Nama : Ni Made Dewi Purnama Sari
NPM : 202221121004
Prodi : Ilmu Pemerintahan
Universitas Warmadewa
TOPIK : Berdasarkan kondisi saat ini, jika saudara menjadi aparatur desa, maka rencana prioritas apa yang akan saudara buat dalam perencanaan penggunaan dana desa di desa saudara.
Menurut saya, berdasarkan kondisi saat ini jika saya menjadi aparatur desa, maka prioritas yang saya akan buat dalam perencanaan penggunaan dana desa di desa saya yakni pengembangan pariwisata berkelanjutan. Jika saya menjadi aparatur desa di Desa Sembung, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada desa saya ini, salah satu rencana prioritas yang akan saya buat dalam perencanaan penggunaan dana desa adalah pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berbasis masyarakat. Saat ini, Desa Sembung memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk menarik wisatawan. Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya keberlanjutan dan pelestarian budaya, kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan sektor pariwisata yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaannya. Langkah pertama dalam rencana ini adalah melakukan pemetaan potensi wisata yang ada di desa. Kami akan melakukan identifikasi terhadap objek wisata yang bisa dikembangkan, seperti pemandangan alam, kebun cengkeh, serta kegiatan budaya lokal, seperti upacara adat dan kerajinan tangan. Dalam pengembangan ini, saya akan mengusulkan pembangunan fasilitas pendukung, seperti jalur trekking yang aman dan nyaman, tempat istirahat, serta pusat informasi wisata yang dapat memberikan edukasi kepada pengunjung tentang budaya dan tradisi Desa Sembung. Kami juga akan menyediakan tempat untuk produk lokal, seperti pasar seni dan kerajinan, di mana masyarakat dapat menjual hasil kerajinan tangan dan makanan khas Bali.
Contoh nyata dari inisiatif serupa dapat dilihat di Desa Penglipuran, yang berhasil mengelola pariwisata berbasis masyarakat dengan sangat baik. Mereka telah menciptakan program homestay, di mana wisatawan dapat tinggal bersama penduduk setempat dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat. Di Desa Sembung, kami dapat mengadopsi model ini dengan menyediakan homestay yang dikelola oleh keluarga lokal, yang tidak hanya memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui pelatihan dan pendampingan, kami akan memastikan bahwa pengelolaan homestay memenuhi standar kenyamanan dan keamanan yang diharapkan oleh pengunjung. Selanjutnya, untuk mempromosikan pariwisata desa, kami akan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Mengadakan festival budaya tahunan yang melibatkan semua elemen masyarakat desa, seperti pertunjukan tari tradisional, lomba memasak masakan khas Bali, dan pameran kerajinan, dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Festival ini tidak hanya akan menarik pengunjung, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat Desa Sembung. Dalam hal pendanaan, kami akan memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur dasar yang mendukung pariwisata, seperti perbaikan jalan, penyediaan lampu penerangan di jalur trekking, dan fasilitas umum seperti toilet. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan, kami akan memastikan bahwa manfaat dari pengembangan pariwisata ini dirasakan oleh seluruh warga desa. Dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat, kami berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan keluarga, dan melestarikan budaya serta lingkungan sekitar. Dengan cara ini, Desa Sembung tidak hanya akan menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sumber daya alam dan budaya mereka secara berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk mempromosikan pariwisata desa, kami akan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, mengadakan festival budaya tahunan yang melibatkan semua elemen masyarakat desa, seperti pertunjukan tari tradisional, lomba memasak masakan khas Bali, dan pameran kerajinan, dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Festival ini tidak hanya akan menarik pengunjung tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat Desa Sembung. Dalam hal pendanaan, kami akan memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur dasar yang mendukung pariwisata, seperti perbaikan jalan, penyediaan lampu penerangan di jalur trekking, dan fasilitas umum seperti toilet. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan, kami akan memastikan bahwa manfaat dari pengembangan pariwisata ini dirasakan oleh seluruh warga desa. Dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat, kami berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan keluarga, dan melestarikan budaya serta lingkungan sekitar. Dengan cara ini, Desa Sembung tidak hanya akan menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sumber daya alam dan budaya mereka secara berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kesimpulan dari rencana pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Sembung adalah bahwa pendekatan ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi lokal, memperkuat identitas budaya, dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya. Dengan memanfaatkan kekayaan alam dan budaya desa, serta menyediakan fasilitas pendukung yang memadai, Desa Sembung dapat menarik wisatawan dan memberikan pengalaman autentik yang memperkaya kehidupan masyarakat. Inisiatif seperti pengembangan homestay, festival budaya tahunan, dan pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan ini. Saran untuk pengembangan lebih lanjut adalah melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, organisasi pariwisata, dan komunitas lokal, untuk mendapatkan dukungan dalam hal pendanaan dan promosi. Selain itu, penting untuk melaksanakan pelatihan bagi masyarakat dalam manajemen pariwisata dan pelayanan yang baik untuk memastikan pengalaman wisata yang positif. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan pendekatan yang terencana, Desa Sembung dapat menjadi model pengembangan pariwisata berkelanjutan yang menguntungkan, tidak hanya bagi desanya sendiri tetapi juga bagi desa-desa lain di Bali dan Indonesia.
Sekian yang dapat saya sampaikan
Jika ada kekurangan, saya mohon maaf
Terimakasih pak