Contoh penerapan konsep fisika materi getaran, gelombang dan bunyi pada seni tari tradisional dongkrek:
1. Gong
Konsep fisika yang terdapat dalam gong, yaitu alat musik ini memiliki frekuensi 20–20.000hz yang disebut dengan gelombang audiosonik dan memiliki daya bunyi terbesar pada alat musik dongkrek karena terbuat dari besi kuningan dan memiliki luas permukaan yang lebar (±55cm) dan bagian belakang yang terbuka sehingga akan menghasilkan bunyi yang keras ketidka di pukul menggunakan pencu.
2. Bedug
Konsep fisika yang terkandung dalam bedug, yaitu alat musik ini terbuat dari kulit hewan dan kedua sisinya tertutup, ketika dipukul bunyi akan memantul pada sisi yang lain dan melalui proses peredaman sehingga bunyi yang akan dihasilkan akan terdengar lebih halus
3. Korek
Berdasarkan konsep fisik, alat musik ini terbuat dari kayu yang menghasilkan bunyi karena adanya gesekan ketika papan diputar pada tongkat yang bergerigi, sehingga semakin cepat perputaran maka bunyi yang dihasilkan akan semakin nyaring
4. Kenong
Konsep fisika yang terkandung dalam alat musik kenong, yaitu alat musik inii terbuat dari logam besi yang ketika dipukul akan menghasilkan getaran dan terjadi pemantulan bunyi dibagian bawah yang berongga sehingga bunyi dapat merambat dan memantul dari logam ke udara.
5. Kentongan
Konsep fisika yang terdapat pada alat musik kentongan, yaitu kentongan terbuat dari bambu yang di bagian tengahnya di beri lubang vertikal, dengan maksud ketika kentongan di pukul akan menghasilkan getaran dan terjadi pemantulan bunyi yang akan merambat dan memantul dari dinding kentongan ke udara melalui lubang tersebut sehingga bunyi yang di hasilkan dapat didengar dengan jelas dan keras