Bagaimana cara kita melakukan interaksi dengan orang yang gangguan pendengaran sedangkan orang tersebut ternyata tidak pernah belajar bahasa isyarat, terimakasih
kalo dari pandangan saya sendiri, kita manfaatkan teknologi, seperti mengetikkan di hp atau media elektronik yang lain
O iya benar dengan bantuan elektronik, namun apabila dalam suatu case orang tersebut buta huruf apakah ada cara berinteraksi lainnya?
Kalau menurut saya yang perlu diperhatikan ada beberap aspek menggunakan pertanyaan yang terbuka,mendengarjan lawan bicara ,hati hati saat bercanda, membuka diridan tahu akan membuka percakapan dan kapan mulai menutup.
Interesting, saya pernah berkomunikasi dengan orang tuli/tunarungu. Kondisinya selain beliau yang tidak bisa berbahasa isyarat saya pun demikian. Maka yang saya lakukan adalah :
1. Berbicara dengan gerakan mulut yang jelas tapi tidak berlebihan agar tetap sopan dan tidak menyinggung.
2. Berbicara perlahan-lahan
3. Berbicara menggunakan gerakan isyarat ringan dan ekspresi
4. Berkominikasi melalui tulisan
Di PPT 1 Modul 1 juga ada disinggung :
1. Bicara berhadapan
2. Bicara dengan jelas dan jangan terlalu cepat
3. Belajar bahasa isyarat
4. Gunakan komunikasi tertulis
CMIIW
1. Berbicara dengan gerakan mulut yang jelas tapi tidak berlebihan agar tetap sopan dan tidak menyinggung.
2. Berbicara perlahan-lahan
3. Berbicara menggunakan gerakan isyarat ringan dan ekspresi
4. Berkominikasi melalui tulisan
Di PPT 1 Modul 1 juga ada disinggung :
1. Bicara berhadapan
2. Bicara dengan jelas dan jangan terlalu cepat
3. Belajar bahasa isyarat
4. Gunakan komunikasi tertulis
CMIIW
Izin menjawab.
Setahu saya bahasa ibu atau bahasa utama teman tuli adalah bahasa isyarat, bukan bahasa Indonesia sekalipun teman tuli adalah orang Indonesia. Jadi kemungkinan kecil bahwa teman tuli tidak bisa bahasa isyarat. Namun terdapat pula kasus orang yang memiliki gangguan pendengaran sebab faktor usia dan faktor kecelakaan. Pada kasus-kasus tersebut dapat diberikan pertolongan berupa alat bantu dengar. Dengan tambahan diberikan pengetahuan pula tentang bahasa isyarat, agar dapat dijadikan alat komunikasi yang paten. Dan untuk memudahkan kita melakukan interaksi dengan mereka, kita juga dapat belajar bahasa isyarat dasar dengan gerak mulut. Sekian, terima kasih
Setahu saya bahasa ibu atau bahasa utama teman tuli adalah bahasa isyarat, bukan bahasa Indonesia sekalipun teman tuli adalah orang Indonesia. Jadi kemungkinan kecil bahwa teman tuli tidak bisa bahasa isyarat. Namun terdapat pula kasus orang yang memiliki gangguan pendengaran sebab faktor usia dan faktor kecelakaan. Pada kasus-kasus tersebut dapat diberikan pertolongan berupa alat bantu dengar. Dengan tambahan diberikan pengetahuan pula tentang bahasa isyarat, agar dapat dijadikan alat komunikasi yang paten. Dan untuk memudahkan kita melakukan interaksi dengan mereka, kita juga dapat belajar bahasa isyarat dasar dengan gerak mulut. Sekian, terima kasih
Menurut saya, ada beberapa teknik lain dalam melakukan komunikasi dengan saudara kita yang Tuna Runggu namun belum memiliki kemampuan bahasa isyarat.
1. Berkomunikasi dengan gerakan bibir yang bisa ditangkap oleh beliau (tidak terlalu pelan, namun tidak terlalu cepat)
2. Memakai simbol dan menunjuk sesuatu yang merujuk pada hal yang dimaksud
3. Menuliskan hal yang ingin maksud
1. Berkomunikasi dengan gerakan bibir yang bisa ditangkap oleh beliau (tidak terlalu pelan, namun tidak terlalu cepat)
2. Memakai simbol dan menunjuk sesuatu yang merujuk pada hal yang dimaksud
3. Menuliskan hal yang ingin maksud
Tri Melinda Dinar Maharena/PM191609/Universitas Jember
Sepamahamanku gini kak, ini dari pemikiran aku sendiri dan mengambil kesimpulan dari artikel.
1. Santai, dan perlakukan seperti percakapan lainnya
Masalah umum yang dimiliki orang ketika berbicara dengan orang tuli adalah memberi kompensasi yang berlebihan. Daripada berbicara dengan jelas, mereka hanya akan berbicara dengan keras. Mereka mungkin mendapatkan ide yang salah tentang membaca bibir dan membuat pengucapan yang benar-benar berlebihan, yang sebenarnya membuat bibir lebih sulit untuk dibaca. Mereka mungkin mencoba menghindari kata-kata yang rumit dan benar-benar membodohi ucapan mereka, yang bisa jadi merendahkan. Santai saja dan perlakukan seperti percakapan lainnya. Bicaralah seperti biasa dan hindari bergumam atau menutup mulut Anda. Sebagian besar komunikasi dalam ekspresi dan bahasa tubuh, jadi jangan ragu untuk menggunakan contoh alami ini untuk membantu menyampaikan maksud Anda dengan lebih baik.
2. Pelajari bagaimana mereka lebih suka berkomunikasi
Setiap orang berbeda dan memiliki preferensi dan selera mereka sendiri dalam cara mereka berkomunikasi dengan orang lain. Sebelum terlibat dalam percakapan, pelajari bagaimana mereka suka berbicara dengan orang lain. Apakah mereka menandatangani? Bisakah mereka membaca bibir? Apakah mereka bisa mendengar, hanya saja tidak baik? Sesuaikan percakapan dengan mereka dan biarkan mereka menentukan kecepatannya. Hindari penggunaan jargon, slang atau singkatan juga. Cobalah untuk menjaga hal-hal sederhana dan to the point.
3. Selalu berbicara tatap muka
Di antara orang-orang tuli dan sulit mendengar, hal paling kasar yang dapat dilakukan seseorang terhadap mereka adalah memalingkan muka. Ini kasar secara umum, tetapi terutama dalam keadaan ini. Ini karena banyak orang mati akan mengandalkan membaca bibir untuk memahami apa yang dikatakan kepada mereka. Dengan memalingkan muka, pada dasarnya Anda mempersulit mereka untuk berpartisipasi dalam percakapan. Jadi selalu pastikan Anda menghadap orang yang Anda ajak bicara dan cobalah untuk tidak terlalu banyak bergerak. Demikian juga, hindari melakukan sesuatu yang dapat mengaburkan wajah Anda, apakah itu menutupi mulut Anda atau mengenakan jenis pakaian tertentu.
4. Jaga agar percakapan tetap teratur dan koheren
Sebelum Anda mulai berbicara, jelaskan topik pembicaraannya. Ini membantu orang lain menebak apa yang Anda katakan dan memungkinkan mereka untuk mengikuti dengan lebih lancar. Jika ada lebih dari satu orang dalam percakapan, penting juga bahwa setiap orang bergiliran saat berbicara. Saat berbicara, periksa sesekali bahwa setiap orang dapat mengikuti percakapan.
5. Gunakan gerak tubuh dan bahasa tubuh
Sebagian besar komunikasi dilakukan melalui bahasa tubuh. Hal ini sangat penting ketika berkomunikasi dengan tunarungu dan orang yang mengalami gangguan pendengaran. Manfaatkan gerakan tangan, bahasa tubuh, dan ekspresi secara bebas. Dapat berkisar dari hal-hal yang sangat sederhana seperti menunjuk atau menyentuh hal-hal yang sedang Anda bicarakan, hingga miming dan gestur yang lebih rumit. Setelah beberapa saat, itu akan mulai menjadi lebih alami, dan Anda akan merasa lebih mudah untuk secara spontan menggunakan tubuh Anda sebagai media komunikasi. Ini akan membantu menyampaikan maksud Anda dengan lebih jelas, bahkan jika orang lain tidak mengerti persis apa yang Anda coba katakan dengan lantang. Jika orang yang Anda ajak bicara tampaknya tidak mengerti apa yang Anda coba lihat, ulangi lagi dengan cara yang berbeda. Juga tidak ada salahnya untuk menuliskannya juga.
Sepamahamanku gini kak, ini dari pemikiran aku sendiri dan mengambil kesimpulan dari artikel.
1. Santai, dan perlakukan seperti percakapan lainnya
Masalah umum yang dimiliki orang ketika berbicara dengan orang tuli adalah memberi kompensasi yang berlebihan. Daripada berbicara dengan jelas, mereka hanya akan berbicara dengan keras. Mereka mungkin mendapatkan ide yang salah tentang membaca bibir dan membuat pengucapan yang benar-benar berlebihan, yang sebenarnya membuat bibir lebih sulit untuk dibaca. Mereka mungkin mencoba menghindari kata-kata yang rumit dan benar-benar membodohi ucapan mereka, yang bisa jadi merendahkan. Santai saja dan perlakukan seperti percakapan lainnya. Bicaralah seperti biasa dan hindari bergumam atau menutup mulut Anda. Sebagian besar komunikasi dalam ekspresi dan bahasa tubuh, jadi jangan ragu untuk menggunakan contoh alami ini untuk membantu menyampaikan maksud Anda dengan lebih baik.
2. Pelajari bagaimana mereka lebih suka berkomunikasi
Setiap orang berbeda dan memiliki preferensi dan selera mereka sendiri dalam cara mereka berkomunikasi dengan orang lain. Sebelum terlibat dalam percakapan, pelajari bagaimana mereka suka berbicara dengan orang lain. Apakah mereka menandatangani? Bisakah mereka membaca bibir? Apakah mereka bisa mendengar, hanya saja tidak baik? Sesuaikan percakapan dengan mereka dan biarkan mereka menentukan kecepatannya. Hindari penggunaan jargon, slang atau singkatan juga. Cobalah untuk menjaga hal-hal sederhana dan to the point.
3. Selalu berbicara tatap muka
Di antara orang-orang tuli dan sulit mendengar, hal paling kasar yang dapat dilakukan seseorang terhadap mereka adalah memalingkan muka. Ini kasar secara umum, tetapi terutama dalam keadaan ini. Ini karena banyak orang mati akan mengandalkan membaca bibir untuk memahami apa yang dikatakan kepada mereka. Dengan memalingkan muka, pada dasarnya Anda mempersulit mereka untuk berpartisipasi dalam percakapan. Jadi selalu pastikan Anda menghadap orang yang Anda ajak bicara dan cobalah untuk tidak terlalu banyak bergerak. Demikian juga, hindari melakukan sesuatu yang dapat mengaburkan wajah Anda, apakah itu menutupi mulut Anda atau mengenakan jenis pakaian tertentu.
4. Jaga agar percakapan tetap teratur dan koheren
Sebelum Anda mulai berbicara, jelaskan topik pembicaraannya. Ini membantu orang lain menebak apa yang Anda katakan dan memungkinkan mereka untuk mengikuti dengan lebih lancar. Jika ada lebih dari satu orang dalam percakapan, penting juga bahwa setiap orang bergiliran saat berbicara. Saat berbicara, periksa sesekali bahwa setiap orang dapat mengikuti percakapan.
5. Gunakan gerak tubuh dan bahasa tubuh
Sebagian besar komunikasi dilakukan melalui bahasa tubuh. Hal ini sangat penting ketika berkomunikasi dengan tunarungu dan orang yang mengalami gangguan pendengaran. Manfaatkan gerakan tangan, bahasa tubuh, dan ekspresi secara bebas. Dapat berkisar dari hal-hal yang sangat sederhana seperti menunjuk atau menyentuh hal-hal yang sedang Anda bicarakan, hingga miming dan gestur yang lebih rumit. Setelah beberapa saat, itu akan mulai menjadi lebih alami, dan Anda akan merasa lebih mudah untuk secara spontan menggunakan tubuh Anda sebagai media komunikasi. Ini akan membantu menyampaikan maksud Anda dengan lebih jelas, bahkan jika orang lain tidak mengerti persis apa yang Anda coba katakan dengan lantang. Jika orang yang Anda ajak bicara tampaknya tidak mengerti apa yang Anda coba lihat, ulangi lagi dengan cara yang berbeda. Juga tidak ada salahnya untuk menuliskannya juga.
Izin menjawab kalau menurut saya kita bisa menggunakan media gambar atau video agar orang tersebut mengerti apa yang kita jelaskan
Izin menjawab ka, menurut saya orang yang memiliki gangguan pendengaran tetapi tidak pernah belajar bahasa isyarat sama sekali itu sangat kecil kemungkinannya apalagi jika orang tersebut memiliki gangguan pendengaran sejak lahir hingga ia dewasa, karena manusia memiliki naluri ketika mereka tidak bisa berbicara dengan baik mereka pasti akan menunjukannya dengan gerakan gerakan yang mereka ketahui, dari sanalah tugas kita untuk memahami mereka yang memiliki gangguan pendengaran kita harus belajar untuk memahami setiap gerakan yang mereka lakukan agar dapat berinteraksi dengan baik, dan interaksi tidak sebatas komunikasi yang disampaikan oleh mulut dan didengarkan oleh telinga, melainkan setiap gerakan yang kita tunjukan kepada orang lain juga sudah menjadi interaksi antara kita dengan orang lain. terima kasih kembali
komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara verbal
Jadi gini kita menggunakan banyak teknologi yang ada salah satunya menuliskan di menu pesan ataupun menu note yang ada, selain itu kita bisa menggerakan beberapa gerakan yang masih umum