Kesannya:
Refleksi tentang hakikat dan fungsi pengembangan kurikulum memberikan beberapa kesan penting, di antaranya:
1. Dinamis dan Kontekstual: Pengembangan kurikulum tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kurikulum harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, perubahan sosial, kebutuhan masyarakat, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini menekankan bahwa pengembangan kurikulum harus selalu relevan dengan konteks pendidikan yang terus berubah.
2. Berfokus pada Peserta Didik: Salah satu hakikat pengembangan kurikulum adalah menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses pembelajaran. Kurikulum yang dikembangkan harus memperhatikan kebutuhan, minat, kemampuan, dan perkembangan peserta didik. Fungsi kurikulum adalah sebagai panduan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi mereka.
3.Memiliki Fungsi Ganda: Kurikulum tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam mengajar, tetapi juga sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas proses pendidikan. Ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan yang lebih luas, seperti pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan kecerdasan emosional, dapat dicapai.
4.Sebagai Alat Perubahan Sosial: Pengembangan kurikulum sering kali dipandang sebagai alat untuk memfasilitasi perubahan sosial. Dengan kurikulum yang baik, peserta didik dapat dibekali dengan nilai-nilai dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat dan menghadapi tantangan global.
5. Integrasi Nilai-Nilai dan Kompetensi: Selain pengetahuan akademis, kurikulum juga berperan dalam mengintegrasikan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya, serta pengembangan kompetensi abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
6.Tantangan Implementasi: Pengembangan kurikulum sering menghadapi tantangan dalam implementasinya. Ada kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan, serta berbagai faktor seperti kesiapan guru, infrastruktur, dan dukungan kebijakan yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum.
Secara keseluruhan, refleksi ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang holistik dan adaptif dalam pengembangan kurikulum agar dapat memenuhi tujuan pendidikan yang lebih luas dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.