Forum Diskusi 1: Pemetaan Sosial

Pendekatan Pemetaan Sosial

Pendekatan Pemetaan Sosial

by ADINDA PUTRI RAHAYU -
Number of replies: 2

Metode dan teknik pemetaan sosial meliputi survey formal, pemantauan cepat (rapid appraisal) dan metode partisipatoris (participatory method). Dalam wacana penelitian sosial, metode survey formal termasuk dalam pendekatan penelitian makro-kuantitatif, sedangkan metode pemantauan cepat dan partisipatoris termasuk dalam penelitian mikro-kualitatif (Suharto, 1997).

  1. Survey Formal, dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dapat dibandingkan mengenai sejumlah orang yang relatif banyak pada kelompok tertentu. Beberapa metode survey formal antara lain: survey rumah-tangga beragam topik (multi-topic householder), kuesioner indikator kesejahteraan inti (core welfare indicatos questionnaire), survey kepuasan klien (client satisfaction survey), kartu laporan penduduk (citizen report card), dan laporan statistik.
  2. Pemantauan Cepat, merupakan cara untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainnya mengenai kondisi geografis dan sosial-ekonomi. Metode pengumpulan cepat meliputi: wawancara informant kunci (key information interview), diskusi kelompok fokus (focus group discussion), wawancara kelompok masyarakat (community group interview), pengamatan langsung (direct observation), dan survey kecil (mini-survey).
  3. Metode Partisipatoris, merupakan pengumpulan data yang melibatkan kerjasama aktif antara pengumpul data dan responden. Pertanyaan disusun berdasarkan garis besar dan topik pertanyaan dapat muncul dan berkembang berdasarkan proses tanya-jawab dengan responden. Beberapa teknik pengumpulan data partisipatoris antara lain: penelitian dan aksi partisipatoris (participatory research and action), stakeholder analysis, beneficiary assessment, serta monitoring dan evaluasi partisipatoris (participatory monitoring and evaluation).
In reply to ADINDA PUTRI RAHAYU

Re: Pendekatan Pemetaan Sosial

by ANWAR SANUSI -
PM 130501
Anwar Sanusi
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Sebelumnya saya mau memberikan pengertian pendekatan pemetaan sosial menurut ahli. Suharto (2005) mengatakan pemetaan sosial adalah sebuah pendekatan yang dipengaruhi ilmu sosial dan geografi, yang hasil akhirnya berupa suatu peta spasial/wilayah yang menggambarkan secara fokus karakteristik dan masalah sosial, seperti jumlah dan lokasi orang miskin, rumah kumuh, rawan bencana dll yang ditandai dengan warna tertentu sesuai tingkatan pemusatannya. Dari pengertian yang dikemukakan Suharto tersebut, pada dasarnya pemetaan sosial yaitu mengumpulkan informasi sosial di masyarakat untuk digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dan pengembangan sosial dalam lingkup wilayah yang akan dipetakan.

Sebagai mahasiswa pekerja sosial, saya sangat mendukung penggunaan teknik pemetaan masalah sosial ini, karena dengan pemetaan, kita dapat memahami masyarakat dalam lingkungannya, kemudian terkait perubahan yang akan dilakukan kita menjadi tahu sejarah dan analisis penyebab masalah di masyarakat, serta karena kita harus paham bahwa masyarakat selalu berubah sehingga dengan adanya pemetaan yang terus dilakukan maka semakin tepat pula hasil pemetaan yang kita peroleh.
In reply to ADINDA PUTRI RAHAYU

Re: Pendekatan Pemetaan Sosial

by GUSTI AYU MADE DWI SAWITRI -
PM170901
Gusti Ayu Made Dwi Sawitri
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Pemetaan Sosial adalah satu kegiatan yang dilakukan untuk menemukenali kondisi sosial budaya masyarakat lokal atau disebut juga sebagai kegiatan orientasi social. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses Sosialisasi Awal, dilakukan setelah dan atau bersamaan dengan kegiatan Kunjungan Informal ke kelompok-kelompok strategis di tingkat desa/kelurahan (lobby kelompok strategis). Kondisi sosial budaya dan social ekonomi yang perlu ditemukenali dan atau perlu diorientasi adalah mencakup beberapa kondisi sebagai berikut : Nilai-nilai apakah
yang dianut oleh masyarakat secara dominan yang mampu menggerakkan masyarakat; Kekuatan-kekuatan sosial apakah yang mampu mendatangkan perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari dalam diri mereka sendiri; Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya dalam menyikapi intervensi social; Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di tengah masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka pembelajaran; Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang digunakan dan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan pembelajaran; Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan social; dan Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
masyarakat.