Transmisi data adalah proses pengiriman informasi dari satu titik ke titik lain melalui media elektronik. Proses ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan berbagi data secara real-time di seluruh dunia.
Proses Transmisi Data
Secara umum, proses transmisi data melibatkan beberapa tahap utama:
Sumber Data:
Pembangkitan Data: Data dapat berupa teks, gambar, suara, video, atau jenis data lainnya yang perlu dikirimkan.
Pengkodean: Data diubah menjadi format digital yang dapat dibaca oleh komputer (misalnya, kode biner).
Transmitter (Pengirim):
Modulasi: Sinyal data digital diubah menjadi sinyal analog yang sesuai untuk ditransmisikan melalui media fisik.
Penguatan Sinyal: Sinyal diuat untuk mengatasi redaman selama transmisi.
Media Transmisi:
Kabel: Kabel tembaga (Ethernet, telepon) atau serat optik.
Nirkabel: Gelombang radio (Wi-Fi, Bluetooth), gelombang mikro (satelit), atau inframerah.
Receiver (Penerima):
Demodulasi: Sinyal analog diubah kembali menjadi sinyal digital.
Dekoding: Kode biner diubah kembali menjadi data yang dapat dipahami oleh manusia.
Tujuan:
Data yang telah diterima ditampilkan atau disimpan sesuai dengan tujuan pengguna.
Contoh Penerapan Transmisi Data
Komunikasi: Telepon, SMS, email, video call.
Internet: Mengakses website, streaming video, unduh file.
Jaringan Komputer: Mengirim file antar komputer dalam satu jaringan.
IoT (Internet of Things): Mengirim data dari sensor ke perangkat pintar.
Konsep Penting dalam Transmisi Data
Bandwidth: Kapasitas saluran transmisi untuk mengirimkan data dalam satuan waktu tertentu.
Latency: Keterlambatan waktu antara pengiriman dan penerimaan data.
Noise: Gangguan yang dapat merusak sinyal selama transmisi.
Protokol: Aturan yang mengatur komunikasi data dalam jaringan.
Jenis Transmisi Data
Simplex: Data hanya mengalir satu arah (misalnya, radio).
Half-duplex: Data dapat mengalir dua arah, tetapi tidak secara bersamaan (misalnya, walkie-talkie).
Full-duplex: Data dapat mengalir dua arah secara bersamaan (misalnya, sambungan internet).