusan atau tindakan yang diambil.