Untuk mengembangkan dan memilih sumber belajar bahasa dan sastra Indonesia di SD/MI yang tidak hanya mendukung keterampilan berbahasa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter, diperlukan pendekatan yang holistik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
-
Integrasi Nilai dalam Cerita
Pilihlah bahan ajar yang memuat cerita-cerita dengan nilai moral atau karakter yang kuat. Cerita rakyat, legenda, fabel, atau kisah inspiratif dari kehidupan sehari-hari adalah pilihan yang tepat. Melalui cerita-cerita ini, siswa tidak hanya belajar kosakata, struktur kalimat, dan gaya bahasa, tetapi juga menangkap pesan-pesan seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama. -
Penggunaan Literasi Multikultural
Sumber belajar yang dipilih sebaiknya mencakup keragaman budaya Indonesia. Hal ini akan membantu siswa memahami dan menghargai perbedaan, sekaligus menumbuhkan sikap toleransi dan cinta tanah air. Nilai-nilai karakter seperti empati dan solidaritas dapat ditanamkan melalui kisah-kisah yang merefleksikan pengalaman dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. -
Kegiatan Reflektif dan Diskusi
Pilihlah teks atau bahan ajar yang memungkinkan adanya diskusi dan refleksi di kelas. Misalnya, setelah membaca sebuah cerita, guru dapat memfasilitasi diskusi tentang tindakan tokoh utama dan bagaimana siswa dapat mencontoh perilaku positif tersebut. Proses ini tidak hanya membantu pemahaman teks tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari. -
Pengayaan Sumber dari Kehidupan Nyata
Sumber belajar tidak harus selalu berbentuk buku. Guru dapat menggunakan media lain seperti film pendek, lagu, atau bahkan pengalaman sehari-hari siswa sebagai bahan belajar. Ketika guru memilih sumber ini, mereka dapat memastikan bahwa pesan moral atau nilai-nilai yang terkandung di dalamnya relevan dengan pengembangan karakter siswa. -
Keterkaitan dengan Kegiatan Praktis
Penguasaan keterampilan berbahasa dapat dipadukan dengan kegiatan yang menekankan karakter, seperti bermain drama atau simulasi cerita. Misalnya, siswa dapat diminta berperan dalam sebuah drama yang mengajarkan kerjasama atau tanggung jawab. Kegiatan ini tidak hanya melatih mereka berbicara dan menyusun kalimat, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai yang mereka pelajari.
Melalui cara-cara ini, sumber belajar bahasa dan sastra Indonesia dapat dirancang agar mendukung dua aspek penting, yaitu keterampilan berbahasa dan pengembangan karakter.