Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah jenis pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari aliran air untuk menghasilkan listrik. PLTA memanfaatkan sungai, danau, atau waduk sebagai sumber air. Proses kerjanya melibatkan turbin yang digerakkan oleh aliran air. Ketika air dialirkan menuju turbin, energi kinetik dari air yang bergerak akan memutar turbin. Turbin ini terhubung ke generator yang akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Tahapan Kerja PLTA:
Pengaliran Air: Air dari waduk atau bendungan dialirkan ke dalam pipa (penstock) dengan tekanan yang tinggi.
Perputaran Turbin: Air yang mengalir dengan tekanan tinggi akan memutar turbin.
Pembangkitan Listrik: Turbin yang berputar akan memutar generator yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Distribusi Listrik: Listrik yang dihasilkan kemudian dialirkan melalui jaringan distribusi untuk dipakai oleh masyarakat.
Keunggulan PLTA:
Energi Terbarukan: Memanfaatkan aliran air yang merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui.
Ramah Lingkungan: Tidak menghasilkan polusi udara.
Efisiensi Tinggi: Bisa menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan cukup stabil.
Kekurangan PLTA:
Tergantung Pada Debit Air: Efektivitasnya sangat tergantung pada ketersediaan air, sehingga rentan terhadap musim kemarau.
Dampak Lingkungan Lokal: Bendungan dapat mengubah ekosistem sungai, memengaruhi kehidupan flora dan fauna, dan mempengaruhi masyarakat sekitar.
Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah mapan, PLTA merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat penting di banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi besar dari sungai-sungai besar.