Pembelajaran sastra berbasis karakter memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan berbahasa siswa di SD/MI, baik dari segi pemahaman bahasa maupun pengembangan nilai-nilai moral dan karakter. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk memahami makna dalam karya sastra, meresapi nilai-nilai yang terkandung, serta mengekspresikannya dengan bahasa yang lebih terstruktur dan komunikatif. Berikut beberapa cara bagaimana kegiatan sastra berbasis karakter dapat mendukung keterampilan berbahasa dan pembentukan karakter siswa:
1. Pembacaan Karya Sastra:
Aktivitas membaca cerita, puisi, atau drama anak memungkinkan siswa meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman bahasa. Dengan membaca karya sastra, siswa diajak untuk memahami alur cerita, mengenal kosakata baru, serta mempelajari struktur kalimat yang baik. Pembacaan ini juga melibatkan emosi, sehingga siswa belajar memahami karakter dalam cerita serta mengambil hikmah dari sifat-sifat positif atau negatif karakter tersebut.
2. Dramatisasi:
Melalui dramatisasi, siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan ekspresi bahasa. Dengan memerankan karakter dari cerita atau puisi, siswa belajar bagaimana mengekspresikan dialog dan perasaan karakter. Aktivitas ini juga membantu mereka mengasah keberanian untuk berbicara di depan orang lain, memahami pentingnya intonasi dan ekspresi wajah dalam berkomunikasi, serta melatih kemampuan bekerja sama dan menghargai peran setiap karakter dalam cerita.
3. Proyek Sastra (Misalnya, Menulis Cerpen atau Puisi):
Proyek sastra seperti menulis cerpen atau puisi membantu mengasah keterampilan menulis siswa. Mereka belajar merangkai ide, mengekspresikan perasaan, serta memilih kata dan gaya bahasa yang sesuai. Dengan tugas ini, siswa juga belajar berpikir kreatif dan menyusun cerita yang mengandung pesan moral atau karakter positif, yang kemudian mereka resapi dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kombinasi aktivitas pembacaan, dramatisasi, dan proyek sastra, pembelajaran sastra berbasis karakter ini tidak hanya mengembangkan keterampilan berbahasa, tetapi juga melatih siswa untuk memiliki empati, rasa tanggung jawab, dan keterbukaan terhadap nilai-nilai positif dalam kehidupan.