Forum Diskusi 3: Perencanaan Proyek

Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

by Afifah Kusuma Dewi -
Number of replies: 4

Berdasarkan survey, UMKM berkontribusi pada 60,34% dari PDB Indonesia. Hal ini menandakan bahwa UMKM berpengaruh besar dalam perekonomian. Kita dapat memanfaatkan SDM fakir miskin dalam membangun UMKM menggunakan metode Manajemen Sumber Daya Manusia.

In reply to Afifah Kusuma Dewi

Re: Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

by Sukma Wahyu Cahyani -
selain itu juga menggerakkan UMKM juga perlu dukungan dari pemerintah dan juga pengetahuan dan teknologi yang memadai agar supaya pengembangan UMKM ini bisa tidak kalah saing dan memiliki pendatapan yang tidak kalah pula.
In reply to Sukma Wahyu Cahyani

Re: Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

by QURROTA A`YUNI AMANAT -
Pemberdayaan fakir miskin melalui UMKM sangat membantu, namun diawal proyek ini diperlukan pelatihan terkait unit usaha mikro yang akan dijalankan agar nantinya berjalan dengan baik dan mampu berkembang dengan baik serta memberikan peluangan terkait lapangan pekerjaan
In reply to QURROTA A`YUNI AMANAT

Re: Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

by AMALIA PRATIWI -
PM121502
Amalia Pratiwi
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Izin menyampaikan pendapat.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh masyarakat miskin sebaiknya disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Penyesuaian tersebut dilakukan agar masyarakat ikut berpartisipasi memberikan peran, ilmu dan keterampilan dalam pelatihan yang dilaksanakan. Selain itu, sumber daya lokal juga perlu dimanfaatkan untuk dijadikan bahan suatu produk yang dapat dijual belikan dalam unit usaha mikro.
In reply to Afifah Kusuma Dewi

Re: Proyek Pemberdayaan Fakir Miskin

by HAJAR MAQSHUROH -
Seperti yang kita ketahui, program pemberdayaan fakir miskin sudah banyak, baik dari pemerintah maupun pihak swasta, namun perlu dicermati kembali apakah program-program tersebut terbukti efektif untuk memberdayakan fakir miskin atau tidak. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari penerapannya secara berlanjut atau kelanggengannya sehingga menjadi kebiasaan dalam masyarakat itu sendiri. Dari sudut pandang saya sebagai mahasiswa psikologi, agar sebuah program pemberdayaan fakir miskin dapat memberi dampak secara berkelanjutan adalah dengan mengajak fakir miskin itu sendiri untuk melakukan upaya-upaya untuk membantu diri mereka sendiri. Posisikan fakir miskin sebagai subjek yang aktif yang akan mengentaskan permasalahan mereka, jangan memandang mereka sebagai objek yang akan diintervensi. Pengintervensi dapat berperan sebagai pendamping dan pemberi pertimbangan. Dengan demikian, proyek pemberdayaan akan tepat sasaran dan secara realistis akan mengentaskan kemiskinan. Yang paling utama, perbanyaklah kegiatan fisik, seperti pelatihan softskill dan sejenisnya, bukan hanya sebatas edukasi atau sosialisasi karena sesuatu yang dipraktikan dan diulang akan masuk ke dalam long term memory, yang berarti hal tersebut akan langgeng, diingat terus menerus, dan menjadi kebiasaan.