Diskusi Sesi Ke-2

Sesi-2

Sesi-2

by JUMIYATI JUMIYATI -
Number of replies: 5

Konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi yaitu pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan komunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku baik secara lisan atau tertulis untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional, memperoleh keterampilan, kreativitas, sikap sosial dan berwawasan luas. 

Berikut adalah contoh konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi:

 1.Pendekatan Fungsional

Pembelajaran bahasa difokuskan pada fungsi bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Siswa mengajarkan bagaimana menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan praktis, seperti:

- Mengingat informasi 

- Memberikan pendapat 

- Menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan

- Mengajukan pertanyaan

  Contoh: Dalam kelas bahasa Inggris, siswa belajar menggunakan frase "Can you help me?" 

2.Kedekatan Komunikatif

Menekankan kemampuan siswa untuk berinteraksi secara efektif dalam bahasa target. Kegiatan seperti role-play, diskusi kelompok, atau simulasi situasi sehari-hari digunakan untuk melatih siswa berbicara dan mendengarkan.

 Contoh:Siswa diminta bermain peran sebagai pelayan dan pelanggan di restoran, di mana mereka harus memesan makanan dan menangani percakapan menggunakan bahasa yang dipelajari.

 3.Pendekatan Kontekstual 

Bahasa diajarkan melalui konteks nyata, seperti topik yang relevan dengan kehidupan siswa. Misalnya, bahasa dipelajari melalui teks, video, atau percakapan yang berkaitan dengan pekerjaan, hobi, atau budaya.

  Contoh:Guru memberikan artikel tentang perayaan budaya di negara penutur asli, dan siswa berdiskusi atau menulis esai terkait artikel tersebut.

 4.Pendekatan Berbasis Tugas.

Siswa diberi tugas-tugas komunikasi yang meniru situasi kehidupan nyata. Mereka diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut menggunakan bahasa target, seperti membuat presentasi atau menyelesaikan proyek kelompok.

Contoh:Siswa harus membuat rencana perjalanan wisata ke kota tertentu dan kemudian mengutarakannya dalam bahasa asing.

 5.Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa. 

   Aplikasi dan platform digital, seperti Duolingo atau Google Translate, digunakan untuk membantu siswa belajar kosa kata, tata bahasa, dan keterampilan komunikasi melalui latihan interaktif.

  Contoh: Siswa menggunakan aplikasi untuk berlatih mendengarkan percakapan dalam bahasa yang sedang dipelajari dan kemudian mengerjakan soal untuk menguji pemahaman mereka.

 Konsep-konsep ini bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang fungsional dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa sebagai media ekspresi budaya yang dapat diterapkan di SD/MI untuk mengembangkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis karena ketika siswa telah memiliki keterampilan berbahasa yang baik maka siswa akan memiliki kemampuan proses strategi yang terstruktur. Dengan kemampuan bahasa yang dimiliki siswa akan mampu menimba ilmu pengetahuan, memahami materi dan bersastra. Salah satu komponen berbahasa yaitu Bentuk (Sarana pembentukan pikiran manusia), dengan begitu siswa bebas berekspresi sesuai dengan yang dirasakan, mewakili ide, pikiran serta tindakan. 

Untuk pengembangan 4 keterampilan bahasa saya rasa teman-teman semuanya sudak pada paham dan jelas dilihat dari jawaban-jawaban diskusinya. 

 Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupalan upaya dasar yang perlu ditumbuhkan pada siswa SD/MI agar mereka dapat mengapresiasi karya-karya sastra, memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dan efesian serta meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar bahasa yang begitu penting untuk dikuasai. 

In reply to JUMIYATI JUMIYATI

Re: Sesi-2

by AFIFAH AFRA AMATULLAH -
Izin menanggapi, mohon maaf jika pendapat saya salah karena kita masih sama-sama belajar

Jawabannya sangat bagus, menurut saya kita sedang belajar tentang bahasa, sastra dan budaya indonesia namun jawabannya cenderung memention "Bahasa asing", dan duolinggo itu sejauh yang saya tau adalah aplikasi untuk mempelajari bahasa asing. Alangkah lebih baik menggunakan contoh yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Jatuhnya seperti lebih mempelajari bahasa asing heheheh

Mohon koreksinyaa jika ada kesalahan heheheh
In reply to AFIFAH AFRA AMATULLAH

Re: Sesi-2

by JUMIYATI JUMIYATI -
Terimakasihh atas tanggapan dan koreksinya yang sangat membantu, mohon maaf teman-teman karena saya kurang teliti dan tidak fokus ke satu aspek yaitu bahasa Indonesia.

Terimakasih sudah mengingatkan, saya coba koreksi untuk contohnya ya supaya lebih fokus ke satu aspek🙏🤍
In reply to JUMIYATI JUMIYATI

Re: Sesi-2

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Halooo kak izin ya untuk menanggapi jawabannya

Konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi yang disampaikan sangat relevan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosional siswa. Melalui pendekatan-pendekatan yang menekankan fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti pendekatan fungsional, komunikatif, kontekstual, berbasis tugas, serta penggunaan teknologi, siswa dapat belajar bahasa dengan cara yang lebih praktis dan aplikatif.

Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa berkomunikasi secara efektif, tetapi juga memperkaya kreativitas, keterampilan sosial, serta wawasan mereka. Dalam konteks SD/MI, konsep ini bisa diterapkan untuk mendukung perkembangan empat keterampilan bahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, siswa akan mampu memahami dan menggunakan bahasa secara fungsional dan juga lebih siap menghargai karya sastra, yang pada akhirnya memperkuat pemahaman mereka akan budaya.

Pendekatan berbasis tugas dan penggunaan teknologi juga sangat penting di era digital ini, karena siswa diajak untuk memecahkan masalah kehidupan nyata dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis melalui bahasa. Pada saat yang sama, pembelajaran bahasa menjadi lebih interaktif dan relevan dengan kehidupan mereka.

Namun dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa menggunakan duolinggo bisa saja digunakan dalam pembelajaran bahasa namun tidak akan menjadi titik fokus karena dalam aplikasi doulinggo itu untuk belajar bahasa asing dan google translate kurang tepat untuk dipergunakan dalam pembelajaran dikarenakan akan menjadi kurang menarik perhatian siswa karena cenderung monoton, alangkah lebih baiknya dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran bahasa ini kita bisa membuat video animasi atau media pembelajaran yang menarik menggunakan canva, serta media pembelajaran yang berbasis video yang memiliki suara, gambar dan modifikasi lainnya yang menarik.

Lalu dalam upaya mengembangkan keterampilan bahasa dan sastra, bagaimana guru dapat menyeimbangkan antara aspek formal bahasa (tata bahasa dan kosa kata) dengan aspek kreatif bahasa (ekspresi budaya dan apresiasi sastra)?

Terimakasih, jika ada kesalahan mohon koreksi. Mari kita belajar bersama.
In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Sesi-2

by JUMIYATI JUMIYATI -
Halo kak, izin menanggapi pertanyaannya ya.
Sebelumnya terimakasih telah mengoreksi kesalahan dalam penerapan pendekatan yang kurang tepat serta telah memberikan saran yang bermanfaat dengan menggunakan video kreati, animasi serta gambar bersuara yang dibuat sebagai pengganti dari aplikasi duolinggo yang lebih keranah bahasa asing dan monoton🙏

Selanjutnya izin menjawab pertanyaannya mengenai bagaimana cara guru mengoptimalkan aspek formal bahasa dengan aspek kreatif.
Guru dapat menyeimbangkan antara aspek formal bahasa (tata bahasa dan kosa kata) dengan aspek kreatif (ekspresi budaya dan apresiasi sastra) melalui beberapa strategi pembelajaran:

1. Mengintegrasikan Pembelajaran Formal dengan Konteks Kreatif
Guru dapat mengajarkan tata bahasa dan kosa kata dalam konteks teks sastra atau budaya. Misalnya, saat mempelajari struktur kalimat, guru bisa menggunakan puisi, cerpen, atau novel untuk menunjukkan bagaimana tata bahasa diterapkan dalam ekspresi kreatif sehingga pembelajarannya lebih kreatif dan menyenangkan tanpa mengurangi aspek formal dalam bahasa.

2. Pembelajaran Kontekstual dan Tematik
Disini guru dapat merancang tema-tema yang melibatkan budaya, cerita rakyat, atau karya sastra sebagai bahan diskusi. Ini tidak hanya membantu siswa memahami aspek formal bahasa, tetapi juga mengembangkan apresiasi mereka terhadap budaya dan ekspresi kreatif.

3. Penggunaan Proyek Kreatif
Berikan tugas yang memadukan aspek formal dan kreatif, seperti menulis puisi, cerpen, atau dialog menggunakan struktur tata bahasa tertentu. Dengan cara ini, siswa dapat menerapkan tata bahasa secara kreatif sambil mengekspresikan ide dan pemahaman mereka terhadap budaya dengan bebas.

4. Diskusi dan Analisis Karya Sastra
Guru bisa memimpin diskusi kelas tentang karya sastra yang beragam, mengajak siswa menganalisis bahasa yang digunakan oleh penulis. Saat menganalisis, guru dapat menunjukkan aturan tata bahasa yang diterapkan dalam teks, serta membahas bagaimana bahasa digunakan untuk mengekspresikan ide atau emosi dengan mencerminkan keindahan, kreativitas serta ekspresi estetika yang mereka miliki.

5. Keseimbangan Antara Latihan Formal dan Ekspresi Bebas
Setelah melakukan latihan tata bahasa dan kosa kata, beri siswa ruang untuk bereksperimen dengan bahasa melalui kegiatan menulis kreatif atau drama. Ini memungkinkan mereka mempraktikkan aturan formal bahasa sekaligus mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara bebas dan kreatif.

6. Penerapan Budaya dalam Pengajaran Bahasa
Guru bisa memperkenalkan elemen budaya melalui lagu, gambar atau video yang juga memperkaya pemahaman siswa tentang bagaimana bahasa digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari dan karya seni.

Dengan menggabungkan aspek formal dan kreatif ini, siswa dapat memahami bahasa secara lebih menyeluruh, baik dari segi aturan maupun ekspresi yang lebih bebas.


Terimakasih dan mohon dikoreksi bila ada kekurangan, mari kita sama-sama belajar🙏