Dalam sejarah fotografi, Perang Dunia I dan II memainkan peran penting dalam perkembangan teknologi dan seni fotografi. Selama Perang Dunia I, kamera portabel pertama kali digunakan secara luas oleh tentara untuk tujuan pemantauan dan dokumentasi. Ini mendorong inovasi dalam perangkat fotografi, seperti kamera rangefinder. Selama Perang Dunia II, teknologi fotografi terus berkembang, termasuk pengembangan teknologi film yang lebih canggih dan pembaruan dalam kamera militer. Fotografi udara juga menjadi sangat penting selama perang ini, dengan penggunaan kamera udara yang semakin canggih. Fotografi sebagai Alat Dokumentasi: Dalam konteks perang, fotografi menjadi alat penting untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Fotografi berperan dalam menyampaikan realitas perang kepada dunia, sehingga dapat memengaruhi opini publik dan kebijakan pemerintah. Dampak Perang Dunia terhadap Perkembangan Seni Fotografi: Perang Dunia I dan II menyaksikan kelahiran fotografi perang sebagai seni. Fotografer perang seperti Robert Capa dan Margaret Bourke-White menciptakan gambar-gambar yang menggabungkan elemen-elemen seni dengan dokumentasi perang. Mereka sering mengambil risiko besar untuk menangkap gambar-gambar bersejarah. Refleksi atas Kengerian Perang: Fotografi perang juga menjadi medium untuk mengungkapkan kengerian perang. Karya-karya seperti “Migrant Mother” oleh Dorothea Lange menunjukkan penderitaan manusia selama masa perang, yang memengaruhi cara kita melihat konflik dan perang secara keseluruhan. Dampak ini membantu kita memahami peran penting fotografi dalam sejarah, mengapresiasi fotografi sebagai seni dan sebagai alat dokumentasi yang kuat, serta memotivasi kita untuk bekerja menuju perdamaian dan menghindari perang.