Jika saya menjadi seorang guru topik yang akan diangkat yaitu “Bhineka Tunggal Ika” karena dalam perkembangan sejarah bangsa, keragaman budaya tersebut diikat dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai alat pemersatu bangsa, penerapan Bhinneka Tunggal Ika perlu dilakukan dan ditumbuhkan terus-menerus sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Warga sekolah dan peserta didik juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan keberagaman tersebut baik di lingkungan sekolah maupun kehidupannya sehari-hari. Pada kenyataannya, keberagaman suku dan budaya yang ada seringkali menimbulkan gesekan yang dapat merusak kehidupan sosial masyarakat. Gesekan tersebut apabila dibiarkan akan merusak kehidupan yang harmonis di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, semangat menumbuhkan dan menguatkan keberagaman perlu terus dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Projek ini mengangkat topik Berbeda Itu Menyenangkan dan fokus pada pencapaian dimensi Kebinekaan Global dan Gotong Royong. Topik ini dipilih dengan tujuan agar dapat menumbuhkan semangat toleransi warga sekolah terhadap keberagaman suku dan budaya yang ada. Melalui projek ini, peserta didik diajak melakukan berbagai aktivitas mulai tahap mengamati, mendefinisikan, menggagas, memilih, hingga melakukan refleksi. Untuk mengawali aktivitas projek, fasilitator perlu menyampaikan tujuan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila ini. Perlu juga disampaikan dimensi apa yang akan dicapai melalui projek ini. Selama projek berlangsung, fasilitator melakukan asesmen formatif dan di akhir pelaksanaan projek akan dilakukan asesmen sumatif untuk mendapatkan gambaran terhadap perkembangan dimensi, elemen, dan subelemen yang disasar.
Tentunya topik ini memerlukan media dimana pada aktivitas ini karena peserta didik diajak menyimak video tentang hubungan sosial yang terjadi di suatu wilayah di Indonesia. Fasilitator menyiapkan tautan video, kertas warna, dan benang rami/pita. (Video dapat diganti dengan teks cerita apabila daya dukung tidak memungkinkan. Teks cerita yang disediakan sudah terlampir pada kertas. Alasannya melalui benang masalah fasilitator mengajak peserta didik melakukan aktivitas dimana fasilitator menyampaikan pertanyaan pemantik. Seperti apakah kalian mengenal orang yang berbeda suku bangsa?, Bagaimana perasaan kalian ketika berada dalam kelompok dengan teman yang berbeda suku bangsa? , Apa perlunya kalian belajar tentang budaya teman yang berbeda suku? Kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut pada kertas warna- warni kemudian ditempel pada papan yang disediakan, fasilitator membagikan kertas masalah (sangat menarik jika dapat menyiapkan kertas warna warni/sticky notes/HVS berwarna) pada peserta didik untuk digunakan pada saat menuliskan persepsi mereka setelah mengamati video. (Kertas dapat diganti denganmedia online seperti mentimeter, padlet, jamboard, dll). Peserta didik mengamati video tentang kehidupan sosial antar suku bangsa di satu wilayah Indonesia , membaca teks narasi video yang disediakan, menuliskan persepsinya pada kertas dengan warna yang berbeda tentang apa yang dilihat (kertas merah), didengar (kertas kuning), dan dirasakan (kertas hijau) dari kehidupan sosial antar suku dan agama pada tayangan video tersebut. Bila tidak ada kertas warna warni, fasilitator dapat memotong kertas dengan berbagai bentuk untuk menuliskan tiga persepsi yang berbeda tersebut dan peserta didik menggulung kertas masalah yang bertuliskan persepsi terhadap isi video dan mengikatnya dengan benang rami/pita yang telah disiapkan dan akan digunakan. Hal ini menumbuhkan sikap peserta didik yang memahami berbagai alasan orang lain menampilkan respon tertentu, menerapkan pengetahuan mengenai berbagai reaksi orang lain dan penyebabnya dalam konteks keluarga, sekolah, serta pertemanan dengan sebaya. Oleh karena itu, menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu untuk menentukan tindakan yang tepat agar orang lain menampilkan respon yang diharapkan dengan melakukan tindakan yang tepat agar orang lain merespon sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan.