Diskusi tentang Triangle Exposure

Contoh Memilih Nilai ISO, Aperture, dan Kecepatan Rana Dalam Fotografi

Contoh Memilih Nilai ISO, Aperture, dan Kecepatan Rana Dalam Fotografi

by 22010024003 BINTANG IRHASH BAMANDA -
Number of replies: 0

Salah satu contoh situasi fotografi yang memerlukan penggunaan Triangle Exposure adalah memotret lanskap selama jam emas (golden hour), yaitu periode sesaat setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam saat cahaya lembut dan hangat. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, Maka perlu menyeimbangkan tiga elemen Triangle Exposure sebagai berikut:

  • ISO: Atur ISO ke nilai serendah mungkin untuk mengurangi noise pada gambar. Nilai ISO yang rendah menghasilkan gambar yang bersih dan bebas noise, sedangkan nilai ISO yang tinggi dapat menimbulkan noise dan graininess. Nilai ISO rendah sangat ideal untuk fotografi lanskap karena membantu menangkap detail dan tekstur halus dalam pemandangan.
  • Aperture: Gunakan aperture kecil (f-number tinggi) untuk meningkatkan depth of field dan menjaga seluruh lanskap tetap fokus. Aperture mengontrol depth of field, yaitu rentang jarak dalam pemandangan agar tampak tajam dan fokus. Aperture kecil (f-number tinggi) menghasilkan depth of field yang dalam, sedangkan aperture besar (f-number rendah) menghasilkan depth of field yang dangkal. Dalam fotografi lanskap, kedalaman bidang yang dalam sering kali lebih disukai untuk menjaga seluruh pemandangan tetap fokus.
  • Kecepatan Rana: Gunakan kecepatan rana lambat untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke kamera dan menciptakan efek lembut dan indah pada gambar. Kecepatan rana mengontrol jumlah waktu sensor kamera terkena cahaya. Kecepatan rana yang lambat memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke kamera dan dapat menciptakan kesan gerakan dan keburaman pada gambar. Dalam fotografi lanskap, kecepatan rana lambat dapat digunakan untuk menciptakan efek lembut dan indah pada gambar, terutama selama masa emas (golden hour).