Ijin bertanya, pada saat kita diterjunkan nanti di masyarakat mungkin saja akan banyak pembiasaan-pembiasaan baru kita sebagai Pejuang Muda, terlebih peserta yang di tempatkan jauh di daerah yang memang masyarakatnya jauh dari akses teknologi dan informasi . Jika kita mendapatkan daerah yang masyarakatnya masih memiliki rasa primordialisme tinggi atau menganggap kebiasaan atau adat kebiasaan dari mereka lebih baik dari adat atau kebiasaan yang lain dan cenderung tidak menerima perubahan, bagaimana cara kita sebagai orang baru dan sebagai Pejuang Muda untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat yang demikian? Terima kasih
Nisrina Shafa Tamita, PM210305
Izin membantu untuk menjawab. Masyarakat yang terikat dengan adat-istiadatnya dan menolak adanya perubahan tentu langkah baik sebagai Pejuang Muda jangan memaksakan kondisi agar masyarakat mau mengikuti perubahan tersebut. Akan tetapi, perlu observasi terlebih dahulu dari karakter masyarakatnya dan menentukan pendekatan yang sesuai seperti apa. Lalu sebagai orang baru, kita Pejuang Muda harus bisa adaptif dan menerima apapun perkataan, jangan sensitif terhadap perkataan mereka, dan ikhlas ketika apa yang disampaikan tidak sesuai. Sebisa mungkin komunikasi yang digunakan adalah dengan bahasa sopan, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele.
Terima kasih
Izin membantu untuk menjawab. Masyarakat yang terikat dengan adat-istiadatnya dan menolak adanya perubahan tentu langkah baik sebagai Pejuang Muda jangan memaksakan kondisi agar masyarakat mau mengikuti perubahan tersebut. Akan tetapi, perlu observasi terlebih dahulu dari karakter masyarakatnya dan menentukan pendekatan yang sesuai seperti apa. Lalu sebagai orang baru, kita Pejuang Muda harus bisa adaptif dan menerima apapun perkataan, jangan sensitif terhadap perkataan mereka, dan ikhlas ketika apa yang disampaikan tidak sesuai. Sebisa mungkin komunikasi yang digunakan adalah dengan bahasa sopan, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele.
Terima kasih