Seperti yang kita ketahui, program pemberdayaan fakir miskin sudah banyak, baik dari pemerintah maupun pihak swasta, namun perlu dicermati kembali apakah program-program tersebut terbukti efektif untuk memberdayakan fakir miskin atau tidak. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari penerapannya secara berlanjut atau kelanggengannya sehingga menjadi kebiasaan dalam masyarakat itu sendiri. Dari sudut pandang saya sebagai mahasiswa psikologi, agar sebuah program pemberdayaan fakir miskin dapat memberi dampak secara berkelanjutan adalah dengan mengajak fakir miskin itu sendiri untuk melakukan upaya-upaya untuk membantu diri mereka sendiri. Posisikan fakir miskin sebagai subjek yang aktif yang akan mengentaskan permasalahan mereka, jangan memandang mereka sebagai objek yang akan diintervensi. Pengintervensi dapat berperan sebagai pendamping dan pemberi pertimbangan. Dengan demikian, proyek pemberdayaan akan tepat sasaran dan secara realistis akan mengentaskan kemiskinan. Yang paling utama, perbanyaklah kegiatan fisik, seperti pelatihan softskill dan sejenisnya, bukan hanya sebatas edukasi atau sosialisasi karena sesuatu yang dipraktikan dan diulang akan masuk ke dalam long term memory, yang berarti hal tersebut akan langgeng, diingat terus menerus, dan menjadi kebiasaan.