Konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi yaitu pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan komunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku baik secara lisan atau tertulis untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional, memperoleh keterampilan, kreativitas, sikap sosial dan berwawasan luas.
Berikut adalah contoh konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi:
1.Pendekatan Fungsional
Pembelajaran bahasa difokuskan pada fungsi bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Siswa mengajarkan bagaimana menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan praktis, seperti:
- Mengingat informasi
- Memberikan pendapat
- Menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan
- Mengajukan pertanyaan
Contoh: Dalam kelas bahasa Inggris, siswa belajar menggunakan frase "Can you help me?"
2.Kedekatan Komunikatif
Menekankan kemampuan siswa untuk berinteraksi secara efektif dalam bahasa target. Kegiatan seperti role-play, diskusi kelompok, atau simulasi situasi sehari-hari digunakan untuk melatih siswa berbicara dan mendengarkan.
Contoh:Siswa diminta bermain peran sebagai pelayan dan pelanggan di restoran, di mana mereka harus memesan makanan dan menangani percakapan menggunakan bahasa yang dipelajari.
3.Pendekatan Kontekstual
Bahasa diajarkan melalui konteks nyata, seperti topik yang relevan dengan kehidupan siswa. Misalnya, bahasa dipelajari melalui teks, video, atau percakapan yang berkaitan dengan pekerjaan, hobi, atau budaya.
Contoh:Guru memberikan artikel tentang perayaan budaya di negara penutur asli, dan siswa berdiskusi atau menulis esai terkait artikel tersebut.
4.Pendekatan Berbasis Tugas.
Siswa diberi tugas-tugas komunikasi yang meniru situasi kehidupan nyata. Mereka diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut menggunakan bahasa target, seperti membuat presentasi atau menyelesaikan proyek kelompok.
Contoh:Siswa harus membuat rencana perjalanan wisata ke kota tertentu dan kemudian mengutarakannya dalam bahasa asing.
5.Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa.
Aplikasi dan platform digital, seperti Duolingo atau Google Translate, digunakan untuk membantu siswa belajar kosa kata, tata bahasa, dan keterampilan komunikasi melalui latihan interaktif.
Contoh: Siswa menggunakan aplikasi untuk berlatih mendengarkan percakapan dalam bahasa yang sedang dipelajari dan kemudian mengerjakan soal untuk menguji pemahaman mereka.
Konsep-konsep ini bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang fungsional dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa sebagai media ekspresi budaya yang dapat diterapkan di SD/MI untuk mengembangkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis karena ketika siswa telah memiliki keterampilan berbahasa yang baik maka siswa akan memiliki kemampuan proses strategi yang terstruktur. Dengan kemampuan bahasa yang dimiliki siswa akan mampu menimba ilmu pengetahuan, memahami materi dan bersastra. Salah satu komponen berbahasa yaitu Bentuk (Sarana pembentukan pikiran manusia), dengan begitu siswa bebas berekspresi sesuai dengan yang dirasakan, mewakili ide, pikiran serta tindakan.
Untuk pengembangan 4 keterampilan bahasa saya rasa teman-teman semuanya sudak pada paham dan jelas dilihat dari jawaban-jawaban diskusinya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupalan upaya dasar yang perlu ditumbuhkan pada siswa SD/MI agar mereka dapat mengapresiasi karya-karya sastra, memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dan efesian serta meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar bahasa yang begitu penting untuk dikuasai.