Banyak studi menunjukkan bahwa kurangnya insentif finansial dan tunjangan khusus untuk guru yang bertugas di daerah terpencil menjadi salah satu penyebab utama. Misalnya, penelitian oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyatakan bahwa tunjangan untuk guru di daerah 3T perlu ditingkatkan untuk menarik lebih banyak tenaga pengajar berkualitas.
Kondisi Hidup dan Akses, menurut Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan bahwa kondisi hidup yang kurang layak, serta akses yang sulit ke daerah terpencil, membuat banyak guru enggan untuk mengabdi di sana. Hal ini berkaitan dengan aspek infrastruktur yang buruk, seperti transportasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, solusi untuk masalah distribusi guru di daerah 3T memerlukan pendekatan yang holistik, mencakup insentif finansial, peningkatan kualitas hidup, pelatihan, dan dukungan kebijakan yang lebih baik.