Pendidikan Abad 21, sebagaimana diatur oleh Permendikbud No. 26 Tahun 2016, menegaskan transformasi mendalam dalam proses pembelajaran. Siswa tidak lagi hanya menjadi penerima informasi, melainkan aktor utama dalam pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan kontekstual. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan Abad ke-21 seperti berpikir kritis, komunikasi, dan literasi digital, guru diharapkan menggunakan pendekatan inovatif dan teknologi untuk membantu siswa mengatasi masalah dunia nyata. Diversitas diakui sebagai kekayaan, mendukung pendidikan inklusif dan literasi multibudaya. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi prinsip utama, dan penilaian formatif memberikan umpan balik berkelanjutan untuk membimbing perkembangan siswa. Dengan demikian, pendidikan Abad 21 bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, melainkan membentuk individu yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan kompleks dalam masyarakat global yang terus berkembang.