-
Eye Level (Tingkat Mata):
- Sudut pandang mata manusia biasa.
- Membuat hubungan langsung antara pemirsa dan subjek.
- Cocok untuk situasi yang ingin mengungkapkan empati, kedekatan, atau keterlibatan langsung dengan subjek. Misalnya, potret manusia, fotografi jurnalisme, atau pemotretan sehari-hari.
-
Low Angle (Sudut Rendah):
- Kamera diletakkan di bawah tingkat mata subjek.
- Membuat subjek terlihat kuat, dominan, dan mengesankan.
- Cocok untuk situasi di mana Anda ingin memperlihatkan kekuatan, otoritas, atau ketiduran dalam subjek. Contohnya, fotografi arsitektur untuk menonjolkan gedung tinggi atau fotografi olahraga untuk menyoroti atlet yang perkasa.
-
High Angle (Sudut Tinggi):
- Kamera diletakkan di atas tingkat mata subjek.
- Membuat subjek terlihat kecil, rentan, atau kurang kuat.
- Cocok untuk situasi di mana Anda ingin memperlihatkan kerentanan, ketergantungan, atau merendahkan subjek. Misalnya, fotografi anak-anak yang bermain, hewan peliharaan yang lucu, atau pemandangan yang luas.
-
Bird's-Eye View (Pandangan Mata Burung):
- Kamera diletakkan di atas subjek dengan sudut ekstrim dari atas.
- Membuat subjek terlihat sebagai bagian dari lanskap atau menekankan pola dan geometri.
- Cocok untuk mengambil gambar pemandangan, urban landscape, atau situasi di mana Anda ingin menggambarkan struktur dan tata letak.
-
Frog's-Eye View (Pandangan Mata Katak):
- Kamera diletakkan sangat rendah, hampir di permukaan tanah.
- Membuat subjek terlihat sangat besar dan kuat, sementara latar belakang menjadi lataran yang minimal.
- Cocok untuk situasi di mana Anda ingin memberikan kesan dramatis dan kuat pada subjek, seperti fotografi makro bunga atau serangga.
Pemilihan sudut pandang ini adalah salah satu alat utama fotografi yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan perasaan, pesan, dan cerita dalam gambar. Terkadang, pemotretan dari beberapa sudut pandang yang berbeda dalam satu sesi dapat menciptakan variasi yang menarik dalam kisah visual yang ingin di sampaikan.