Halloo kak izin ya, jawabannya sangat bagus namun saya ingin sedikit menambahkan jawabannya
1. Berpusat pada Siswa: Menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran memastikan bahwa setiap individu bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Guru berperan sebagai pendamping untuk memfasilitasi eksplorasi dan potensi siswa dalam menyimak (Guru menyediakan berbagai sumber audio seperti cerita, lagu, atau video yang relevan. Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan isi setelah menyimak, memberikan panduan dalam memahami informasi secara kritis dan aktif), berbicara (Guru menciptakan lingkungan yang mendukung siswa untuk berbicara, misalnya melalui diskusi kelompok, presentasi, atau drama tentang isi dari video dengan menjelaskan nama, umur, asal maupun sedikit tentang alur cerita dan guru memberikan umpan balik yang membangun, dan mendorong siswa untuk lebih percaya diri dalam mengungkapkan ide-ide mereka), membaca (Guru menyediakan berbagai jenis teks bacaan, mulai dari cerita fiksi hingga informasi non-fiksi, yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman siswa. Guru membantu siswa memahami teks dengan mengajukan pertanyaan pemahaman dan diskusi kritis tentang isi teks), dan menulis (Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis, mulai dari jurnal harian, laporan, hingga cerita kreatif).
2. Berorientasi pada Komunikasi: Fokus pada keterampilan berkomunikasi efektif memastikan siswa mampu menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata. Pembelajaran ini melibatkan latihan praktis, baik lisan maupun tulisan, dalam berbagai konteks, memupuk keterampilan berbahasa yang fungsional dimana siswa kemampuan menggunakan bahasa secara efektif dan tepat dalam berbagai situasi kehidupan nyata. Artinya, siswa tidak hanya memahami aturan bahasa, tetapi juga dapat menerapkannya secara praktis, seperti berkomunikasi secara jelas, menulis pesan, menyampaikan pendapat, atau memahami teks dalam konteks sehari-hari, baik lisan maupun tulisan).
3. Integratif: Dengan mengaitkan bahasa dan sastra dengan mata pelajaran lain, siswa dapat memahami bahasa dalam konteks yang lebih luas. Ini membantu mereka melihat hubungan antara bahasa dengan budaya, sejarah, dan seni, memperdalam apresiasi dan pemahaman mereka terhadap teks sastra serta mempraktikkan bahasa dalam situasi yang lebih kompleks.
Mohon di koreksi bila ada kesalahan. Mari belajar bersama. Terima kasih
1. Berpusat pada Siswa: Menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran memastikan bahwa setiap individu bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Guru berperan sebagai pendamping untuk memfasilitasi eksplorasi dan potensi siswa dalam menyimak (Guru menyediakan berbagai sumber audio seperti cerita, lagu, atau video yang relevan. Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan isi setelah menyimak, memberikan panduan dalam memahami informasi secara kritis dan aktif), berbicara (Guru menciptakan lingkungan yang mendukung siswa untuk berbicara, misalnya melalui diskusi kelompok, presentasi, atau drama tentang isi dari video dengan menjelaskan nama, umur, asal maupun sedikit tentang alur cerita dan guru memberikan umpan balik yang membangun, dan mendorong siswa untuk lebih percaya diri dalam mengungkapkan ide-ide mereka), membaca (Guru menyediakan berbagai jenis teks bacaan, mulai dari cerita fiksi hingga informasi non-fiksi, yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman siswa. Guru membantu siswa memahami teks dengan mengajukan pertanyaan pemahaman dan diskusi kritis tentang isi teks), dan menulis (Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis, mulai dari jurnal harian, laporan, hingga cerita kreatif).
2. Berorientasi pada Komunikasi: Fokus pada keterampilan berkomunikasi efektif memastikan siswa mampu menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata. Pembelajaran ini melibatkan latihan praktis, baik lisan maupun tulisan, dalam berbagai konteks, memupuk keterampilan berbahasa yang fungsional dimana siswa kemampuan menggunakan bahasa secara efektif dan tepat dalam berbagai situasi kehidupan nyata. Artinya, siswa tidak hanya memahami aturan bahasa, tetapi juga dapat menerapkannya secara praktis, seperti berkomunikasi secara jelas, menulis pesan, menyampaikan pendapat, atau memahami teks dalam konteks sehari-hari, baik lisan maupun tulisan).
3. Integratif: Dengan mengaitkan bahasa dan sastra dengan mata pelajaran lain, siswa dapat memahami bahasa dalam konteks yang lebih luas. Ini membantu mereka melihat hubungan antara bahasa dengan budaya, sejarah, dan seni, memperdalam apresiasi dan pemahaman mereka terhadap teks sastra serta mempraktikkan bahasa dalam situasi yang lebih kompleks.
Mohon di koreksi bila ada kesalahan. Mari belajar bersama. Terima kasih