Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, selain memiliki kekayaan alam yang meilmpah namun juga menjadi negara rawan bencana. Demi meminimalisasi dampak bencana alam yang terjadi, masyarakat sudah seharusnya untuk meningkatkan kemampuan manajemen bencana alam atau mitigasi dengan berbagai kegiatan, baik itu sebelum, selama, dan sesudah bencana terjadi. Karena tujuan dari diterapkan mitigasi adalah untuk mengurangi risiko
bencana. Pengaplikasian yang dapat ditempuh meliputi pemetaan, pemantauan, penyebaran informasi, sosialisasi, pelatihan, dan peringatan dini. Sedangkan unsur-unsur pengelolaan bencana yang dapat dilakukan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, perekrutan sumber daya manusia, kepemimpinan, dan pengawasan.
In reply to RISMA RAHATUNINGTYAS
Re: Mitigasi dan Pengawasan di Daerah Rawan Bencana
by RIKO RAHMAN -
Seperti apa bentuk dari mitigasi dan pengawasan di daerah rawan bencana?
In reply to RISMA RAHATUNINGTYAS
Re: Mitigasi dan Pengawasan di Daerah Rawan Bencana
by ADINDA PUTRI RAHAYU -
Adinda Putri Rahayu / PM130201 / Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
Dalam meminimalisir dampak bencana alam yang terjadi maka diperlukan adanya mitigasi bencana. Mitigasi bencana merupakan aspek dari manajemen risiko yang memiliki pengertian sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana perlu menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dalam hal ini masyarakat diberi kesempatan lebih luas dan peran lebih aktif dalam uapaya penanggulangan bencana. Dengan Ini berarti masyarakat dengan tingkat kerentanan yang tinggi akan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam program manajemen resiko bencana.
Dalam meminimalisir dampak bencana alam yang terjadi maka diperlukan adanya mitigasi bencana. Mitigasi bencana merupakan aspek dari manajemen risiko yang memiliki pengertian sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana perlu menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dalam hal ini masyarakat diberi kesempatan lebih luas dan peran lebih aktif dalam uapaya penanggulangan bencana. Dengan Ini berarti masyarakat dengan tingkat kerentanan yang tinggi akan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam program manajemen resiko bencana.