Dalam kondisi yang sangat kontras seperti matahari terbenam dengan objek utama yang dalam bayangan, diperlukan pengaturan kamera khusus. Hal ini karena pemandangan matahari terbenam memiliki rentang dinamis yang besar, yang merupakan tantangan bagi kamera dan fotografer. Namun, dengan pengaturan kamera yang tepat untuk fotografi matahari terbenam, fotografer tetap bisa menghasilkan gambar matahari terbenam yang indah. Berikut adalah langkah-langkahnya :
Mode Kamera : Mode kamera yang digunakan sebaiknya adalah model manual agar kita dapat mengatur rana, aperture, ISO, dan pengaturan lainnya sesuai keinginan sehingga hasil yang didapat akan maksimal.
ISO : Saat memotret matahari terbenam, sebaiknya atur ISO serendah mungkin (biasanya kisaran 100/200), karena ISO rendah sangat ideal untuk fotografi lanskap, terutama fotografi matahari terbenam karena mencegah foto terlalu terang
Aperture : Secara umum, untuk fotografi matahari terbenam, aperture kamera biasanya harus berada di kisaran tengah, yaitu antara f/8 dan f/16, rentang ini akan memberikan kedalaman bidang (depth of field) terbaik, artinya segala sesuatu mulai dari latar belakang hingga latar depan akan berada dalam fokus.
Kecepatan Rana : Mengingat betapa terangnya matahari, yang terbaik adalah menggunakan kecepatan rana cepat yang meminimalkan waktu pencahayaan untuk mencegah gambar matahari terbenam yang terlalu terang.
Peralatan tambahan : Tripod dapat menjadi peralatan tambahan yang sangat berguna untuk memastikan gambar tetap stabil, terutama jika menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat untuk menangani kondisi pencahayaan yang rendah, kemudian dalam fotografi matahari terbenam, biasanya bagian atas gambar menjadi terlalu terang. oleh karena itu diperlukan Graduated ND Filter untuk membantu menghalangi lebih banyak cahaya di bagian atas subjek dibandingkan bagian bawah.