Forum DIskusi (Bahasan Materi Pert 11)

Pertanyaan

Pertanyaan

by MARCEL MARCEL -
Number of replies: 14

Bagaimana jika visualisasi data menunjukkan bahwa obat inovatif baru memiliki efikasi yang tinggi, namun harganya membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi? Jelaskan jawaban anda.

In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by FELICIANA NATALI -
Menurut pendapat saya, Dalam situasi ini biasanya terdapat tantangannya yaitu menemukan keseimbangan antara efikasi obat dan aksesibilitas harganya. Mungkin diperlukan strategi pricing yang inovatif, seperti skema diskon atau program bantuan biaya, serta negosiasi dengan pihak produsen untuk memastikan obat tersebut tetap terjangkau bagi yang membutuhkannya. Upaya kolaboratif antara pemerintah, industri farmasi, dan lembaga kesehatan dapat membantu mengatasi masalah aksesibilitas sambil mendukung inovasi dalam pengembangan obat.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by GABRIELLE ONASSIS -
Saat visualisasi data menunjukkan bahwa obat inovatif baru memiliki efikasi tinggi tetapi harga yang tinggi membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi, situasi ini menimbulkan dilema etis dan praktis yang kompleks. Di satu sisi, penting untuk memastikan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas bagi semua orang. Di sisi lain, inovasi obat tersebut juga memerlukan investasi besar dalam riset dan pengembangan. Solusi yang dapat dipertimbangkan adalah mencari keseimbangan antara mengakses obat-obatan penting dengan harga yang lebih terjangkau sambil tetap mendorong inovasi dan pengembangan obat. Ini mungkin melalui negosiasi harga, dukungan pemerintah, atau model bisnis yang memungkinkan akses yang lebih baik sambil mendorong kemajuan dalam bidang kesehatan.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by FERNANDO JUSTIN HERMAN -
Menurut saya, keputusan utama adalah di pihak perusahaan yang ingin melakukan positioning brand mereka seperti apa. Kalau ingin memberikan positioning sebagai produk yang berkualitas tinggi dan premium, maka hal itu hajar apabila harga dari oba tersebut kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi. Seperti yang kita juga tau bahwa ada istilah "Ada Harga, Ada Kualitas". Tetapi, apabila positioningnya berbeda, maka perusahaan harus memikirkan pendekatan apa yang bisa dilakukan guna mengurangi harga jual dari obat tersebut. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan Pemerintah atau melakukan negosiasi harga kepada supplier.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by FEDERIX MARIO DARMALI -
menurut saya, Dilema antara efikasi obat inovatif yang tinggi dan harga yang tinggi yang membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi menciptakan tantangan etis dan praktis. Beberapa pertimbangan dan strategi yang dapat dipertimbangkan dalam menanggapi situasi ini melibatkan:

Negosiasi Harga dan Akses:

Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga asuransi, dan produsen obat, untuk mendiskusikan dan bernegosiasi harga yang lebih terjangkau atau skema akses yang lebih luas untuk memastikan obat dapat diakses oleh sebanyak mungkin pasien.
Program Bantuan dan Subsidi:

Menerapkan program bantuan atau subsidi untuk pasien yang memerlukan, serta mencari dukungan pemerintah atau lembaga nirlaba untuk menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan.
Kemitraan dengan Organisasi Nirlaba:

Bekerjasama dengan organisasi nirlaba atau lembaga amal yang berfokus pada akses kesehatan dan memastikan bahwa obat inovatif ini dapat diakses oleh mereka yang memerlukan, terutama di negara-negara dengan keterbatasan ekonomi.
Transparansi Harga:

Meningkatkan transparansi dalam penetapan harga obat dan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan harga tinggi. Ini dapat membantu menciptakan pemahaman di kalangan publik dan pihak berkepentingan tentang alasan di balik harga obat.
Pengembalian Investasi:

Memahami bahwa penelitian dan pengembangan obat memerlukan investasi yang besar, dan mengevaluasi apakah ada opsi lain untuk mencapai pengembalian investasi yang wajar tanpa membuat obat menjadi tidak terjangkau.
Inovasi dalam Model Bisnis:

Mengeksplorasi model bisnis yang inovatif, seperti berbagi risiko atau pembayaran berdasarkan hasil terapi, untuk menciptakan insentif bagi perusahaan farmasi untuk menghasilkan obat yang terjangkau.
Peningkatan Akses pada Tahap Pasca-Pasar:

Menentukan langkah-langkah yang dapat diambil setelah peluncuran obat ke pasar, seperti penurunan harga pada tahap pasca-pasar atau peningkatan akses melalui lisensi generik untuk menciptakan persaingan dan menurunkan harga.
Edukasi dan Kesadaran:

Meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang obat inovatif dan manfaatnya, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang tantangan dalam menciptakan obat tersebut.
Komitmen terhadap Kesehatan Global:

Membuat komitmen terhadap kesehatan global dan memberikan dukungan kepada negara-negara yang memerlukan akses terjangkau terhadap obat-inovatif tersebut.
Keputusan dan langkah-langkah yang diambil harus mencerminkan keseimbangan antara memastikan keberlanjutan bisnis farmasi, meningkatkan akses obat bagi pasien, dan memahami kewajiban etis untuk menyediakan perawatan kesehatan yang terjangkau secara global. Ini dapat melibatkan kerjasama antara pemerintah, industri farmasi, organisasi nirlaba, dan pemangku kepentingan lainnya.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by MELVERNARDO MELVERNARDO -
Dalam situasi di mana visualisasi data menunjukkan bahwa obat inovatif baru memiliki efikasi yang tinggi, namun harganya membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi, muncul dilema etis dan kebijakan kesehatan yang kompleks. Walaupun obat yang inovatif dapat memberikan manfaat signifikan dalam perawatan penyakit, harga yang tinggi dapat menciptakan ketidaksetaraan akses terhadap perawatan kesehatan. Untuk menanggapi tantangan ini, perlu pertimbangan kebijakan yang cermat, seperti negosiasi harga, subsidi, atau pengembangan program akses yang memastikan distribusi obat yang lebih adil. Selain itu, industri farmasi dapat mendorong inovasi berkelanjutan sambil mempertimbangkan keadilan dan aksesibilitas. Pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan lembaga kesehatan perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang menyeluruh dan memastikan bahwa terobosan medis dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat secara menyeluruh, tanpa meninggalkan kelompok yang kurang mampu.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by CARLOS CARLOS -
Dari segi efikasi, obat inovatif tersebut mungkin memiliki manfaat signifikan dalam penyembuhan atau pengelolaan suatu penyakit, yang dapat dilihat dari data klinis yang menunjukkan hasil positif. Namun, ketika harga obat tersebut membuatnya tidak terjangkau bagi sebagian besar populasi, terjadi pertanyaan etika tentang akses kesehatan yang adil.

Menurut saya, diperlukan keseimbangan antara inovasi dalam pengembangan obat dan aksesibilitas. Diperlukan pertimbangan kebijakan yang memastikan bahwa inovasi kesehatan dapat bermanfaat secara luas tanpa meninggalkan sebagian besar populasi yang membutuhkan. Mungkin perlu dicari solusi yang mencakup regulasi harga, dukungan pemerintah, atau kemitraan dengan pihak lain untuk menjaga keseimbangan ini.

Jelas, penting bagi masyarakat, pembuat kebijakan, dan industri farmasi untuk bekerja sama agar obat-obatan yang inovatif dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan cara ini, kita dapat mengoptimalkan potensi obat inovatif sambil menjaga keadilan dalam akses kesehatan.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by MARCELLA ANGELICA -
Inovasi dengan efikasi yang tinggi dan sebanding dengan harganya bukanlah masalah utama. Namun jika memang obat yang diperlukan sangat urgent dan memiliki demand yang sangat tinggi dari pasar, maka perlu ada tindak lanjut dari pemerintahan untuk subsidi obat tersebut kepada masyarakatnya. Karena tanggung jawab utama produsen obat tersebut adalah untuk memproduksi obat-obatan tersebut sedemikian baiknya agar efikasinya tidak berkurang.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by ERIC GORDON NATHANAEL -
Jika visualisasi data menunjukkan bahwa obat inovatif baru memiliki efikasi yang tinggi, namun harganya membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi, situasi ini menghadirkan dilema etis dan ekonomis yang kompleks.

1. **Akses Kesehatan**: Obat yang efektif namun mahal bisa menghadirkan tantangan akses kesehatan bagi sebagian besar populasi, terutama mereka yang tidak mampu atau memiliki akses terbatas terhadap perawatan kesehatan. Ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam pelayanan kesehatan antara mereka yang mampu dan yang tidak.

2. **Inovasi dan R&D**: Harga tinggi obat sering kali mencerminkan biaya besar yang terlibat dalam penelitian, pengembangan, dan uji coba klinis obat tersebut. Pengurangan harga dapat mengurangi insentif bagi perusahaan farmasi untuk berinvestasi dalam inovasi baru.

3. **Dampak Sosial dan Kemanusiaan**: Penentuan harga obat juga mempertimbangkan aspek sosial dan kemanusiaan. Kebutuhan akan perawatan yang efektif dan pengobatan yang terjangkau juga menjadi pertimbangan penting dalam konteks kemanusiaan.

4. **Kebijakan dan Regulasi**: Pemerintah dapat terlibat dalam menentukan kebijakan dan regulasi terkait harga obat untuk memastikan akses yang adil bagi masyarakat. Misalnya, melalui subsidi, program penghargaan bagi inovasi yang ramah lingkungan, atau pembatasan harga.

5. **Kemitraan dan Kolaborasi**: Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan lembaga keuangan dapat memungkinkan solusi yang lebih holistik dalam menangani masalah harga obat yang tinggi dan aksesibilitas.

Situasi ini menyoroti pentingnya menemukan keseimbangan antara inovasi, kebutuhan kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan finansial. Solusi yang ideal akan memerlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif untuk memastikan akses yang adil terhadap obat-obatan inovatif sambil juga mempertahankan insentif untuk pengembangan inovasi di masa mendatang.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by RENDY ANANDA MERYNDINATA -
menurut saya salah satu jalan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan kepada Pemerintah, organisasi kesehatan, dan perusahaan farmasi dapat terlibat dalam negosiasi harga untuk mencapai kesepakatan yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan keberlanjutan penelitian dan pengembangan obat.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by SHINTIA SHINTIA -
Regulasi Harga Pemerintah dapat mencoba untuk mengatur harga obat tersebut agar lebih terjangkau bagi populasi yang membutuhkannya. Hal ini bisa melalui negosiasi harga dengan produsen atau regulasi harga yang memungkinkan akses lebih luas.

Subsidi atau Asuransi Pemerintah atau lembaga kesehatan bisa memberikan subsidi atau menciptakan program asuransi khusus untuk memastikan akses terhadap obat tersebut bagi orang-orang dengan kebutuhan medis yang relevan.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by ANDREAS OUWSIE ALDI -
Situasi di mana obat inovatif baru memiliki efikasi tinggi namun harganya tidak terjangkau bagi sebagian besar populasi menciptakan dilema etis dan ekonomis yang signifikan. Beberapa pertimbangan yang dapat diambil dalam menanggapi situasi ini:

1. Aksesibilitas Kesehatan:
- Kesehatan merupakan hak asasi manusia, dan aksesibilitas terhadap pengobatan yang efektif menjadi prioritas utama. Harga obat yang sangat tinggi dapat menciptakan hambatan signifikan bagi pasien untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.

2. Perbandingan Manfaat dan Biaya:
- Penting untuk mengevaluasi perbandingan antara manfaat yang ditawarkan oleh obat inovatif dan biaya yang dibebankan. Perhitungan biaya-manfaat dapat membantu dalam menilai apakah harga obat sebanding dengan tingkat efikasinya dan dampaknya pada kesehatan masyarakat.

3. Negosiasi Harga:
- Pemerintah, lembaga kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya dapat melakukan negosiasi dengan produsen obat untuk mencapai harga yang lebih terjangkau. Ini melibatkan diskusi tentang kebijakan harga yang adil dan mempertimbangkan mekanisme subsidi atau diskon bagi pasien yang membutuhkan.

4. Pembiayaan Inovasi:
- Salah satu tantangan dalam industri farmasi adalah menemukan cara untuk membiayai riset dan pengembangan obat inovatif tanpa mengenakan harga yang sangat tinggi pada konsumen. Pemerintah dan industri farmasi dapat mencari solusi inovatif seperti kemitraan publik-swasta untuk pembiayaan riset dan pengembangan.

5.Riset Alternatif dan Terapi:
- Mendukung riset dan pengembangan terapi alternatif atau generasi baru obat yang mungkin memiliki biaya produksi yang lebih rendah dapat menjadi strategi untuk meningkatkan pilihan terapi yang terjangkau.


Dalam merespons dilema ini, perlu ada keseimbangan antara mendukung inovasi dalam pengembangan obat baru dan memastikan bahwa obat tersebut dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang yang membutuhkannya. Kolaborasi antara pihak-pihak terkait, perhatian terhadap keadilan sosial, dan pendekatan yang inovatif dapat membantu menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by KEVAN NATANAEL NAPITUPULU -
Dilema moral dan masalah akses kesehatan muncul dalam situasi di mana obat baru yang efektif tetapi mahal bagi sebagian besar orang. Dalam situasi seperti ini, berikut adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dan dilakukan:

1. Keberlanjutan Ekonomi:
Perusahaan farmasi harus menemukan cara untuk menyeimbangkan antara menghasilkan uang yang cukup untuk penelitian dan pengembangan obat baru dan memenuhi kebutuhan masyarakat untuk akses yang baik terhadap pengobatan. Untuk mencapai hal ini, mereka dapat membuat model bisnis yang menggabungkan fungsi perusahaan sebagai entitas bisnis dan penyedia solusi kesehatan.

2. Transparansi Mengenai Harga:
meningkatkan transparansi dalam penetapan harga obat dan memberikan penjelasan tentang alasan di balik harga tersebut. Informasi yang jelas tentang biaya penelitian dan pengembangan, produksi, dan distribusi dapat membantu pelanggan dan pemangku kepentingan terkait memahaminya.

3. Bantuan dan Program Subsidi:
membuat program atau subsidi untuk membantu pasien yang membutuhkan, terutama mereka yang tidak mampu membayar harga penuh. Solusi keuangan yang baik dapat dibuat dengan bekerja sama dengan pemerintah, organisasi nirlaba, atau lembaga keuangan.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by FAHRENTZ ANTONIO TANUDJAJA -
Dalam situasi di mana obat inovatif baru memiliki efikasi tinggi tetapi harganya tidak terjangkau bagi sebagian besar populasi, tantangannya adalah menemukan keseimbangan antara keunggulan klinis dan ketersediaan ekonomis. Industri farmasi dapat menjajaki opsi seperti program subsidi, negosiasi harga dengan pihak pembayar, atau pengembangan model bisnis yang berfokus pada aksesibilitas. Kesadaran terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat dan kemitraan dengan pemerintah serta organisasi nirlaba dapat menjadi kunci untuk mencari solusi yang memastikan akses yang lebih luas tanpa mengorbankan inovasi dan keberlanjutan industri.
In reply to MARCEL MARCEL

Re: Pertanyaan

by CHRISTIAN RICHLY DEWANTO -
Jika visualisasi data menunjukkan bahwa obat inovatif baru memiliki efikasi yang tinggi, namun harganya membuatnya kurang terjangkau bagi sebagian besar populasi, maka situasi ini melibatkan pertimbangan moral, etika, dan akses kesehatan. Berikut adalah beberapa poin yang perlu dipertimbangkan:

1. **Akses Kesehatan Publik:** Keberlanjutan kesehatan masyarakat menjadi prioritas. Jika obat tersebut sangat efektif dalam mengatasi kondisi kesehatan yang serius, pertimbangan aksesibilitas bagi sebagian besar populasi harus menjadi faktor utama.

2. **Keadilan Kesehatan:** Pertimbangan keadilan dalam memberikan akses ke obat yang dapat menyelamatkan nyawa atau meningkatkan kualitas hidup harus menjadi pertimbangan utama. Tidak adil jika hanya segmen kecil masyarakat yang mampu membeli obat tersebut dapat mengakses manfaatnya.

3. **Pembiayaan Inovasi:** Industri farmasi memerlukan dana besar untuk penelitian dan pengembangan obat baru. Namun, model bisnis yang memastikan keuntungan sekaligus mempertahankan aksesibilitas obat perlu dipertimbangkan.

4. **Negosiasi Harga:** Pemerintah, organisasi kesehatan, dan produsen obat perlu terlibat dalam negosiasi harga untuk memastikan bahwa obat tersebut menjadi lebih terjangkau tanpa menghambat inovasi di masa depan.

5. **Kemitraan dan Subsidi:** Mungkin diperlukan kemitraan antara sektor swasta, pemerintah, dan organisasi nirlaba untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Subsidi atau program bantuan dapat membantu memastikan aksesibilitas obat bagi mereka yang membutuhkannya.

Pada akhirnya, penting untuk mencari keseimbangan antara mendukung inovasi dalam pengembangan obat dan memastikan bahwa hasilnya dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin orang. Solusi yang melibatkan kerjasama lintas sektor dan pilihan kebijakan yang bijak dapat membantu mengatasi dilema antara efikasi obat dan keterjangkauannya bagi masyarakat luas.