Aperture (f-stop) merupakan bagian lensa kamera yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke sensor kamera. Semakin besar nilai f-stop (misalnya f/1.4), semakin besar aperture dan semakin banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, semakin kecil nilai f-stop (misalnya f/16), semakin kecil aperture dan semakin sedikit cahaya yang masuk.
Dalam konteks depth of field, pengaturan aperture dapat mempengaruhi kedalaman area fokus pada gambar. Dalam fotografi, ada tiga area fokus: area fokus depan, area fokus tengah, dan area fokus belakang. Saat aperture diatur ke nilai f-stop rendah, seperti f/1.4 atau f/2.8, area fokus depan dan belakang menjadi lebih sempit, sedangkan area fokus tengah atau biasa disebut “subjek utama” tetap tajam.
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan saat mengambil foto, sehingga bisa berlatih menggabungkan pengaturan aperture (f-stop) dan fokus. Misalnya, jika Anda ingin latar belakang lembut dan buram saat subjek utama berada dalam fokus, serta dapat mengatur aperture ke nilai f-stop rendah dan memfokuskan lensa pada subjek utama. Namun, jika menginginkan depth of field yang lebih besar sehingga objek di latar belakang tetap terlihat jelas, selain itu dapat mengatur aperture ke nilai f-stop yang lebih tinggi dan memfokuskan lensa ke tengah area fokus.
Pengaturan ini tidak hanya memengaruhi fokus subjek dan latar belakang , namun juga estetika keseluruhan foto yang Anda ambil. Misalnya, dengan menggunakan aperture rendah, serta dapat menciptakan bokeh yang lebih kuat untuk menyorot subjek utama. Sebaliknya, dengan menggunakan aperture yang lebih tinggi, sehingga bisa mendapatkan gambar yang lebih detail dan mendalam.