Output dari kegiatan pemetaan sosial adalah berupa dokumen yang berisi data dan informasi tentang:
- Data demografi, seperti jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata pencaharian, agama, pendidikan, dan lain-lain.
- Data geografi, seperti topografi, letak lokasi yang ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis terhadap sosial masyarakat, dan lain-lain.
- Data psikografi, seperti nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut; mitos; kebiasaan masyarakat; adat istiadat; karakteristik masyarakat; pola hubungan sosial yang ada; motif yang menggerakkan tindakan masyarakat; pengalaman masyarakat terutama terkait mitigasi bencana; pandangan, sikap, dan perilaku terhadap intervensi luar; kekuatan sosial yang paling berpengaruh; modal sosial; kearifan lokal; identifikasi kelompok rentan; dan lain-lain.
- Data stakeholder yang akan menjadi kunci dan relasi antar stakeholder di desa/kecamatan/kabupaten.
- Pola komunikasi, seperti media yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang biasa dicari, dan tempat memperoleh informasi.
Dari beberapa output tersebut, dapat kita ketahui bahwa dengan melakukan pemetaan sosial melalui komunikasi yang baik dengan warga sekitar, kita bisa mendapatkan banyak informasi yang diperlukan dalam menentukan perencanaan untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga kita akan membuat suatu program yang tepat sasaran bagi masyarakat di wilayah tersebut.