Contoh situasi fotografi yang memerlukan penggunaan cermat dari ketiga elemen Triangle Exposure (ISO, aperture, dan kecepatan rana) adalah ketika ingin mengambil foto malam dengan cahaya kota yang indah sebagai latar belakang. Dalam situasi ini, kita ingin mencapai efek gambar yang kreatif dengan menonjolkan cahaya kota yang berkilauan, sementara tetap mempertahankan detail subjek yang berada di depan.
1. ISO: Pertama, saya akan mengatur ISO rendah (misalnya ISO 100) untuk mengurangi noise pada gambar. Namun, jika ada gerakan dalam subjek atau saya ingin mencapai efek motion blur pada cahaya lalu lintas, saya mungkin akan menaikkan ISO sedikit untuk meningkatkan kecepatan rana.
2. Aperture: Untuk menangkap cahaya kota yang berkilauan dan menciptakan efek bokeh pada latar belakang, saya akan menggunakan aperture besar (misalnya f/1.8 atau f/2.8). Ini akan menghasilkan kedalaman bidang yang dangkal dan fokus pada subjek utama, sementara latar belakang akan menjadi kabur.
3. Kecepatan rana: Saya akan menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat, seperti 1/30 atau 1/15 detik, tergantung pada cahaya yang tersedia dan gerakan subjek. Ini akan memungkinkan cahaya yang cukup masuk ke sensor kamera dan menciptakan efek motion blur pada cahaya lalu lintas atau elemen bergerak lainnya. Namun, saya akan menggunakan tripod atau stabilisasi untuk memastikan subjek utama tetap tajam.
Pemilihan nilai ISO rendah dan aperture besar akan membantu menciptakan estetika dengan latar belakang yang indah dan berkilauan, sementara kecepatan rana yang lebih lambat akan memberikan kesan gerakan dan drama pada foto. Melalui kombinasi ini, saya dapat menyampaikan pesan bahwa malam adalah saat yang indah dan penuh dengan kehidupan, sambil menyoroti subjek utama yang ingin saya fokuskan dalam gambar. Ini menciptakan foto malam yang kreatif dan penuh pesona dengan permainan cahaya dan latar belakang yang menakjubkan.