Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana manusia memilih dan menggunakan sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas. Kegiatan ekonomi mencakup produksi, konsumsi, dan distribusi.
Ekonomi Islam memiliki perspektif berbeda, terutama dalam konsumsi. Konsumsi dalam Islam didorong oleh kebutuhan, bukan keinginan semata. Prinsip-prinsipnya meliputi:
Kebutuhan vs. Keinginan: Islam menekankan pemenuhan kebutuhan dasar, bukan hanya keinginan berlebihan.
Kewajaran: Islam menganjurkan keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi.
Pemborosan: Islam melarang pemborosan dan mendorong penggunaan harta dengan bijak.
Makanan Haram: Islam melarang konsumsi makanan dan minuman yang diharamkan.
Produksi dalam Islam bertujuan memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat. Faktor produksi dalam perspektif Islam meliputi tanah, tenaga kerja, modal, dan organisasi. Modal dalam Islam berbeda dengan sistem konvensional karena tidak melibatkan riba, melainkan sistem bagi hasil.