Diskusi 1

Diskusi 1

Diskusi 1

by RESTI YEKTYASTUTI -
Number of replies: 38

Saat ini sekolah di Indonesia menerapkan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Banyak hal menarik dalam implementasi kurikulum ini, seperti adanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasil (P5). Implementasi Kurikulum Merdeka juga didukung dengan adanya program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak.

Coba posisikan dirimu sebagai guru penggerak di suatu sekolah penggerak yang akan melaksanakan P5.

Pilih salah satu topik dalam P5 lalu jika kamu akan melaksanakannya, apakah kamu membutuhkan media pembelajaran?

Jika iya, media seperti apa yang akan kamu gunakan?
Kamu dapat pula mendeskripsikan mengapa kamu menggunakan media tersebut.

Berikan tanggapanmu dengan reply/balas postingan ini. Kamu juga dapat saling menanggapi antarjawaban yang diberikan temanmu.

 

Tanggapan dapat diberikan hingga Jumat 3 November 2023 pukul 09.00 WIB Rabu 8 November 2023 pukul 20.00 WIB.

In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by UMMI RASYIDA SYAFAWANI -
Topik yang saya ambil yaitu mengenai kewirausahaan dimana peserta didik mengembangkan potensi ekonomi kreatif sebagai peluang yang dibutuhkan masyarakat. Dalam topik ini, saya rasa dapat menggunakan media pembelajaran, dimana siswa dapat menggunakan barang-barang yang sudah tidak dipakai untuk di inovasi kan kembali menjadi barang yang dapat di jual kembali, dan penggunaan video pembelajaran sebagai media pembelajaran juga dapat digunakan, untuk menjadi tahap awal guru memberikan pengetahuan awal kepada siswa, seperti contoh barang-barang yang dihasilkan dari barang yang sudah tidak terpakai, dan juga bagaimana cara pembuatan nya, dari hal itu dapat memancing siswa menemukan ide-ide baru untuk membuat barang yang yang kreatif dari barang-barang yang sudah tidak terpakai.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SHOFIA HANNA NISA -
Apabila saya menjadi guru penggerak saya akan mengambil Topik “Kearifan Lokal” yang mana di dalam P5 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan karakter peserta didik melalui pembelajaran berbasis proyek, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar.

Mengapa mengambil Topik Kearifan Lokal, karena saya ingin mengajak dan menggerakan peserta didik ini agar lebih mengenal budaya-budaya lokal, mencintai karifan lokal dan melestarikannya.

Tentunya pasti membutuhkan Media Pembelajaran dalam proses mengimplemtasikan Kearifan lokal itu sendiri, seperti memperlihatkan gambar-gambar kebudayaan Lokal kemudian Vidio, yang dapat di gunakan untuk Pemahaman peseta didik dalam mengetahui kearifan lokal, dan media display seperti peserta didik di ajak ke musium-musium sejarah budaya yang ada di negara kita. Seperti itu dapat memberika penguatan kepada peserta didik dalam memahami kearifan lokal dan dapat membantu peserta didik memahami dan menghargai keanekaragaman budaya Indonesia serta memperkuat rasa cinta terhadap warisan kebudayaan negara Indonesia.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by YETI INAYAH -
Nanti sebagai guru penggerak di sekolah penggerak yang mau ngadain P5, saya tertarik banget sama topik "Penguatan Karakter dan Etika Berbangsa dan Bernegara". Nah, buat melaksanain topik ini, saya merasa penting banget ada media pembelajaran yang oke. Nah, saya mau pake media pembelajaran berupa video animasi pendek pastinya peserta didik jauh lebih dapat memahami dan tertarik dan pastinya  keren abis dan menyenangkan pastinya. Di video ini, saya juga bakal bikin karakter animasi yang kece dan cerita yang seru buat ngebantu peserta didik ngerti nih nilai-nilai karakter dan etika yang saya harapkan. Saya pilih media ini karena video animasi pendek punya kelebihan buat menarik perhatian peserta didik, soalnya ada unsur visual dan suara yang seru. Animasi juga bisa bantu menggambarkan situasi yang rumit (yang tidak bisa di pecahkan) jadi lebih simpel dan mudah dimengerti sama peserta didik. Dengan campurin cerita yang seru dan pesan moral yang kuat, saya harap video animasi ini bisa bangun kesadaran dan pemahaman peserta didik tentang pentingnya karakter dan etika dalam hidup berbangsa dan bernegara. Nantinya saya bakal upload di platform pembelajaran online sekolah, jadi peserta didik bisa nonton kapan aja dan di mana aja. Biar mereka bisa belajar mandiri dan terus berkembang.Jadi pada intinya, jika saya posisi guru penggerak di sekolah penggerak yang ngadain P5 dengan topik yang saya yaitu "Penguatan Karakter dan Etika Berbangsa dan Bernegara", saya bakal pake video animasi pendek sebagai media pembelajaran. Semoga dengan menerapkan media ini, peserta didik bisa lebih gampang ngerti dan ngerasain nilai-nilai karakter dan etika yang saya harapkan.
In reply to YETI INAYAH

Re: Diskusi 1

by SHOFIA HANNA NISA -
Izin menanggapi, Apakah hanya vidio pendek saja dapat membantu dalam penguatan karakter dan etika berbangsa dan bernegara pada peserta didik? Kemudian bagaimana cara pengimplementasiaan nya, agar peserta didik ini mampu memupuk rasa cinta Tanah air dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari harinya ? Yang mana peserta didik ini masih perlu bibimbingan seorang guru.
Terimakasih
In reply to SHOFIA HANNA NISA

Re: Diskusi 1

by YETI INAYAH -
Jadi gini hanna, selain video pendek yang keren, ada banyak cara lain yang bisa saya coba untuk memperkuat karakter dan etika berbangsa dan bernegara pada peserta didik, nih. Misalnya, saya sebagai guru bisa bikin kegiatan yang melibatkan mereka secara aktif. Gimana caranya tuch ? Nah, saya sebagai guru bisa ngadain diskusi-diskusi seru, permainan peran yang mengasyikkan, atau proyek bersama kelompok yang bikin mereka lebih terlibat. Dalam diskusi, peserta didik bisa berbagi pendapat dan saling menghargai sudut pandang orang lain. Sedangkan permainan peran bisa bantu mereka langsung mempraktikkan nilai-nilai karakter dan etika dalam situasi nyata. Kalau proyek bersama kelompok, bisa bikin mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, untuk memupuk rasa cinta Tanah Air dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, bisa lakukan beberapa hal yang bisa dilakukan menurut saya, pertama siswa itu ajak belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya Indonesia. Dengan memahami sejarah dan budaya, mereka bisa bangun rasa cinta dan kebanggaan terhadap Tanah Air kita. Kedua, saya sebagai guru perlu ajarkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka. Biar lebih melekat, bisa pake contoh-contoh sehari-hari yang bisa mereka terapkan. Terakhir, peserta didik juga perlu diberi kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan terlibat langsung dalam kegiatan kaya gitu, mereka bisa langsung implementasikan nilai-nilai Pancasila. Jadi, bukan cuma video pendek. Saya nantinya sebagai guru bisa coba metode pembelajaran lain yang lebih interaktif kayak diskusi, permainan peran, atau proyek bersama kelompok. Untuk memupuk rasa cinta Tanah Air dan nilai-nilai Pancasila, peserta didik perlu belajar sejarah dan budaya, paham nilai-nilai Pancasila, dan ikut serta dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, begitu hanna.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by HASNA DWI RAHMAWATI -
Jika saya sebagai guru saya akan menerapkan P5 dengan topik "Gaya hidup berkelanjutan" dimana P5 ini bertujuan untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan setelah memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang. Contohnya seperti mengajarkan buang sampah pada tempat nya dan menjaga lingkungan sekitar, karena dengan membuang sampah pada tempatnya dapat menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalisir terjadinya banjir. Nah bagaimana sih cara nya agar siswa dapat mengimplementasikan hal ini? Yaitu dengan menampilkan fidio atau poster tentang kebersihan lingkungan yang pada akhirnya dapat memicu siswa untuk mencoba atau mencontohkan hal tersebut di lingkungan sekitar. Biasanya siswa lebih suka dan lebih cepat paham jika belajar menggunakan media yang banyak bentuk animasi. Solusi untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih yaitu siswa dapat mengandalkannya dari barang yang sudah tidak terpakai, sehingga barang yang tidak terpakai tersebut dapat digunakan dengan baik dan mengurangi barang bekas.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by NATASYA AZZAHRA -
Jika saya menjadi seorang guru topik yang akan diangkat yaitu “Bhineka Tunggal Ika” karena dalam perkembangan sejarah bangsa, keragaman budaya tersebut diikat dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai alat pemersatu bangsa, penerapan Bhinneka Tunggal Ika perlu dilakukan dan ditumbuhkan terus-menerus sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Warga sekolah dan peserta didik juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan keberagaman tersebut baik di lingkungan sekolah maupun kehidupannya sehari-hari. Pada kenyataannya, keberagaman suku dan budaya yang ada seringkali menimbulkan gesekan yang dapat merusak kehidupan sosial masyarakat. Gesekan tersebut apabila dibiarkan akan merusak kehidupan yang harmonis di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, semangat menumbuhkan dan menguatkan keberagaman perlu terus dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Projek ini mengangkat topik Berbeda Itu Menyenangkan dan fokus pada pencapaian dimensi Kebinekaan Global dan Gotong Royong. Topik ini dipilih dengan tujuan agar dapat menumbuhkan semangat toleransi warga sekolah terhadap keberagaman suku dan budaya yang ada. Melalui projek ini, peserta didik diajak melakukan berbagai aktivitas mulai tahap mengamati, mendefinisikan, menggagas, memilih, hingga melakukan refleksi. Untuk mengawali aktivitas projek, fasilitator perlu menyampaikan tujuan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila ini. Perlu juga disampaikan dimensi apa yang akan dicapai melalui projek ini. Selama projek berlangsung, fasilitator melakukan asesmen formatif dan di akhir pelaksanaan projek akan dilakukan asesmen sumatif untuk mendapatkan gambaran terhadap perkembangan dimensi, elemen, dan subelemen yang disasar.
Tentunya topik ini memerlukan media dimana pada aktivitas ini karena peserta didik diajak menyimak video tentang hubungan sosial yang terjadi di suatu wilayah di Indonesia. Fasilitator menyiapkan tautan video, kertas warna, dan benang rami/pita. (Video dapat diganti dengan teks cerita apabila daya dukung tidak memungkinkan. Teks cerita yang disediakan sudah terlampir pada kertas. Alasannya melalui benang masalah fasilitator mengajak peserta didik melakukan aktivitas dimana fasilitator menyampaikan pertanyaan pemantik. Seperti apakah kalian mengenal orang yang berbeda suku bangsa?, Bagaimana perasaan kalian ketika berada dalam kelompok dengan teman yang berbeda suku bangsa? , Apa perlunya kalian belajar tentang budaya teman yang berbeda suku? Kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut pada kertas warna- warni kemudian ditempel pada papan yang disediakan, fasilitator membagikan kertas masalah (sangat menarik jika dapat menyiapkan kertas warna warni/sticky notes/HVS berwarna) pada peserta didik untuk digunakan pada saat menuliskan persepsi mereka setelah mengamati video. (Kertas dapat diganti denganmedia online seperti mentimeter, padlet, jamboard, dll). Peserta didik mengamati video tentang kehidupan sosial antar suku bangsa di satu wilayah Indonesia , membaca teks narasi video yang disediakan, menuliskan persepsinya pada kertas dengan warna yang berbeda tentang apa yang dilihat (kertas merah), didengar (kertas kuning), dan dirasakan (kertas hijau) dari kehidupan sosial antar suku dan agama pada tayangan video tersebut. Bila tidak ada kertas warna warni, fasilitator dapat memotong kertas dengan berbagai bentuk untuk menuliskan tiga persepsi yang berbeda tersebut dan peserta didik menggulung kertas masalah yang bertuliskan persepsi terhadap isi video dan mengikatnya dengan benang rami/pita yang telah disiapkan dan akan digunakan. Hal ini menumbuhkan sikap peserta didik yang memahami berbagai alasan orang lain menampilkan respon tertentu, menerapkan pengetahuan mengenai berbagai reaksi orang lain dan penyebabnya dalam konteks keluarga, sekolah, serta pertemanan dengan sebaya. Oleh karena itu, menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu untuk menentukan tindakan yang tepat agar orang lain menampilkan respon yang diharapkan dengan melakukan tindakan yang tepat agar orang lain merespon sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by LAILA ASHILA -
Topik yang akan saya ambil adalah membuat makanan tradisional dengan tema Kearifan Lokal. Melalui makanan tradisional siswa diperkenalkan dengan budaya asli dari daerah mereka tinggal. Siswa SD bisa diajak membuat makanan menggunakan bahan sederhana dan mudah diperoleh. Misalnya menggunakan bahan dasar singkong. Dari bahan dasar singkong tersebut dibuat beberapa jenis makanan seperti ketimus, combro, misro, sentiling, klefon, dan makalan tradisional lainnya. Selain itu penggunaan bahasa daerah dalam proyek ini bisa menguatkan kecintaan anak terhadap budaya didaerahnya. Akibat globalisasi, makanan khas daerah perlahan mulai ditinggalkan. Masyarakat utamanya anak-anak lebih tertarik pada makanan-makanan siap saji. Mereka lebih banyak mengkonsumsi makanan modern yang sudah bercampur dengan kebudayaan negara lain dibandingkan dengan makanan tradisional khas daerahnya. Anak-anak pun asing dengan jenis makanan khas dari daerahnya sendiri. Oleh karena itu, projek ini disusun untuk mengenalkan kembali kebudayaan asli Indonesia melalui makanan tradisional khas setiap daerah dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal.
Dengan tema yang saya ambil tentunya membutuhkan media pembelajaran sebagai alat untuk memudahkan pembelajaran. Media yang saya gunakan adalah dengan menggunakan vidio, dimana siswa mencari referensi dan observasi menanyakan makanan tradisional di lingkungan masyarakat. kemudian sebagai bahan pengimplementasiannya, siswa ditugaskan untuk membuat makanan dan mempresentasikan sebagai bentuk memperkenalkan makanan tradisional.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by MINA MARLINA -
Saya akan memilih tema Bhinneka Tunggal Ika, dengan topik "Bersatu dalam Ragam Karya Nusantara" , dengan tema ini diharapkan siswa dapat mengenal berbagai budaya di Indonesia dan menghargai perbedaan. Selain itu, siswa diajarkan untuk lebih kritis dan mengenal lebih dalam tentang keberagaman nilai-nilai budaya maupun agama di Indonesia. Dalam topik ini, menurut saya terdapat media pembelajaran yang efektif yaitu bisa dengan Proyek kolaboratif. Proyek kolaboratif bisa menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kerja tim/kelompok untuk menciptakan sesuatu yang mewakili konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Misalnya, siswa dari berbagai daerah maupun latar belakang agama dan budaya dapat bekerja sama untuk membuat pameran seni yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Mereka dapat menciptakan seni visual, karya tulis, atau bahkan pertunjukan seni. Contoh dari karya tulis, siswa dapat meresume keragaman provinsi dengan menuangkan hasil pekerjaannya dikertas Manila secara berkelompok. Tak hanya itu, siswa juga dapat membuat peta konsep keragaman khas daerah yang meliputi pakaian adat, makanan khas daerah, maupun tarian daerah. Dalam media pembelajaran ini, akan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan satu kesatuan walaupun berbeda-beda budaya, ras, suku, dll.

Selain itu menurut saya, media pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk secara aktif berpartisipasi dalam memahami, menghargai, dan merayakan keberagaman. Dari proyek ini mendorong kolaborasi antar siswa, membangun pemahaman yang lebih dalam, dan menghasilkan produk yang dapat dibagi dengan komunitas sekolah.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by DIMAS OCTAVIAN SAPUTRO -
Apabila saya menjadi guru penggerak di suatu sekolah saua akan mengambil topik P5 yang bertema "Kewirausahaan" dalam tema ini saya akan mengajak para siswa/i bagaimana cara belajar dengan cara menyenangkan dan menghasilkan. Dalam tema ini saya akan memanfaatkan barang atau lahan yang ada disekolah tempat saya mengajar.

Misal, disekolah saya ada lahan kosong, dilahan yang kosong itu akan saya jadikan tempat berkebun bagi siswa/i sekolah saya, dimana dikebun ini para siswa/i diajarkan cara berkebun (menanam, merawat, menyemai sayuran dan sebaginya) tanaman di lahan itu akan ditanami jenis-jenis sayuran, seperti: Pakcoy, Kangkung, Bayam, Sawi dan sebagainya.
Jika tanaman tersebut sudah siap untuk panen, mereka akan memanen dan belajar berjualan ke Orang Tua siswa/i dan masyarakat sekitar sekolah. Dengan cara ini siswa di diajak untuk dapat memasarkan prosuk mereka dan melatih rasa percaya diri mereka kepada para Customer atau calon pembeli.

Media pembelajaran yang akan dipakai salah satunya adalah Canva, dalam aplikasi Canva ini saya akan membuat berbagai jenis gambar tanaman yang akan ditanam dan akan di cetak dalam bentuk poster, puzzel, TTS, Tebak Kata. DImana kertas yang sudah di cetak akan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi siwa/i karena tampilannya yang menarik dan juga akan membuat siswa/i mudah mengenal sayuran apa saja yang akan mereka tanam
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by NUR ZAHROUL MAWARDIYAH -
Apabila saya menjadi sorang guru penggerak saya akan mengambil topik “kewirausahaan” seperti market day dengan tema (bersenang-senang dalam berbisnis dan berkarya). Karna dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini pada anak bertujuan untuk mengengembangkan sikap, jiwa dan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang berharga untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Selain itu anak dapat mengembangkan rasa kreatifitas yang dimilikinya, sikap inofasi, dan anak dapat tumbuh menjadi seseorang yang mandiri, cerdas dalam mengelola keuangan dan memiliki jiwa yang tidak pantang menyerah. Dan untuk media pembelajarannya dapat menggunakan aplikasi canva atau video dalam memberikan bahan ajar agar anak dapat mengetahui produk yang baik untuk di perjual belikan, dan materi yang akan diberikan juga dapat beragam dan kreatif dengan fitur aplikasi yang ada didalamnya dengan begitu anak tidak mudah cepat bosan. Dan nantinya saya dapat mengajarkan atau memberikan contoh cara membuat video ataupun label pada kemasan untuk memasarkan produk yang akan di jual nantinya dan video yang mereka buat untuk produk olahan mereka.

Untuk cara penerapannya salah satu contohnya seperti, sekolah membuat acara “market day” secara bergantian (perbedaan waktu) dengan pembagian kelas rendah (1,2 dan 3) dan kelas tinggi (4,5 dan 6) karena dengan begitu ada anak yang akan menjadi produsen/pembuat dan ada anak yang akan menjadi konsumen. Lalu anak diberi kesempatan untuk berkreasi dan berinofasi untuk membuat produknya masing masing misalnya anak membuat makanan, minuman atau kerajinan seni lainnya yang memiliki nilai jual. Dan orang tua dapat membantunya seperti mengawasi dan mensuport dalam hal yang dilakukan anak. Dan orang tua dapat membantu membuat label atau logo untuk menunjang nilai jual bisa menggunakan aplikasi canva atau aplikasi logo lainnya kemudia dicetak dan di tempel pada produk yang akan dijual.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by RAMDANITA RUMATIGA -
saya akan memilih topik "Keragaman Budaya Indonesia" sebagai fokus pembelajaran. Dalam menjalankan tugas ini, saya akan menggunakan media pembelajaran berupa video dokumenter.

Pilihan media ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Pertama, video dokumenter dapat menampilkan gambaran yang jelas dan mendalam tentang keragaman budaya Indonesia. Dalam video tersebut, saya akan menghadirkan berbagai aspek budaya Indonesia, seperti tarian, musik, seni rupa, kebudayaan lokal, dan adat istiadat. Dengan demikian, siswa akan dapat memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia secara lebih nyata.

Kedua, melalui video dokumenter, siswa dapat mengamati dengan seksama dan memperhatikan detail budaya yang ditampilkan. Mereka dapat melihat dengan mata mereka sendiri ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan keunikan budaya yang sulit dipahami hanya melalui teks atau gambar diam. Video dokumenter juga dapat menampilkan kehidupan sehari-hari masyarakat yang menjalankan budaya tersebut, sehingga siswa dapat melihat konteks budaya secara lebih utuh.

Ketiga, video dokumenter juga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa dapat menikmati perjalanan visual dan audio yang menarik dalam mengeksplorasi berbagai aspek budaya Indonesia. Dalam video tersebut, saya juga akan menyertakan narasi yang informatif dan menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan keragaman budaya sebagai salah satu aspek penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Media pembelajaran berupa video dokumenter ini akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara visual dan mendapatkan pengalaman langsung dalam mempelajari keragaman budaya Indonesia. Dengan demikian, diharapkan siswa akan lebih terlibat dan termotivasi dalam pembelajaran, serta dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai budaya Indonesia yang beragam.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by DHIYA ULFAH FATHIN -
Jika saya memilih topik "Gotong Royong dan Kehidupan Berdampingan" dalam P5, maka saya akan memanfaatkan media pembelajaran untuk mendukung dan memperkaya proses pembelajaran. Media pembelajaran akan sangat membantu dalam menjelaskan konsep gotong royong, memvisualisasikan prinsip-prinsipnya dan menggambarkan bagaimana gotong royong dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa media yang akan saya gunakan antara lain: 1.Video pembelajaran, saya akan menggunakan video pendek yang menggambarkan situasi kehidupan sehari-hari yang mencerminkan praktik gotong royong.Video ini akan memungkinkan siswa untuk melihat contoh nyata tentang bagaimana berkolaborasi satu sama lain dalam konteks yang berbeda, seperti di sekolah, keluarga, atau masyarakat.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by NISRINA NURAZIZAH -
Saya memilih tema Bhinneka Tunggal Ika, karena pada tema Bhinneka Tunggal Ika ini, siswa diajak untuk lebih mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Selain itu, tema ini juga mengajarkan siswa untuk lebih kritis dan reflektif dalam menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, serta dampak yang dapat ditimbulkan jika terjadi konflik dan kekerasan. Salah satu contoh atau kegiatan pada bhinneka Tunggal ika ini sebagai guru mengajak kepada siswa/i nya untuk mengadakan pameran yang mungkin menggunakan busana-busana dari berbagai adat, budaya, agama dan lain sebagainya. Karena menurut saya ini dapat membantu siswa/i lainnya mengenal tentang bermacam-macam ragam yang Indonesia miliki dan juga dapat membantu siswa untuk berpikir bahwa saling menghargai dan menghormati keberagaman masyarakat sekitarnya itu sangatlah indah dan berakhlak. Dan tentunya sebagai guru juga sangat penting untuk memiliki media pembelajaran yang sangat kreatif dan mudah dipahami seperti menonton sebuah video edukatif tentang toleransi dan keberagaman. kenapa saya memilih menggunakan video karena dapat membantu untuk memudahkan siswa/i lebih paham dan juga membantu siswa/i untuk mendapatkan gambaran seperti apa dan apa saja adat, budaya, agama dan lain sebagainya, serta bisa terlaksanakannya kegiatan pameran tersebut.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by PUTRI KHOIRUNNISA -
Jika saya sebagai guru penggerak saya akan menerapkan P5 dengan Topik " Bangunlah jiwa dan raganya" di mana P5 ini bertujuan untuk
membangun kesadaran dan keterampilan peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Contohnya : membuat kegiatan anti bullying dan sebagainya untuk menekan kasus perundungan di lingkungan,sehingga siswa mengetahui dampak dari perundungan tersebut itu seperti apa. dengan di adakan kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi kasus perundungan yang terjadi. sehingga menambah pemahaman pada siswa begitu pentingnya memelihara kesehatan fisik, dan mental baik diri maupun orang lain.

Dalam hal ini media yang di gunakan yaitu poster dan video pendek agar mudah di mengerti, dan karena berbentuk video yang bergambar-gambar jadi lebih menarik.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ZAHRA FITRIA -

Apabila saya menjadi guru penggerak saya akan mengambil *kewirausahaan* 

Dimana kita bisa mengembangkan potensi ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam pembelajaran p5 ini kita sebagai penggerak dalam pembelajaran harus mempunyai potensi apa saja yang akan dikembangkan dalam kewirausahaan ini makanan seperti sayurmayur yang segar sudah siswa siswi tanam bisa di jual belikan kembali untuk bisa menghasilkan kewirausahaan itu sendiri dan penggunaan media pembelajaran bisa menggunakan PowerPoint untuk lebih mengetahui tahap awal dalam pelaksanaan pembelajaran ini kita bisa lebih tau cara merawat atau bisa cara menanam sayur mayur yang bagus bagaimana apa dari benih nya kan atau tanah yang harus bagus agar bisa menghasilkan sayur yang lebih bagus dalam hal ini siswa akan lebih tertarik untuk bercocok tanaman sayuran tersebut

In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by REGINA FEBRIANI -
Topik Bhinek tunggal ika
Membutuhan media pembelajaran yaitu presentasi power point yang menggambarkan konsep Bhineka tunggal ika dengan menggunakan gambar, gragik, teks, dan menambahkan audio atau video supaya lebih menarik.
Hal ini bisa membantu peserta didik dengan cara lebih efektif memahami dan mengingat pesan pesan tentang keragaman budaya keberagaman agama, dan persatuan dalam keberagaman. Power point juga dapat membantu dalam penyusunan materi dengan tata letak yang jelas dan terstuktur yaitu menggunakan slide slide yang tidak terlalu banyak tulisan sehingga peserta yang membaca tidak terlalu pusing. Power point dapat mengabungkan tulisan dengan gambar untuk memperkuat pemahaman, misalnya mengutip suatu pernyataan dari seorang tokoh, disitu kita dapat menyertakan gambar pengutip tersebut. Dalam power pont juga dapat mengintegrasikan audio dan video seperti contoh contoh keragaman budaya di indonesua. Selanjutnya power ponit dapat membantu oembicara dalam menyampaikan materi dengan lebih terstuktur dan berfokus pada slid slide yang di buat sebagai panduan. Power point dapat di aksen dengan mudah oleh peserta didik.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SITI INDAH ISA INE ARI -
Topik yang akan saya ambil yaitu gaya hidup berkelanjutan. Dengan topik ini peserta didik dapat memahami dampak aktivitas manusia terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia dan lingkungan sekitar.
Saya mengambil topik ini karena lingkungan tempat tinggal saya banyak sekali orang yang mengumpulkan limbah sampah anorganik menjadi suatu karya, seperti bungkus kopi yang di anyam menjadi karpet. Dengan tema/topik yang saya ambil, saya akan menerapkan pada peserta didik yaitu rasa peduli terhadap lingkungan sekitar dengan cara membuang sampah pada tempatnya atau LISA (lihat sampah ambil) dan memunculkan kreativitas terhadap peserta didik untuk menciptakan suatu karya dari limbah sampah anorganik yang dimana bisa dijadikan suatu wirausaha yang kreatif dan berkelanjutan. Media pembelajaran yang akan saya gunakan yaitu berupa gambar dan video, dengan gambar saya akan menunjukkan suatu karya dari limbah sampajlh yang bisa dihasilkan menjadi sebuah karya yang kreatif, dengan menunjukkan gambar saya ingin peserta didik mempunyai inspirasi untuk menciptakan suatu karya, sedangkan video saya akan menggunakannya untuk mengenalkan lingkungan, kebersihan, mengapa harus membuang sampah dan memilih sampah, serta menunjukkan video cara membuat sebuah karya dari limbah sampah. Dengan menggunakan video saya ingin peserta didik memiliki minat dan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan dan mengolah sampah menjadi sebuah karya.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SITI SELVIA NURAHMA -
Jika saya menjadi guru saya akan mengambil topik "kewirausahaan" karena dimana topik ini bertujuan untuk mengembangman kreatif siswa dan membantu individu yang 'tidak' memiliki jiwa kewirausahaan, dapat membangun rasa percaya diri, mengembangkan kreativitas dan inovasi serta berani mengambil risiko.serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.dan siswa jiga dapat menciptakan barang barang yang bermanfaat dari barang barang yang sudah tidak di pakai seperti dari yang paling mudah yaitu membuat pesawat dari keretas yang sudah di pakai lalu membuat mobil dari kardus,membuat laci dari kardus ,membuat bunga dari bahan baju yang sudah tidak terpakai dan masih banyak lagi
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by AMELIA QIBTIA -
Topik yang akan saya ambil yaitu tentang “BANGUN LAH JIWA DAN RAGA NYA” Yang mana bertujuan agar peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental.

Tentunya untuk melaksanakan modul p5 ini kita membutuhkan media pembelajaran sebagai bentuk alat atau bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai materi pelajaran.

Media yang akan saya gunakan yaitu media video. Dengan media video dapat menarik perhatian siswa, meningkatkan pengetahuan, daya imajinasi, daya pikir kritis dan memicu siswa untuk lebih berpartisipasi serta antusias sehingga siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Mengapa saya memilih menggunakan media video, agar siswa dapat memahami contohnya tindakan bullying itu adalah hal yang tidak dibenarkan dan dalam video tersebut akan diberi animasi- animasi yang unik agar siswa dapat tertarik untuk menontonnya.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by RACHMAH AMALIA -
Jika saya menjadi guru penggerak, saya akan memilih tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik kampanye sederhana terkait isu atau permasalahan lingkungan. Tentunya dalam pelaksanaannya dibutuhkan sebuah media pembelajaran. Misalnya, contoh permasalahan lingkungan yang sering terjadi di sekitar adalah banjir, maka saya akan membuat media pembelajaran berupa poster manual atau digital mengenai cara mencegah banjir sebagai bentuk penyuluhan kepada siswa. Setelah itu, siswa juga dapat membuat poster serupa dan menyebarkan informasi terkait cara mencegah banjir kepada masyarakat.

Saya memilih media pembelajaran poster manual atau digital karena di dalam poster nantinya siswa dapat mengekspresikan cara mencegah banjir itu seperti apa dengan melihat gambar-gambar menarik serta siswa dapat mengembangkan poster tersebut sesuai kreativitas mereka.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by WAFA KHILDA DALILAH -
Jika saya menjdi guru penggerak, saya akan melaksanakan P5 dengan fokus pada kebinekaan tunggal ika, karena akan menggenalkan tentang kebinekaan tunggal ika menjadi lebih pesifik dan jelas agar siswa mampu memahami apa itu kebinekaan tunggal ika. saya akan memanfaatkan berbagai media pembelajaran untuk mengkomunikasikan pesan kebinekaan kepada siswa. Beberapa contoh media yang saya akan gunakan yaitu video dokumenter,  cerita dan dongeng, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau berbudaya, dan terakhir say akan menggunakan seni dan kreativitas.
•Video dokumenter: video dokumenter yang menggambarkan keragaman budaya, agama, dan tradisi di Indonesia. Video ini dapat memperlihatkan keindahan kebinekaan dan menggugah kesadaran siswa tentang pentingnya toleransi.
•Cerita dan dongeng: Menggunakan cerita atau dongeng dari berbagai daerah dan budaya di Indonesia adalah cara yang efektif untuk mengajarkan kebinekaan kepada siswa, membacakan cerita-cerita ini atau meminta siswa untuk membuat dan membagikan cerita mereka sendiri.
•Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau budaya: Mengatur kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau budaya di sekitar sekolah atau daerah dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memahami kebinekaan.
• Seni dan kreativitas: Meminta siswa untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang kebinekaan melalui seni, seperti melukis, membuat kerajinan tangan, atau menulis puisi, bisa menjadi cara yang kuat untuk menyampaikan pesan kebinekaan.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ALIA FEBRIANI -
Jika saya menjadi guru penggerak di suatu sekolah maka topik yang akan saya ambil yaitu "Gaya Hidup Berkelanjutan" dengan contoh projek "Daur ulang sampah" dimana dengan projek ini mendorong siswa untuk berperan aktif dalam mendaur ulang sampah di sekitar sekolah. Siswa belajar tentang sampah yang dapat didaur ulang dan manfaatnya bagi kehidupan berkelanjutan. Sampah daur ulang seperti kertas, botol minuman, dan stik es krim. Sampah ini akan diubah menjadi barang-barang yang dapat didaur ulang, seperti tempat pensil, hiasan lampu, hiasan dinding, pot bunga, rumah kecil, bahkan media pembelajaran. Daur ulang akan menjadikan siswa inovatif dalam membuat proyek dari sampah yang tidak terpakai. Selain itu, siswa juga akan mengenal pengelolaan sampah dan mampu membedakan jenis sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang.

Tentu saja dalam proyek ini sangat membutuhkan media pembelajaran, seperti memperlihatkan video bagaimana cara mendaur ulang sampah kertas, botol minuman dan stik es krim dan sebagainya. Kemudian mereka akan meniru apa yang diperlihatkan dalam video, itu akan memudahkan siswa dalam melaksanakan proyek tersebut. Mungkin dari mendaur ulang sampah tersebut akan menghasilkan Media Pembelajaran yang bermanfaat seperti membuat media pembelajaran berbentuk puzzle dari kardus yang sudah dibuang tetapi masih bisa dimanfaatkan.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SHAKILLA AZZAHRA -
Apabila saya menjadi seorang guru penggerak, tema yang akan saya angkat yaitu berkebinekaan global dan berpikir kritis. Untuk mewujudkannya tentu membutuhkan media pembelajaran, seperti media audio visual yang diterbungkus dalam sebuah video menampilkan visual dan suara terkait kasus-kasus nasional maupun internasional. kasus-kasus tersebut dapat membantu melatih siswa dalam berpikir kritis. Tidak hanya itu, pemilihan tema ini juga diharapkan mampu membawa siswa-siswi Indonesia dapat memiliki nilai kebhinekaan (sebagai bentuk penanaman) agar nilai kebhinekaan tersebut bisa dibawa ke global dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by NISA NUR AZIZAH -
Jika saya menjadi guru penggerak maka saya akan mengambil tema "Kearifan Lokal"

Tema ini diharapkan mampu mencegah lunturnya budaya dan kearifan lokal di tengah masyarakat. Selain itu, tema ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik akan budayanya sendiri. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu:

1. siswa mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan makanannya khas daerah.
2. siswa melakukan observasi ke pedagang atau produsen makanan khas daerah.
3. siswa membuat rancangan pengembangan makanan khas daerah.
4. siswa membuat makanan khas daerah dari hasil observasi yang telah dikembangkan.
6. Siswa memamerkan hasil karya nya di acara festival atau bazzar yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Kegiatan tersebut dimaksudkan agar menumbuhkan rasa cinta siswa akan budaya daerahnya. Selain itu, dengan mencintai budaya daerah di wilayahnya maka dapat menghalau pengaruh buruk budaya barat yang dapat menghilangkan jati diri bangsa seperti pada masa globalisasi sekarang ini. Kearifan lokal keberadaannya sangat dirasakan pada penerapan nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup masyarakat.

Selain menumbuhkan jiwa yang cinta akan budayanya sendiri, kegiatan ini melatih jiwa entrepreneur sejak dini melalui program bazzar yg di adakan.

Media pembelajaran yang digunakan sebagai guru dalam langkah awal yaitu Video dari Channel YouTube tentang pengenalan makanan khas daerah. Selain itu juga bisa menggunakan media Canva sebagai media untuk membuat poster guna untuk mempromosikan hasil karya siswa saat bazzar.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ANISA ANISA -
Jika saya sebagai guru penggerak topik yang akan saya pakai ada ‘kearifan lokal’ karena kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mengembangkan potensi diri para siswa. Khususnya di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan gelar karya P5 ini, kita dapat menyalurkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Sehingga nantinya dapat berguna dimasa yang akan datang, dengan begitu budaya2 yang ada akan tetap terlestarikan dan bahkan bisa berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan juga bisa memperkenalkan kearifan lokal kepada siswa siswa diera sekarang
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ENDANG HANDAYANI -
Jika saya menjadi guru penggerak saya akan mengambil Topik " gaya hidup berkelanjutan" yang mana di dalam p5 ini bertujuan untuk membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan setelah memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang. dan menurut saya dalam topik ini dapat menggunakan media pembelajaran, dimana media nya dapat berupa poster yang bergambar dan bertuliskan buanglah sampah pada tempatnyaa dan dapat juga berupa video pembelajaran yang menarik berupa gambar dan penjelasan dampak dari membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan banjir sehingga video tersebut dapat membuat siswa sadar untuk menjaga lingkungan sekitarnya dengan membuang sampah pada tempatnya dan siswa menyadari bahwa membuang sampah sembarangan dapat membuat lingkungan tercemar dan mengakibatkan banjir, maka dari itu poster dan video pembejaran yang berupa gambar dan penjelasan tentang membuang sampah pada tempatnya dan dampak dari membuang sampah mampu membuat siswa paham dan menyadari pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SALMA YULIANI -
Jika sebagai guru penggerak untuk menjalankan penerapan P5 dalam pembelajaran saya akan mengambil tema "Gaya Hidup Berelanjutan" dengan topik "Hutan sebagai Paru-Paru Dunia". Dengan topik tersebut saya akan menggunakan jenis media by utilization atau media yang sudah tersedia. Pohon-pohon yang sudah ada di sekolah atau tanaman yang tumbuh di sekolah akan menjadi media pembelajaran siswa. Saya menggunakan pohon atau tanaman sebagai media pembelajaran karena pemanasan global semakin parah dan juga agar dapat menyediakan pasokan oksigen untuk keberlangsungan hidup kita di bumi.
Dengan dijadikannya pohon atau tanaman yang tersedia sebagai media pembelajaran, siswa dapat merawat pohon atau tanaman dalam jangka waktu yang panjang dengan prosedur yang sesuai tentunya diberikn arahan oleh guru terlebih dahulu.
Dari pembiasaan merawat tanaman sejak dini, diharapkan siswa mampu memiliki kesadaran bahwa sangat penting untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan seperti merawat tanaman untuk keberlangsungan hidup manusia di bumi pada masa yang akan datang.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ADISA FATYRA -
Sebagai seorang guru penggerak di sekolah yang akan melaksanakan P5 (Penguatan Pendidikan Pemahaman, Pengembangan Keterampilan, Penumbuhan Karakter, Penguasaan Kompetensi, dan Peningkatan Prestasi), saya akan memilih topik "Penguasaan Kompetensi."
Dalam konteks ini, media pembelajaran sangat penting untuk memfasilitasi pemahaman siswa dan meningkatkan penguasaan kompetensi mereka. Saya akan menggunakan media berbasis teknologi, seperti platform pembelajaran daring (e-learning), karena memiliki keunggulan yaitu Media daring dapat menyediakan beragam konten interaktif, termasuk video pembelajaran, simulasi, dan kuis. Ini akan membantu siswa lebih terlibat dan memahami materi dengan cara yang lebih menarik.
Jadi siswa anak SD yang membutuhkan media pembelajaran yang unik dan kreatif Untuk memfasilitasi penumbuhan karakter siswa, saya akan menggunakan media pembelajaran berupa "Proyek Multimedia Interaktif." Proyek ini akan mencakup pembuatan video animasi berdasarkan cerita atau skenario yang menekankan nilai-nilai karakter seperti integritas, kerja sama, kejujuran, dan empati.
Karena proyek multimedia Interaktif ini juga sangat bermanfaat bagi kreativitas anak. Proyek ini akan mendorong siswa untuk menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka dalam menciptakan cerita, karakter, dan animasi. Ini akan membantu mereka menginternalisasi nilai-nilai karakter dengan cara yang menarik dan Siswa dapat bekerja dalam tim untuk membuat video animasi. Ini akan mempromosikan kerja sama, komunikasi, dan respek terhadap pandangan orang lain.
Proyek multimedia interaktif ini akan menciptakan pengalaman belajar yang berkesan dan memungkinkan siswa untuk merasakan nilai-nilai karakter secara langsung melalui kreativitas mereka. Ini akan membantu mencapai tujuan penumbuhan karakter dalam P5
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ENENG MULYANTI -
Jika saya menjadi seorang guru penggerak saya akan mengambil tema "Kewirausahaan" dimana dalam P5 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan karakter peserta didik melalui pembelajaran berbasis proyek, tentunya dalam kewirausahaan ini proyek yang dilakukan dengan menanamkan karakter pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai pancasila.
Kenapa saya mengambil tema kewirausahaan, karena melihat lingkungan sekita bahwasanya banyak sekali sampah-sampah yang bisa di daur ulang tetapi sampah tersebut tidak di manfaatkan,maka dari itu saya akan menggunakan sampah tersebut sebagai bentuk kewirausahaan yang memiliki daya jual, barang yang akan digunakan dari sampah tersebut contohnya pelastik bekas kopi. Dimana pelastik tersebut memiliki keunikan jika kita bisa mengkreativitaskan pelastik kopi tersebut. Dari pelastik tersebut saya akan ajarkan kepada siswa untuk membuat sebuah karya berbentuk tas dari pelastik kopi sehingga membuahkan suatu produk yang bisa di jual sebagai bentuk kewirausahaan. Selain dari kewirausahaan pemanfaatan dari pelastik kopi tersebut sebagai bentuk ramah lingkungan.

Tentunya dalam pembuatan kewirausahaan ini seorang guru harus memiliki media pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan yaitu melalui gambar-gambar, video, dan alat untuk pembuatan produk. Dimana gambar-gambar itu sebagai contoh dari produk yang akan di buat, kemudian video yang digunakan sebagai referensi bagaimana pembuatan suatu produk tersebut, dan alat yang digunakan sebagai bentuk pelaksanaan pembuatan produk kemudian produk tersebut bisa di jual beli kan kepada masyarakat.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SITI INDAH ISA INE ARI -
Nama : Alis Ramdaniati
NIM : H. 2210367
Prodi : PGSD D (Kelas Sore)


Topik yang akan saya ambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Ada beberapa alasan kenapa saya memilih topik ini, yaitu sebagai berikut :
Pertama, siswa adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Jika generasi penerus ini sudah terbiasa melakukan gaya hidup berkelanjutan, masa depan kelestarian lingkungan akan semakin cerah.

Kedua, sebagai bagian dari pelaksanaan SDG’s (Sustainable Development Goals) yang menjadi acuan pembangunan di Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu tujuannya adalah melakukan pencegahan perubahan iklim yang bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan ini.

Ketiga, memupuk kecintaan terhadap lingkungan sekitarnya. Gaya hidup berkelanjutan adalah wujud kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Konsumsi yang dilakukan tidak merusak lingkungan sekitar.

Keempat, agar siswa bijak dalam menggunakan energi yang ada. Gaya hidup berkelanjutan akan mendorong siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan energi. Lebih memilih energi yang terbarukan untuk meminimalisasi energi tak terbarukan.

Kelima, melindungi masa depan. Dengan melakukan gaya hidup berkelanjutan, siswa bisa melindungi masa depannya. Gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan tentu menjamin bahwa di masa depan nanti, masa ada lingkungan bersih dan sehat. Kehidupan siswa di masa depan pun terjamin. Gaya hidup berkelanjutan membuat siswa bisa melindungi lingkungan dan melindungi masa depannya.

Lalu berikut ini ada beberapa Cara yang akan saya lakukan untuk Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan pada Siswa, antara lain sebagai berikut :
1. Bawa Bekal Makanan Sendiri
Mengajak siswa untuk memiliki gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari meminta siswa membawa bekal makanan sendiri. Dengan membawa bekal makanan sendiri, tidak ada sampah yang dihasilkan sebab tidak perlu membeli makanan kemasan.
Selain itu, minta siswa untuk selalu menghabiskan makanan yang dibawa. Ini agar jumlah sampah makanan yang mengasilkan banyak zat karbon tidak menumpuk.

2. Memilah Sampah
Ajak siswa untuk memilah sampah di sekolah. Pihak sekolah dapat menyediakan beragam tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Jenis sampah itu mulai dari sampah organik hingga sampah anorganik. Memilah sampah akan memudahkan proses pengolahan sampah selanjutnya. Jadi, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3. Diet Plastik
Sampah plastik adalah penyumbang sampah terbesar. Ajak siswa melakukan diet plastik sebagai bentuk gaya hidup ramah lingkungan. Caranya mulai dari membawa botol minum hingga tas belanja sendiri.

4. Mengelola Sampah
Gaya hidup berkelanjutan juga bisa dilakukan dengan cara mengolah sampah sendiri. Misalnya sampah orgaik dikelola menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Atau mengelola plastic kemasan menjadi ecobrik, yang bisa digunakan sebagai bahan bagu perabotan ramah lingkungan.

5. Menggunakan Sumber Belajar Digital
Di era digitalisasi seperti ini, sumber belajar semakin mudah diakses. Dorong siswa untuk menggunakan sumber belajar digital. Sebagai contoh, buku elektronik untuk menghemat penggunaan kertas. Pembelajaran yang dilakukan pun jadi lebih ramah lingkungan karena mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan baku kertas. Siswa dapat menjaga hutan tetap ada di masa depan.

6. Menggunakan Barang sampai Habis
Berikan pemahaman pada siswa untuk sellau menggunakan barang-barangnya sampai habis. Tidak beli barang baru, kecuali dibutuhkan. Ini tak hanya menerapkan gaya hidup berkelanjutan saja, tetapi juga mendorong siswa untuk bijak berkonsumsi.

7. Melakukan Kampanye Gaya Hidup Berkelanjutan
Ajak siswa melakukan kampanye hidup berkelanjutan. Sebarkan semangat hidup berkelanjutan di lingkungan sekolah dengan berbagai media yang ada, mulai dari mading (majalah dinding) sekolah, majalah sekolah, hingga media sosial sekolah.

8. Keteladanan
Jangan lupa untuk memberikan teladan. Jika ingin siswa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, tentu guru juga harus menerapkannya. Jadilah guru yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Siswa akan cenderung lebih mudah mengikuti, jika melihat contoh di sekitarnya secara langsung. Jadilah teladan dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

9. Apresiasi
Cara terakhir dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa adalah memberikan apresiasi. Jangan lupa untuk selalu memberi apresiasi terhadap tindakan siswa yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Apresiasi ini akan membuat siswa senang. Siswa juga akan terus bersemangat menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Dan untuk media pembelajarannya saya akan menggunakan video, PPT, buku elektronik dan sumber belajar digital lainnya.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by SITI INDAH ISA INE ARI -
Nama : Tasa Sabrina
NIM : H.2210041

Saya akan memilih tentang
Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi. Mereka dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.

Adapun media pembelajaran yang digunakan yaitu :
1. Buku teks dapat memberikan peserta didik informasi dan penjelasan tentang materi pembelajaran.
2. Gambar dan diagram dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep dalam rekayasa dan teknologi.
3. Video dapat memberikan peserta didik gambaran yang lebih jelas tentang konsep-konsep dalam rekayasa dan teknologi
4. Peralatan praktik dapat membantu peserta didik untuk menerapkan keterampilan rekayasa dan teknologi.
5. Simulasi dapat membantu peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep rekayasa dan teknologi dalam lingkungan yang aman.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by DELFINA CHRISTIE SONDAKH -
Nama  :Delfina Christie Sondakh
Naim   : H.2210169
 
Apabila saya menjadi guru penggerak maka saya akan mengangkat tema "Kewirausahaan", dengan project Wirausaha "Daur Ulang". Dimana nantinya diharapkan dapat membentuk pelajar yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab atas sampah yang ada dilingkungannya, serta mampu merubah nilai sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual.Project Kewirausahaan ini akan dikaitkan dengan masalah sampah yang seperti tidak ada habisnya untuk dibahas. Padahal, jika mdilihat dari sudut pandang lain, sampah bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual yang menguntungkan dengan melakukan daur ulang barang yang sudah tidak terpakai lagi menjadi barang yang memiliki nilai jual.

adapun tahapan yang nantinya akan dilakukan yaitu:
1. langkah ke 1 mengenalkan fenomena sampah serta sebab akibatnya terhadap lingkungan.

2. Dilanjutkan dengan peserta didik melakukan pengumpulan data dan mengeksploari masalah sampah dilingkungan sekolah atau di rumah yang dapat diolah menjadi produk daur ulang.

3. Langkah ketiga adalah langkah aksi dimana pelajar mengumpulkan data dan merancang ide berwirausaha dengan memanfaatkan limbah sampah. Pada langkah ini, pelajar akan membuat produk dari limbah sampah yang di daur ulang, bagaimana strategi penjualannya, survei pasar, dan penjualan produk daur ulang itu sendiri.

Adapun media pembelajaran yang bisa dipakai nantinya dalam project ini yaitu barang bekas itu sendiri, karena barang bekas pun dapat dijadikan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,informasi atau pesan – pesan penting dari guru kepada muridnya, tergantung apakah kita bisa mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik atau tidak.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by ALIS RAMDANIATI -
Nama : Alis Ramdaniati
NIM : H. 2210367
Prodi : PGSD D (Kelas Sore)


Topik yang akan saya ambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
Ada beberapa alasan kenapa saya memilih topik ini, yaitu sebagai berikut :
Pertama, siswa adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Jika generasi penerus ini sudah terbiasa melakukan gaya hidup berkelanjutan, masa depan kelestarian lingkungan akan semakin cerah.

Kedua, sebagai bagian dari pelaksanaan SDG’s (Sustainable Development Goals) yang menjadi acuan pembangunan di Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu tujuannya adalah melakukan pencegahan perubahan iklim yang bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan ini.

Ketiga, memupuk kecintaan terhadap lingkungan sekitarnya. Gaya hidup berkelanjutan adalah wujud kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Konsumsi yang dilakukan tidak merusak lingkungan sekitar.

Keempat, agar siswa bijak dalam menggunakan energi yang ada. Gaya hidup berkelanjutan akan mendorong siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan energi. Lebih memilih energi yang terbarukan untuk meminimalisasi energi tak terbarukan.

Kelima, melindungi masa depan. Dengan melakukan gaya hidup berkelanjutan, siswa bisa melindungi masa depannya. Gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan tentu menjamin bahwa di masa depan nanti, masa ada lingkungan bersih dan sehat. Kehidupan siswa di masa depan pun terjamin. Gaya hidup berkelanjutan membuat siswa bisa melindungi lingkungan dan melindungi masa depannya.

Lalu berikut ini ada beberapa Cara yang akan saya lakukan untuk Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan pada Siswa, antara lain sebagai berikut :
1. Bawa Bekal Makanan Sendiri
Mengajak siswa untuk memiliki gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari meminta siswa membawa bekal makanan sendiri. Dengan membawa bekal makanan sendiri, tidak ada sampah yang dihasilkan sebab tidak perlu membeli makanan kemasan.
Selain itu, minta siswa untuk selalu menghabiskan makanan yang dibawa. Ini agar jumlah sampah makanan yang mengasilkan banyak zat karbon tidak menumpuk.

2. Memilah Sampah
Ajak siswa untuk memilah sampah di sekolah. Pihak sekolah dapat menyediakan beragam tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Jenis sampah itu mulai dari sampah organik hingga sampah anorganik. Memilah sampah akan memudahkan proses pengolahan sampah selanjutnya. Jadi, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3. Diet Plastik
Sampah plastik adalah penyumbang sampah terbesar. Ajak siswa melakukan diet plastik sebagai bentuk gaya hidup ramah lingkungan. Caranya mulai dari membawa botol minum hingga tas belanja sendiri.

4. Mengelola Sampah
Gaya hidup berkelanjutan juga bisa dilakukan dengan cara mengolah sampah sendiri. Misalnya sampah orgaik dikelola menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Atau mengelola plastic kemasan menjadi ecobrik, yang bisa digunakan sebagai bahan bagu perabotan ramah lingkungan.

5. Menggunakan Sumber Belajar Digital
Di era digitalisasi seperti ini, sumber belajar semakin mudah diakses. Dorong siswa untuk menggunakan sumber belajar digital. Sebagai contoh, buku elektronik untuk menghemat penggunaan kertas. Pembelajaran yang dilakukan pun jadi lebih ramah lingkungan karena mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan baku kertas. Siswa dapat menjaga hutan tetap ada di masa depan.

6. Menggunakan Barang sampai Habis
Berikan pemahaman pada siswa untuk sellau menggunakan barang-barangnya sampai habis. Tidak beli barang baru, kecuali dibutuhkan. Ini tak hanya menerapkan gaya hidup berkelanjutan saja, tetapi juga mendorong siswa untuk bijak berkonsumsi.

7. Melakukan Kampanye Gaya Hidup Berkelanjutan
Ajak siswa melakukan kampanye hidup berkelanjutan. Sebarkan semangat hidup berkelanjutan di lingkungan sekolah dengan berbagai media yang ada, mulai dari mading (majalah dinding) sekolah, majalah sekolah, hingga media sosial sekolah.

8. Keteladanan
Jangan lupa untuk memberikan teladan. Jika ingin siswa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, tentu guru juga harus menerapkannya. Jadilah guru yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Siswa akan cenderung lebih mudah mengikuti, jika melihat contoh di sekitarnya secara langsung. Jadilah teladan dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

9. Apresiasi
Cara terakhir dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa adalah memberikan apresiasi. Jangan lupa untuk selalu memberi apresiasi terhadap tindakan siswa yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Apresiasi ini akan membuat siswa senang. Siswa juga akan terus bersemangat menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Dan untuk media pembelajarannya saya akan menggunakan video, PPT, buku elektronik dan sumber belajar digital lainnya.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by TASA SABRINA -
Saya akan memilih tentang
Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi. Mereka dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.

Adapun media pembelajaran yang digunakan yaitu :
1. Buku teks dapat memberikan peserta didik informasi dan penjelasan tentang materi pembelajaran.
2. Gambar dan diagram dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep dalam rekayasa dan teknologi.
3. Video dapat memberikan peserta didik gambaran yang lebih jelas tentang konsep-konsep dalam rekayasa dan teknologi
4. Peralatan praktik dapat membantu peserta didik untuk menerapkan keterampilan rekayasa dan teknologi.
5. Simulasi dapat membantu peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep rekayasa dan teknologi dalam lingkungan yang aman.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by AZDKYA NUR RAHMA YANTI -
Topik yang saya ambil yaitu mengenai Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Untuk tema ini, penerapan di SD bukan berbentuk projek tapi lebih berfokus pada ekosistem satuan pendidikan yang mendukung kesejahteraan (wellbeing) anak.

Untuk pelaksanaanya dalam sekolah siswa diwajibkan mencuci tangan sesudah dan sebelum makan,tidak jajan pada istirahat melaikan snake time dimana anak membawa bekal dan makanan yang dibawa yaitu healthy food, sikat gigi setelah snake time.
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by DANIS ANINDITA PUTRI -
Apabila saya menjadi guru penggerak disekolah penggerak saya akan melaksanakan P5 dan saya akan memilih topik "penggunaan energi terbarukan" sebagai bahan pembelajaran.

Dan saya akan membantu siswa memahami konsep energi terbarukan dengan lebih baik.

Yang saya gunakan adalah presentasi multimedia interaktif. Alasannya menggunakan media

1. Visualisasi

2.interaktif

3. Varian informasi

4. Relevansi

Cara penerapan nya

1. Memilih konten

2. Interaktivitas

3. Menggunakan Alat

4. Ruangan Kelas

5. Evaluasi
In reply to RESTI YEKTYASTUTI

Re: Diskusi 1

by DITA AMELIA -
Tentunya guru tidak bisa lepas dari media. Topik yang akan saya pilih "beragam budaya Indonesia". Media yang akan saya gunakan seperti media video. Lebih mudah untuk dijelaskan dan diterapkan karena menyesuaikan materi yang disampaikan seperti contohnya pada pembelajaran kewarganegaraan menggunakan video yang menjelaskan tentang keberagamaan Indonesia seperti macam-macam budaya, ras, suku bangsa dan lain sebagainya dengan semenarik mungkin sehingga meningkatkan rasa cinta terhadap negara dan pengetahuan peserta didik terhadap keberagaman juga meningkat yang nantinya pada akhir video/pembelajaran akan dilanjutkan dengan metode tanya jawab seputar materi yang sudah diberikan dalam video.