Contoh situasi fotografi yang saya pilih adalah High Speed Photography. Misalnya yaitu ketika memfoto hewan Cheetah yang sedang berlari, Kumbang yang terbang, burung terbang di langit, dkk. Berikut ini adalah settingan yang akan saya pilih ketika memfoto objek yang bergerak cepat:
1. Mengatur shutter speed menjadi 1/1000. Dengan menggunakan shutter speed tinggi, membuat objek seakan-akan berhenti.
2. Mengatur ISO menjadi 400 sesuai dengan cuaca yang ada. ISO 400 digunakan ketika cuaca berawan.
3. Mengatur aperture bukaan besar (f/1.4), tujuannya supaya objek lebih tajam, fokus, berlatar belakang buram. Sehingga menambah kesan dramatis pada suatu foto.
Triangle exposure dapat mempengaruhi estetika suatu foto karena ISO, Shutter Speed, dan Aperture memiliki kegunaan masing-masing. Semakin fotografer mengetahui Triangle exposure dan mengetahui cara penggunaannya di berbagai kondisi, maka foto yang dihasilkan memiliki unsur estetika, pesan dalam foto juga tersampaikan pada yang melihat. Pada konteks High Speed Photography, penggunaan Triangle exposure yang tepat dapat memberikan pesan seakan-akan binatang tersebut berhenti sejenak ketika berlari atau terbang.