Diskusi tentang Triangle Exposure

triangle exposure

triangle exposure

by 22010024011 AMELIA SALYA SALSABILAH -
Number of replies: 0

Sebagai seorang fotografer yang memahami konsep segitiga eksposur, ada banyak situasi di mana kita perlu menggunakan ketiga elemen (ISO, aperture, dan kecepatan rana) dengan hati-hati untuk mencapai hasil yang diinginkan. Salah satu contohnya adalah ketika kita ingin mengambil foto lanskap saat golden hour, saat cahaya redup dan warnanya hangat. Dalam situasi ini, kita perlu menggunakan kecepatan rana yang lambat untuk menangkap pergerakan awan dan air, aperture kecil untuk mendapatkan depth of field yang dalam, dan ISO rendah untuk mengurangi noise.

Untuk mencapai hal ini, kita dapat mengatur kamera ke mode manual dan menyesuaikan pengaturannya sebagai berikut:

- ISO: Atur ISO ke nilai serendah mungkin untuk mengurangi noise. Dalam hal ini, kita dapat mengaturnya ke ISO 100 atau 200.

- Aperture: Atur aperture ke nilai kecil (f-number tinggi) untuk mendapatkan depth of field yang dalam. Dalam hal ini, kita dapat mengaturnya ke f/11 atau f/16.

- Kecepatan rana: Atur kecepatan rana ke nilai lambat untuk menangkap pergerakan awan dan air. Dalam hal ini, kita dapat menyetelnya ke 1/10 atau 1/20 detik.

 

Pemilihan ISO, aperture, dan shutter speed dapat mempengaruhi estetika dan pesan yang ingin kita sampaikan melalui foto. Misalnya, ISO rendah dapat menghasilkan gambar yang bersih dan tajam, sedangkan ISO tinggi dapat menghasilkan gambar berbintik dan berpasir. Aperture lebar dapat menciptakan depth of field yang dangkal, yang dapat digunakan untuk mengisolasi subjek dari latar belakang, sedangkan aperture kecil dapat menciptakan depth of field yang dalam, yang dapat digunakan untuk menangkap lanskap dalam fokus. Kecepatan rana yang cepat dapat membekukan gerakan, sedangkan kecepatan rana yang lambat dapat menyebabkan gerakan menjadi kabur.

Kesimpulannya, memahami segitiga eksposur sangat penting bagi fotografer untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam berbagai situasi. Dengan menyesuaikan ISO, aperture, dan kecepatan rana, kita dapat menghasilkan foto yang tidak hanya benar secara teknis namun juga estetis dan menyampaikan pesan yang ingin dibagikan.