1. Proses formulasi kebijakan publik harus mempertimbangkan berbagai alternatif solusi karena setiap permasalahan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat membutuhkan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Dengan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi, pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi opsi terbaik yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta mengurangi risiko dampak negatif yang mungkin terjadi. Selain itu, dengan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi, pembuat kebijakan juga dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan efisien.
2. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam formulasi kebijakan dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Meningkatkan Akseptabilitas: Dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dalam proses formulasi kebijakan, keputusan yang diambil akan lebih diterima oleh masyarakat karena dipertimbangkan berbagai sudut pandang dan kepentingan yang beragam.
b. Memperkuat Legitimitas: Keterlibatan pemangku kepentingan dapat memberikan legitimasi pada kebijakan yang dirumuskan, sehingga kebijakan tersebut lebih dapat diterima dan dijalankan secara efektif.
c. Menyediakan Informasi Tambahan: Pemangku kepentingan sering memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung terkait permasalahan yang dihadapi, sehingga keterlibatan mereka dapat memberikan informasi tambahan yang berharga bagi pembuat kebijakan dalam membuat keputusan yang lebih tepat.
d. Peningkatan Dukungan Implementasi: Dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam formulasi kebijakan, tingkat dukungan terhadap implementasi kebijakan akan lebih tinggi karena mereka merasa terlibat dan memiliki kepentingan dalam keberhasilan kebijakan tersebut.