Penerapan prinsip-prinsip kontekstual, fungsional, integratif, dan apresiatif dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD/MI bisa dilakukan dengan cara berikut:
1. Kontekstual: Yang mana pada prinsip ini mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dapat diterapkan dengan menggunakan teks cerita yang relevan dengan pengalaman mereka untuk memudahkan pemahaman. Bisa juga dibarengi dengan aktivitas berupa mengajak siswa membuat dialog atau cerita pendek tentang kegiatan yang mereka lakukan di rumah atau di sekolah.
2. Prinsip fungsional yaitu bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia harus dikaitkan dengan fungsinya, yaitu mengajarkan agar siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara Mengajarkan bahasa dan sastra dengan fokus pada kemampuan praktis. Contohnya, melatih siswa untuk menulis surat, berbicara di depan kelas, atau membaca dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
3. Prinsip Integratif yaitu menggabungkan berbagai aspek bahasa dan sastra dalam satu aktivitas. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara mengajarkan membaca teks sambil mempraktikkan kosakata baru melalui diskusi kelompok atau menulis.
4. Prinsip Apresiatif yaitu Mendorong siswa untuk menghargai karya sastra. Dapat dilakukan dengan cara Mendorong siswa untuk membaca dan mendiskusikan berbagai jenis sastra, seperti puisi, cerita rakyat, atau novel anak-anak, serta menghargai nilai estetika dan moral dari karya-karya tersebut. Selain itu guru juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menulis, menggambar, atau mengarang cerita berdasarkan imajinasi mereka sendiri, dan mengapresiasi hasil karya mereka dengan memberikan umpan balik positif.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pembelajaran bahasa dan sastra di SD/MI menjadi lebih relevan, menarik, dan bermanfaat bagi siswa dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari.