Diskusi 4

Ahmad Ali Alfakih (2123600011) ups tegal

Ahmad Ali Alfakih (2123600011) ups tegal

by AHMAD ALI AL FAKIH -
Number of replies: 1

Menurut saya, meskipun memiliki potensi yang besar, pengelolaan Dana Desa juga menghadapi berbagai tantangan:

 

- Korupsi dan Penyalahgunaan: Kasus rujukan dana sering terjadi di beberapa desa, di mana dana tidak digunakan sesuai peruntukannya. Hal ini menimbulkan skeptisisme di kalangan masyarakat terhadap program tersebut.

 

- Kurangnya Kapasitas Manajerial: Banyak desa yang masih kekurangan tenaga ahli dan manajemen yang mampu untuk merencanakan dan melaksanakan proyek secara efektif.

 

- Keterlibatan Masyarakat yang Rendah: Dalam beberapa kasus, masyarakat tidak dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan dan pengawasan dan pertanggungjawaban. 

 

- Koordinasi Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: Adanya ketidaksinkronan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan Dana Desa bisa menimbulkan kebingungan dan pelaksanaan yang tidak optimal.

 

- Kesiapan Infrastruktur Desa: Banyak desa yang infrastrukturnya pada dasarnya belum memadai, seperti akses internet dan sistem informasi desa yang terbatas, sehingga menghambat pelaporan serta proses pengelolaan keuangan yang modern.

In reply to AHMAD ALI AL FAKIH

Re: Ahmad Ali Alfakih (2123600011) ups tegal

by NI MADE DEWI PURNAMA SARI -
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa

Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (ahmad ali al fakih) sampaikan tersebut mengenai Kurangnya Kapasitas Manajerial, menurut saya kurangnya Kapasitas Manajerial: Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak desa di Indonesia adalah keterbatasan kapasitas manajerial. Banyak desa kekurangan tenaga ahli yang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam perencanaan, pengelolaan, serta pelaksanaan proyek pembangunan. Hal ini mengakibatkan perencanaan yang kurang matang, pemanfaatan anggaran yang tidak optimal, dan keterlambatan dalam pelaksanaan program desa. Selain itu, tanpa manajemen yang memadai, desa sering kesulitan memonitor dan mengevaluasi efektivitas proyek yang telah dijalankan, sehingga potensi untuk mengembangkan infrastruktur dan layanan dasar menjadi terbatas. Keterbatasan ini juga membuat desa rentan terhadap ketergantungan pada pihak eksternal, seperti pemerintah daerah atau pusat, dalam proses pengambilan keputusan, yang pada akhirnya memperlambat kemajuan pembangunan desa yang mandiri dan berkelanjutan.

Sekian dan Terimakasih