Dalam situasi seperti ini, tentu sebagai seorang fotografer, saya harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa prinsip komposisi dan elemen estetika yang ada. Pertama rule of thirds, dalam memotret matahari terbenam, mungkin saya akan menempatkan horizon pada satu garis horizontal, dan objek matahari terbenam atau gunung padfa garis vertical. Kedua leading lines, dengan memanfaatkan garis-garis alam seperti gunung untuk membimbing mata penikmat menuju elemen utama dalam foto. Mungkin bisa menggunakan pantulan cahaya matahari di danau atau garis puncak gunung untuk dapat menciptakan efek ini. Ketiga yakni kontras dan warna, menangkap warna kontras antara gunung dan langit senja yang penuh warna dapat menambah efek dramatisme, yang dapat mempertegas elemen-elemen dalam pemandangan. Keempat frmaing, dengan menggunakan bantuan elemen-elemen lainnya, seperti cabang pohon atau bebatuan disekitar, untuk menambah bingkai alami pada pemandangan yang hendak di foto sehingga dapat menambah kedalaman dan dimensi pada foto. Dengan memanfaatkan cahaya matahari terbenam dengan baik akan melibatkan perhatian pada kecemerlangan cahaya, perubahan warna, dan bayangan yang dihasilkannya. Menciptakan foto yang memuka pada situasi ini akan melibatkan perpaduan cerdas antara prinsip komposisi. Pemahaman terhadap cahaya, dan pengejaran momen yang tepat untuk menangkap keindahan alam. Sehingga hasil foto yang didapat dapat sesuai kemauan dan tujuan yang kita miliki dan juga mengahasilkan estetika sendiri yang terdapat dalam foto yang dihasilkan.